Untungnya Kakak Po Sudah Pergi...
Untungnya Kakak Po Sudah Pergi...
Lie Nieduo yang hendak pergi ke kolam air panas untuk menemui Liuli Guoguo berlari keluar dari asrama Taohua. Kebetulan ketika baru saja melewati asrama Hehua, dia melihat Liuli Guoguo yang akhirnya kembali. Membuat batu besar yang melekat di dalam hatinya pun langsung jatuh dalam sekejap.
"Xiao Guo, kenapa kamu baru kembali sekarang?! Kamu kenapa lama sekali mengambil barangmu yang ketinggalan, sih?! Membuatku khawatir saja. Bahkan aku ini mau bersiap pergi ke kolam pemandian air panas untuk mencarimu!" kata Lie Nieduo sambil merangkul pundak Liuli Guoguo, dan mengerutkan keningnya.
Hati Liuli Guoguo langsung merasa bersalah, lalu dia merapatkan bibirnya. "Em… Gelap dan tak ada sinar lampu. Apalagi juga tidak tahu barangku jatuh di mana. Sehingga aku harus mencarinya cukup lama. Duo gemuk, maaf sekali ya sudah membuatmu khawatir," kata Liuli Guoguo yang langsung meminta maaf ke Lie Nieduo sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Aduh, untuk apa minta maaf. Yang penting kamu sudah kembali dengan selamat. Ayo cepat kita kembali ke asrama saja. Eh, Xiao Guo, kenapa mulutmu bengkak sekali hah?! Xiao Guo, kenapa bajumu robek? Dan besar sekali lubangnya!"
Liuli Guoguo mengedipkan matanya. Lalu, setelah menenangkan diri, dia pun buru-buru berkata kepada Lie Nieduo, "Oh, em... Duo gemuk tidak apa-apa kok. Hanya tidak sengaja tergores ranting di sekitar ketika di jalan tadi."
Liuli Guoguo langsung mengabaikan pertanyaan pertama Lie Nieduo, dan hanya menjawab pertanyaan terakhir. Semoga bisa menutupi yang lalu, hiks hiks hiks, aku benar-benar tidak tahu untuk sebaiknya berbuat apa, batinnya.
"Hah?!" Lie Nieduo berkata kepada Liuli Guoguo dengan tidak tega, lalu melihat ke lubang yang ada di baju Liuli Guoguo, dan akhirnya bertanya lagi kepada Liuli Guoguo, "Lalu, apa kamu terluka?"
Lie Nieduo bertanya seperti ini, namun dia kemudian mencondongkan tubuhnya ke Liuli Guoguo untuk memeriksa lebih dekat dan dengan seksama, apakah tubuh Liuli Guoguo tergores dan terluka atau tidak.
"Bagaimana mungkin, tentu saja tidak kok. Hanya baju saja yang rusak," kata Liuli Guoguo yang bergegas melambaikan tangannya kepada Lie Nieduo.
Lie Nieduo tiba-tiba memandang Liuli Guoguo lagi, lalu berteriak, "Huwah! Xiao Guo, leher, lehermu lagi-lagi banyak benjolan merah! Ya Tuhan, merah dan banyak sekali! Lebih banyak daripada terakhir kali!"
Sudut bibir Liuli Guoguo bergetar, lalu dia mengelus lehernya sendiri dan bergegas menghela napas dan berkata, "Em… Iya benar... Em... Banyak sekali nyamuk di luar sana. Bahkan lebih ganas daripada nyamuk di dalam kamarku." Huh, untung saja kakak Po sudah pergi, batinnya.
Lie Nieduo lalu mengangguk dan berkata, "Em em! Nyamuk-nyamuk ini benar-benar kejam sekali, bisa-bisanya menggigitmu sampai banyak benjolan merah seperti ini. Ayo cepat kita harus segera kembali ke asrama Taohua. Nanti begitu sampai di asrama, aku akan mengoleskan... Heh? Xiao Guo, kenapa ada buntelan kain hitam di tanganmu? Aku ingat kalau kamu suka sekali dengan warna merah muda."
Lie Nieduo kemudian merangkul lengan Liuli Guoguo dan hendak pergi kembali ke asrama Taohua bersama Liuli Guoguo. Tapi, tiba-tiba dia melihat ke arah kain aneh yang dipegang oleh Liuli Guoguo, sambil memiringkan kepalanya karena bingung.
Liuli Guoguo lalu menyeka keringatnya, dan rasanya dia ingin menangis saja sekarang, "Em… Ini… Ini... Hahaha, ini tadi aku pungut di jalan."
"Hah? Dipungut di jalan?"
"Em em, benar sekali. Eh, sudah malam ini. Ayo cepat kita kembali saja. Kita sudah melewatkan pelajaran seharian hari ini. Kita tidak boleh melewatkannya lagi besok." Liuli Guoguo langsung merangkul lengan gemuk Lie Nieduo, lalu menariknya menuju asrama Taohua.
"Hei si jelek penuh bopeng!"
Baru saja Liuli Guoguo dan Lie Nieduo sampai di pintu gerbang asrama Taohua, dan belum sampai melangkah ke tangga depan gerbang asrama Taohua. Namun tiba-tiba terdengar suara lembut dan merdu seorang pemuda.
"Xiao Guo, sepertinya itu, Tuan, Tuan, Tuan Wu Yunfu yang memanggilmu," bisik Lie Nieduo sambil menarik lengan Liuli Guoguo. Dia pun langsung panik dan tubuhnya mulai gemetaran lagi.
Sial! Sial ini! Sebelum ini Xiao Guo tadi telah menampar pangeran kedua belas yang terhormat. Wu Yunfu dan mereka semua datang kemari pasti untuk membalas masalah tersebut… Hiks hiks hiks… Bagaimana ini?! batin Lie Nieduo.