Kakak Po, Sebentar Saja
Kakak Po, Sebentar Saja
***
Tok tok tok...
Tangan kecil dan putih Liuli Guoguo yang sedang memetik senar pipa pun berhenti, dan telinga kecil Cai Gua langsung bergetar. Ada yang mengetuk pintu? batinnya.
Liuli Guoguo khawatir kalau mungkin ada gangguan di petikan senar pipanya, sehingga membuatnya berhalusinasi seolah mendengar sesuatu. Jadi, dia pun berhenti dan tidak langsung merespon, lalu hanya diam sejenak.
Setelah terdengar suara ketukan pintu lagi dari gerbang asrama Taohua, baru Liuli Guoguo melompat dan berdiri dari bangkunya. Kemudian dia bergegas berlari menuju Xuanyuan Pofan, sambil memeluk alat musik pipanya.
Liuli Guoguo buru-buru menenenangkan dirinya yang panik, lalu berkata kepada Xuanyuan Pofan dengan baik, dengan masih terdapat senyuman menggemaskan di wajah kecilnya itu, "Kakak Po, ada orang yang mengetuk pintu. Cepat bersembunyi lah ya. Kamu cepat istirahat dulu saja di dalam kamar."
"Aku sekarang sedang tidak ingin beristirahat, aku hanya ingin mendengarkanmu bermain musik," jawab Xuanyuan Pofan dengan wajah menggelap. Untuk apa aku harus bersembunyi?! batinnya.
Liuli Guoguo lalu merapatkan bibirnya dan berkata, "Kakak Po, aku mohon padamu. Kakak Po pokoknya yang terbaik. Aku sekarang ini hanyalah mahasiswa biasa dari perguruan tinggi Xing Yun, dan bukan istri Raja Huayou. Jika ada yang melihatmu di sini, nanti identitas asliku bisa ketahuan. Kakak Po, tolong kamu kooperatif denganku ya."
Liuli Guoguo benar-benar tak berdaya, dan dia sebenarnya juga tidak ingin seperti ini. Tapi... Tapi… Dia tidak ingin belajar di kampus ini di bawah titel dan kemuliaan dari status istri Raja Huayou.
Xuanyuan Pofan melihat Liuli Guoguo yang hampir menangis, membuat hatinya akhirnya melembut. Tapi dia tidak ingin kooperatif secepat ini. Kemudian dia meletakkan telapak tangannya yang besar di pinggang Liuli Guoguo, lalu menggendongnya ke dalam dekapannya.
Mata chinchilla bulat Cai Gua berkedip dengan cepat. Entah kenapa dia selalu merasa kalau tuannya ini akan melakukan sesuatu yang memalukan kepada nyonya kecilnya. Karena peka, tubuh gemuknya pun langsung melompat ke tanah, lalu pergi dengan cepat ke kamar Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo kini sedang memeluk pipa di dalam dekapannya. Namun, begitu masuk ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan, jantung kecilnya pun langsung berdebar-debar dengan hebatnya. Kakak Po, kenapa kamu sangat tidak kooperatif sih, lelah deh hatiku, batinnya.
"Kakak Po, sebentar saja kok. Mungkin itu tetangga sebelah asrama yang mau pinjam sapu atau pinjam ember untuk menimba air. Nanti, setelah orang yang mengetuk pintu itu sudah pergi, aku akan melanjutkan memainkan alat musik pipa itu untukmu. Oke? Ayolah, ya ya ya?!"
Liuli Guoguo mulai bicara dengan manjanya kepada Xuanyuan Pofan. Sebab, dia tahu kalau menyuruh orang yang begitu mulia dan bermartabat seperti Xuanyuan Pofan ini untuk bersembunyi dan melakukan segalanya diam-diam. Itu memang lah hal yang memalukan dan menyulitkannya.
Tapi, Liuli Guoguo juga tidak punya cara lain lagi. Dia awalnya setengah mati sekali untuk minta belajar di perguruan tinggi ini. Sayangnya, siapa juga yang tahu kalau kakak Po setiap kali punya waktu, selalu suka sekali datang ke tempatnya itu. Sebenarnya, dia sangat bahagia dan senang sekali di dalam hati, tapi dia juga agak tak berdaya.
Xuanyuan Pofan meraih dagu Liuli Guoguo, melengkungkan bibirnya dan tersenyum, lalu sengaja menggodanya dengan berkata, "Tidak oke."
Tangan kecil Liuli Guoguo ini semakin memeluk erat pipanya. Lalu terdengar lagi suara ketukan di pintu gerbang asrama Taohua. Rasanya dia ingin menangis saja ketika melihat Xuanyuan Pofan yang tampak tidak ingin bersembunyi, tapi masih saja menggendongnya.
"Muach! Muach! Muach!"
Liuli Guoguo tidak punya pilihan selain menggunakan trik terbaik yang biasanya bisa memenangkan hati Xuanyuan Pofan. Bibir merah mudanya yang kecil pun maju, lalu mencium wajah tampan Xuanyuan Pofan dengan sekuat tenaga. Wajahnya juga penuh dengan senyum manis untuk menyenangkan hati Xuanyuan Pofan, tapi sebenarnya di dalam hati dia terus memaki Xuanyuan Pofan.
"Tidak mau di sini," kata Xuanyuan Pofan sambil tersenyum jahat.
"Em?"
"Aku mau di sini," lanjut Xuanyuan Pofan yang merasa kalau ini menyenangkan sekali ketika melihat Liuli Guoguo yang panik. Jadi, dia pun malah ingin menggodanya. Dia bahkan berbicara kepada Liuli Guoguo sambil menunjuk ke bibir tipisnya sendiri.