Hobi Jahat Pria
Hobi Jahat Pria
"Juga tidak boleh membiarkan pria lain memandangimu. Tidak boleh ada sentuhan apapun dengan pria lain. Setiap bagian tubuhmu adalah milikku seorang. Tidak ada yang boleh memandangnya ataupun menginginkannya, mengerti? Em?"
Setelah Xuanyuan Pofan mengecup tangan kecil Liuli Guoguo yang seputih salju itu, tiba-tiba dia mengatakan semua ini. Bahkan dia mengatakan semua ini entah sudah berapa kali kepada Liuli Guoguo.
Walaupun Liuli Guoguo telah mendengarkan kata-kata dan perintah Xuanyuan Pofan yang begitu arogan dan dominan ini entah sudah berapa kali. Tapi, tetap saja wajah kecilnya masih saja memerah sekali seperti ada apel merah yang menggantung di sana.
Kemudian Luli Guoguo mengangguk dengan patuhnya kepada Xuanyuan Pofan, lalu berkata dengan manis, "Em, kakak Po, aku tahu. Setelah aku mengenakan tali ikat leher, wajahku jadi penuh dengan bopeng. Aneh sekali jika ada pemuda yang memandangi ataupun melirikku."
"Setiap kali mereka melihatku, mereka rasanya terlihat ingin bergegas menjauh dariku sejauh mungkin," kata Liuli Guoguo. Lalu, tiba-tiba dia merasa bersalah ketika ingat kalau adik kakak Po, yaitu Xuanyuan Poyu yang pagi hari ini menggendongnya. Hal itu langsung membuatnya menarik lehernya tanpa sadar.
Tapi, Luli Guoguo jadi tidak terlalu merasa bersalah lagi ketika ingat kalau semua itu terjadi dalam situasi ketidaktahuan dan ketidaksengajaannya. Apalagi, tiba-tiba dia teringat lagi kalau beberapa hari ini dia yang terus ditertawakan dan direndahkan oleh yang lain, karena wajahnya yang penuh bopeng.
Kemudian Liuli Guoguo langsung merasa kesal dan sedih, setelah itu dia memanyunkan bibirnya dan berharap jika kakak Po akan berusaha menghiburnya. Karena bagaimanapun, berakting jadi orang jelek itu bukanlah hal yang mudah.
Tapi, Xuanyuan Pofan malah melepaskan tangan kecil seputih salju itu, lalu mengangkat wajah kecil Liuli Guoguo dan mencubit hidung kecil gadisnya. Setelah itu dia berkata dengan suara yang berat dan rendah, "Em, bagus sekali wajah ini."
Ucapan itu langsung membuat Liuli Guoguo menepuk keningnya dalam hati. Apanya yang bagus! batinnya.
Luli Guoguo menggembungkan pipinya dengan agak tidak senang. Sebab, kakak Po-nya ini sungguh terlalu arogan dan dominan dalam hal satu ini. Namun, ketika setiap hari ditertawakan dan dihina jelek, sebenarnya itu benar-benar sangat menyebalkan. karena orang-orang itu terlalu memandang dan menilai orang dari wajah saja.
Xuanyuan Pofan memandang Liuli Guoguo yang menggembungkan pipinya. Dia tahu sekali kalau gadis kecilnya itu mulai kesal seperti biasanya. Namun, dia tidak akan mengalah dalam hal ini. Si kelinci putihku ini begitu imut dan lucu sekali. Aku sudah melindungi dan membesarkannya selama bertahun-tahun di sisiku. Aku membesarkannya hingga dia bisa memiliki tubuh yang seputih dan selembut ini.
Jadi, aku yakin tidak hanya orang lain yang suka memandangnya. Bahkan, jika pria normal yang melihatnya tidak akan mungkin tidak punya pikiran aneh-aneh kepadanya. Jadi, mana mungkin aku melepaskan si kelinci putih yang telah aku besarkan jadi seputih dan sangat menggemaskan ini begitu saja di perguruan tinggi, dan membiarkan orang lain memandangnya dan bahkan menginginkannya?
Karena Liuli Guoguo tidak ingin aku, si serigala besar ini mengumumkan kepemilikan ku terhadapnya kepada dunia. Kalau begitu, tentu saja aku harus mendandani si kelinci putihku ini jadi jelek seperti ini, batin Xuanyuan Pofan.
"Kamu boleh tidak mengenakan tali ikat leher ini lagi," kata Xuanyuan Pofan sambil mengangkat dagu Liuli Guoguo yang kecil dan lembut, dengan jari ramping dan putihnya.
"Benarkah?" Mata anggur Liuli Guoguo langsung bersinar, dan bibir ceri merah mudanya melengkung membentuk bulan sabit yang indah. Kakak Po tidak mungkin tiba-tiba mengubah pendapatnya ini karena melihatku yang marah, kan? Em, tapi pasti karena itu deh! batinnya.
Namun, pada detik berikutnya...
"Tidak perlu terburu-buru. Aku belum selesai bicara. Kamu boleh saja melepaskan dan tidak mengenakan tali ikat leher ini lagi. Tapi dengan syarat, kamu sekarang juga harus ikut aku pergi, dan selamanya jangan pernah berpikir untuk kembali datang ke perguruan tinggi Xing Yun."
Xuanyuan Pofan pun mulai bercanda dengan lelucon besar ini. Karena dia suka sekali menggoda Liuli Guoguo dan melihat si gadis kecilnya itu menggembungkan pipinya karena kesal. Lalu, dia akan mengelus dan memeluk gadis kecilnya ke dalam pelukannya.
Hobi jahat pria itu terkadang benar-benar tak masuk akal.
"Hatchiiii!" Tidak tahu apa karena marah kepada Xuanyuan Pofan atau karena apa. Tapi tiba-tiba Liuli Guoguo bersin.