Xiao Qiqi, Aku Sangat Mencintaimu
Xiao Qiqi, Aku Sangat Mencintaimu
"Jika digantungkan di tubuh akan mempunyai fungsi yang bagus, yaitu mendinginkan tubuh di musim panas dan menghangatkan tubuh di musim dingin. Dia juga bisa mempercantik kulit dan membantu memfokuskan energi, serta aura sihir bisa jadi lebih besar. Ini sungguh membantu sekali untuk meningkatkan kekuatan sihir. Bagaimana? Apa kamu suka? Em?"
Batu giok es teratai api itu adalah harta berharga yang diperoleh Xuanyuan Pofan, Du Heng, dan Wu Yunlie secara tidak sengaja ketika bertarung melawan Ku Xuan, Raja Iblis itu di lembah Bingxia.
Saat itu, gelombang api dari teratai api itu meletus dan hampir melukai tubuh tiga orang tersebut. Tapi, untungnya mereka bertiga adalah orang-orang dengan kekuatan sihir yang tinggi. Sehingga, dengan cepat mereka bisa berhasil menghindarinya.
Setelah mereka bertiga mendapatkan batu giok es teratai api itu, mereka tidak tahu bagaimana membagi benda berharga ini. Du Heng yang biasanya memiliki ide paling banyak pun langsung menarik mereka ke area di Lembah Bingxia yang suhunya lebih hangat, lalu pergi ke sebuah toko senjata dan alat perkakas.
Kemudian Du Heng meminta ahli seni senjata di toko itu untuk membuat batu giok es teratai api ini menjadi perhiasan wanita. Sehingga, dia pun minta dibuatkan kalung ini untuk Ratu pujaan hatinya itu. Sedangkan Wu Yunlie minta dibuatkan gelang untuk Zhan Zisang. Lalu Xuanyuan Pofan minta dibuatkan gelang kaki untuk Liuli Guoguo.
"Tidak suka."
Begitu Du Heng selesai bertanya, Mo Ying masih saja dengan tidak ragu-ragu langsung menjawab dengan begitu dingin. Lalu, dia menarik bajunya yang agak longgar di lengannya itu, dengan ekspresi yang juga begitu dingin.
Du Heng tersenyum licik, "Bukan masalah kalau tidak menyukainya sekarang. Suatu hari, kamu pasti akan menyukainya. Sama seperti aku dulu," ucapnya. Dulu, bukankah kamu juga tidak suka padaku?! Tapi sekarang, bukannya kamu menyukaiku? Hanya tidak mau mengakuinya saja, batinnya.
Hati Mo Ying bergetar, mata hitamnya seolah tertutup dengan tatapan ingin melawannya. Sebab, Du Heng berbicara dengan jantung merah hati berdebar di matanya. Kemudian dia memasangkan kalung seputih susu di tangannya, ke leher ramping Mo Ying.
Batu giok es teratai api ini tidak heran merupakan batu giok sihir yang sangat terhormat sekali levelnya. Meskipun kalung yang dibuat dari batu giok es teratai api ini terlihat biasa saja sebelum menyentuh kulit dan digenggam di tangan. Lalu, orang yang tidak bisa membedakan barang berharga dan barang antik, pasti akan mengira kalau ini adalah kalung biasa.
Namun, mereka pasti tidak akan menyangka kalau kalung yang terlihat biasa ini, begitu menempel dan melekat di kulit yang bagus. Tapi, bukan hanya batu giok ini yang memberdayakan orang yang memakainya. Bahkan orang yang memakainya juga jadi ikut memberdayakan batu giok ini. Sehingga energi dan kekuatan sihirnya jadi sangat kuat.
Kalung berwarna putih yang tampak biasa itu, setelah tergantung di leher ramping dan seputih salju Mo Ying, dalam sekejap menjadi sangat transparan. Warna putih susunya langsung berubah menjadi warna transparan, dan mutiara giok yang seperti beras berubah menjadi tetesan air kecil.
Begitu tergantung di leher itu, dalam sekejap orang lain pasti akan merasa kalau leher Mo Ying seperti orang yang baru saja selesai mandi, tapi air yang ada di tubuhnya belum dikeringkan dengan sempurna. Namun, begitu dicium, akan ada sentuhan yang begitu nyata.
"Ternyata batu giok es teratai api ini benar-benar memiliki efek menyihir orang. Aku bahkan hampir saja jatuh dan mabuk ke dalamnya," gumam Du Heng dengan tidak percaya setelah mencium leher Mo Ying.
"Memalukan," kata Mo Ying sambil mencubit wajah Du Heng. Ekspresi wajahnya memang dingin, tapi matanya dipenuhi dengan cahaya indah. Meskipun dia mencoba menyembunyikan cahaya itu, tapi dia masih secara tidak sengaja mengungkapkannya.
"Aku bahkan tidak punya harga diri jika bersamamu. Apalagi rasa malu?"
Tergantung senyuman jahat yang licik di wajah tampan Du Heng yang secantik dewi itu. Dia bicara sambil menggerakkan tangan besarnya yang sudah masuk ke dalam rok milik Mo Ying lewat bawah. Setelah itu mulai meremas dan menyentuh taman bunga rahasia di bawah bagian tubuh Mo Ying.
"Ahhhhh..." Mo Ying tanpa sadar mendesah. Setelah mendesah, dia rasanya ingin sekali menampar dirinya sendiri.
Wajah cantik dan menawannya itu sudah memerah sekali. Tanpa sempat merespon apa yang terjadi, Raja terhormat yang sedang memeluk tubuhnya ini sudah dengan cepat melepaskan jubah naganya sendiri. Lalu, dengan kasar merobek jubah phoenix yang tergantung padanya, dan langsung memasukkan bendanya.
Tepat saat benda itu masuk, pria itu pun tidak lupa berkata, "Xiao Qiqi, aku sungguh mencintaimu."