Di Sana Ada Adegan yang Memalukan
Di Sana Ada Adegan yang Memalukan
Lalu, Liuli Guoguo mengeluarkan handuk kecil dari keranjang bambu kecilnya. Kemudian meraih Cai Gua yang masih bersenang-senang sampai tidak ingin pulang di pinggir kolam pemandian air panas itu. Dia pun mulai menggosok tubuh berbulu Cai Gua, dan memasukkannya ke dalam dekapannya. Setelah mengelus kepala kecil Cai Gua yang berlemak, dia pun mengikuti Lie Nieduo untuk bersama-sama kembali ke asrama Taohua.
Hanya saja, ketika hendak berjalan di belakang Lie Nieduo sambil membawa Cai Gua di dekapannya. Baru keluar dari tempat terpencil itu, tiba-tiba kaki kecil Liuli Guoguo sudah tidak menginjak tanah. Karena tubuhnya telah masuk ke sebuah dekapan yang sangat familiar sekali baginya.
Lalu, Cai Gua yang ada di dalam dekapan Liuli Guoguo, ditarik oleh sebuah tangan besar yang sangat menonjol tulang kuatnya. Dengan cepat, Cai Gua dilemparkan oleh tangan besar itu ke arah Lie Nieduo yang sedang berjalan lurus ke depan.
Plukk!
Lie Nieduo merasakan ada sesuatu yang berbulu dan lembut, yang kini tengah menimpa pundaknya. Setelah dia menoleh, ternyata itu adalah Cai Gua. "Em? Cai Gua, kenapa kamu melompat ke pundakku? Di mana Xiao Guo?" tanyanya dengan bingung.
"Hiks hiks hiks! Pantatku sakit sekali. Tuan besar, kamu benar-benar brengsek!" keluh Cai Gua. Walaupun pundak Lie Nieduo penuh lemak, begitu juga pantat kecilnya. Tapi ketika dua lemak bertabrakan, tetap saja rasanya sakit.
Cai Gua mengelus pantatnya yang kesakitan, memanyunkan bibir kecilnya, dan terus bercicit. Namun, Lie Nieduo sama sekali tidak mengerti bahasa Cai Gua ini. Dia jadi semakin bingung, lalu menoleh dan melihat ke belakangnya. Tapi, dia tak juga melihat Liuli Guoguo, dan hal tersebut membuatnya menjadi semakin bingung. "Xiao Guo, kamu, kamu di mana?" serunya.
Namun, tidak ada jawaban apapun. Samar-samar Lie Nieduo hanya bisa melihat dedaunan kecil yang bergoyang-goyang, di tempat yang tidak jauh di belakangnya. Bahkan juga terdengar suara samar yang aneh. "Xiao Guo! Kamu ada di mana?" serunya lagi.
Walaupun ada sinar bulan dan juga bintang-bintang yang bersinar di langit. Tapi langitnya tidak begitu gelap. Bahkan perguruan tinggi Xing Yun ini dijaga ketat oleh hewan sihir kuda terbang Cangmo. Karena tempat ini sudah terkenal keamanannya, jadi tidak akan mungkin ada makhluk aneh yang akan menerjang masuk ke dalam sini.
Tapi, tetap saja ini sudah malam. Lie Nieduo masih saja merasa takut dan gelisah. Kemudian dia menjulurkan kepalanya dan memeriksa ke belakang, tapi masih saja tidak mendengar jawaban dari Liuli Guoguo. Dia lalu mengeratkan genggaman tangannya, dan hendak berlari ke belakang untuk memeriksa situasinya. Namun, pundaknya yang gemuk itu malah digenggam oleh cakar kecil Cai Gua.
"Duo gemuk, kamu jangan ke sana! Di sana ada adegan yang memalukan!" kata Cai Gua. Padahal dia tahu kalau Lie Nieduo tidak mengerti apa yang dikatakan olehnya, tapi dia tetap saja terus berbicara.
"Cai Gua, kenapa?" tanya Lie Nieduo dengan bingung. Setelah menepuk pelan pantat Cai Gua, dia lalu melangkah lagi dan hendak melanjutkan jalannya ke sana. Dia benar-benar sangat bingung sekali. Ketika hendak berteriak memanggil Liuli Guoguo, tiba-tiba ada suara manis yang lebih dulu terdengar olehnya.
"Duo gemuk! kamu bawa Cai Gua pergi dulu dari sini. Ada, ada barangku yang tertinggal di kolam pemandian air panas itu," kata Liuli Guoguo sambil berusaha keras mendorong bibir yang terus menggigitinya, dan juga tangan besar itu.
"Oh oh," gumam Lie Nieduo sambil menghela napas lega. "Xiao Guo, kamu menakutiku saja. Kamu dari tadi tidak menjawabku, aku kira ada hal buruk yang terjadi padamu. Kalau begitu cepat ambil barangnya, aku akan menunggumu di sini." katanya kepada Liuli Guoguo sambil menenteng keranjang bambu kecil di tangannya.
"Tidak, tidak usah! Duo gemuk, kamu kembali dulu saja. Setelah aku mengambil barangku, aku pasti akan langsung kembali kok," ucap Liuli Guoguo dengan leher putih yang sudah digigit oleh Xuanyuan Pofan. Tubuh kecilnya kini sudah ditindih oleh tubuh tinggi besarnya di atas pohon besar.
"Tidak masalah. Cepat ambil saja barang yang ketinggalan. Aku dan Cai Gua akan menunggumu di sini," kata Lie Nieduo sambil tersenyum.
"Duo gemuk, kamu tidak perlu menungguku. Cepat bawa pulang Cai Gua saja. Aku sebentar saja langsung kembali kok," jawab Liuli Guoguo yang kini daun telinga kecilnya sudah dijilati oleh pria tersebut. Dan itu membuat tubuhnya juga sudah semakin lemas dalam sekejap.