Istri Kecilku Sudah Dewasa

Zhan Zisang Langsung Membisu



Zhan Zisang Langsung Membisu

2Setelah nampan mahoni di tangan Zhan Zisang jatuh karena terkejut. Lalu dia bergegas berlari menghampiri Wu Yunlie yang tergeletak lemas dengan menyemburkan darah di samping pohon. "Wu Yunlie! Apa kamu baik-baik saja?!" serunya.     

Zhan Zisang berlari ke samping Wu Yunlie dan dengan sergap memapahnya. Tampak jelas sekali kekhawatiran di wajah kecilnya yang cantik. Dia juga benar-benar marah sekali. Mata indahnya lalu melirik ke Xuanyuan Pofan yang tidak jauh darinya, yang baru saja menurunkan pedangnya itu.      

Kemudian Zhan Zisang berkata dengan sangat kesal, "Kakak! Apa kamu tidak bisa sedikit saja mengurangi kekuatanmu ketika menyerang! Jika ada hal buruk yang terjadi pada Wu Yunlie, aku selamanya tidak akan pernah mengakuimu sebagai kakak sepupuku!"     

Pengawal kedua belas dan pengawal ketiga tertegun lagi. Nona Zhan Zisang, biasanya bukannya sangat takut sekali dengan Tuan ya? Tapi kenapa hari ini bisa begitu berani seperti ini? Bahkan sampai mengatakan ucapan semacam ini? Memang benar kekuatan cinta begitu besar! batin mereka.     

Wu Yunlie berusaha berdiri dari samping pohon, mengelus kepala Zhan Zisang dengan penuh kasih sayang, tersenyum dan berkata padanya, "Zhan Zisang, tidak boleh tidak sopan begitu kepada saudara Xuanyuan Pofan. Muntah darah ketika beradu pedang adalah hal sepele, tidak terlalu parah juga kok. Sudah, tidak perlu khawatir."     

Serangan antar master bela diri dengan master bela diri memang dengan mudah akan melukai otot dan tulang. Tapi, saat beradu dengan sadar, mereka telah mematikan segala pengaruh kekuatan tenaga dalam mereka. Sehingga hanya menggunakan jurus luar saja.      

Jadi, hal tersebut tidak akan terlalu melukai mereka berdua. Walaupun Wu Yunlie muntah darah, tapi cukup dengan memakan obat penambah darah dan bersemedi untuk mengembalikan aliran oksigen dalam tubuh dengan tenang. Maka bisa lekas sembuh.     

Sedangkan Xuanyuan Pofan sendiri, sebenarnya dia sedang tidak konsen.     

"Wu Yunlie, apa kamu benar-benar baik-baik saja? Kamu ini benar-benar membuatku khawatir saja. Kamu juga deh, kenapa tidak memilih beradu pedang dengan yang lain, sih?! Selalu saja memaksa untuk beradu pedang dengan kakak sepupuku. Kakak sepupuku ini adalah orang yang super abnormal," ucap Zhan Zisang sambil mengabaikan sekelompok bawahan Raja Huayou yang ada di sekitarnya.      

Zhan Zisang hanya menyandarkan kepalanya di lengan Wu Yunlie dengan nyaman, dan terus bicara dengan kesal. Mungkin karena rasa amarahnya lebih besar daripada rasa takutnya pada Xuanyuan Pofan, sehingga kata-katanya tiba-tiba jadi lebih berani sekali saat ini.     

"Sudah, sudah, jangan bicara tentang saudara Xuanyuan Pofan seperti itu," ucap Wu Yunlie sambil mengelus kepala Zhan Zisang. Kemudian dia melanjutkan dengan lembut dan penuh kasih sayang, "Zhan Zisang, aku benar-benar baik-baik saja. Sudah tenang saja."     

Pengawal kedua belas dan pengawal ketiga mengedipkan mata mereka lagi dan lagi. Lalu bergegas menundukkan pandangan mata mereka dan mulai mengelus bulu kuduk di tangan mereka yang berdiri karena jijik saat melihat ini.     

Namun, Xuanyuan Pofan malah menatap kosong ke arah yang tidak jauh dari mereka, ke sepasang suami istri yang berdiri di bawah pohon dan saling bermesraan. Lalu, pikirannya sudah melayang jauh ke bayangan si kucing kecil yang begitu manis dengan baju merah mudanya.     

Xuanyuan Pofan berpikir, jika Wu Yunlie yang terluka sedikit itu adalah dia. Lalu si kucing kecilnya melihat ini, maka si kucing kecilnya itu sudah pasti akan sangat tidak tega dengannya. Si kucing kecilnya pasti akan menyeka keringatnya, dan menyandarkan kepala kecilnya di dalam dekapannya. Cih, aku benar-benar bodoh, batinnya.     

Baru berpisah dua hari saja, namun Xuanyuan Pofan sudah sangat merindukannya sampai hampir menggila. Dia sendiri benar-benar merasa dirinya sudah tidak bisa diselamatkan oleh siapapun. Jadi, dia pun segera memasukkan pedang Ling Tiannya ke dalam ruang sihirnya.     

Wu Yunlie sudah sedikit membaik setelah beristirahat sebentar. Jadi, dia pun menggandeng tangan Zhan Zisang dan berjalan menghampiri Xuanyuan Pofan, lalu berkata, "Saudara Xuanyuan Pofan, kamu tadi benar-benar terlalu sungkan kepadaku. Ketika beradu pedang tadi, kamu sama sekali tidak konsentrasi dan tidak fokus."     

Xuanyuan Pofan juga tidak terlalu suka berbasa-basi, jadi dia pun hanya bergumam kepada Wu Yunlie.     

Zhan Zisang langsung membisu. Hiks hiks hiks, tidak konsentrasi saja sudah membuat Wu Yunlie kami terluka seperti ini. Kakak sepupu ini benar-benar super abnormal deh! batinnya.     

Wu Yunlie sudah terbiasa dengan Xuanyuan Pofan yang bersikap dingin dan begitu terus terang ini. Kemudian dia menepuk pundak Xuanyuan Pofan, lalu tertawa dan berkata, "Nanti kalau saudara Xuanyuan Pofan sudah bisa fokus lagi, aku masih ingin beradu dengan saudara Xuanyuan Pofan ya."     

"Wu Yunlie!!" potong Zhan Zisang yang langsung panik. Apakah semua pria memang suka mencari mati seperti ini ya?! batinnya.     

Wu Yunlie buru-buru memeluk Zhan Zisang, kemudian mengecup pipinya agar tenang dan membuatnya berpikir untuk tidak perlu khawatir. Xuanyuan Pofan lagi-lagi memandangi dua orang di depannya yang saling bermesraan ini, namun hatinya hanya bisa terdiam.     

"Tuan! Jenderal Wu Yunlie, Raja An Yin sudah sampai di lembah Bingxia dan hendak meneruskan perjalanan. Tinggal menunggu Tuan dan Jenderal Wu Yunlie pergi!" Pada saat ini, pengawal kesatu berjalan masuk dan melapor ke Xuanyuan Pofan dan Wu Yunlie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.