Istri Kecilku Sudah Dewasa

Inisiatif Sendiri Memberikan Ciuman Dalam (1)



Inisiatif Sendiri Memberikan Ciuman Dalam (1)

1"Xiao Guo, aku tadi melihat pangeran kedua belas berdiri di depan pintu gerbang asrama Taohua, apalagi sepertinya dia cukup lama berdiri di sana. Namun, begitu aku mendekatinya, dia berbalik dan pergi. Ada urusan apa dia mencarimu?" tanya Lie Nieduo yang buru-buru mengubah topik pembicaraan. Apalagi, dia juga lumayan tertarik dengan topik pembicaraan ini.      

Lie Nieduo baru saja melihat Xuanyuan Poyu berdiri di depan pintu asrama Taohua dengan sedikit fokus, sedikit melamun dan agak gugup. Dia bahkan hampir tidak memercayai ini. Dia juga mengusap matanya beberapa kali, lalu melihat dengan seksama lagi.      

Lalu, baru Lie Nieduo yakin kalau dia tidak salah lihat. Hanya saja, setelah pangeran Xuanyuan Poyu mendengarnya yang telah kembali ke asrama Taohua, dia segera berbalik dengan cepat lalu pergi. Tidak tahu juga sebenarnya apa yang sedang terjadi.     

"Pangeran kedua belas berdiri di depan pintu gerbang asrama Taohua?" tanya Liuli Guoguo dengan heran. Walaupun dia juga terkejut dengan kabar ini, tapi kedua mata anggurnya yang besar masih saja menatap ketujuh hidangan lezat di atas meja dan melanjutkan, "Tidak tahu, dia juga tidak mengetuk pintu, jadi mana mungkin aku tahu ada urusan atau tidak dia denganku? Mungkin… Mungkin..."     

Liuli Guoguo memiringkan kepalanya dan berpikir sejenak, tapi dia juga masih saja tidak terpikirkan kenapa Xuanyuan Poyu bisa melamun di depan gerbang pintu asrama Taohua.      

Namun, Liuli Guoguo sudah malas memikirkan itu, jadi dia pun mengambil satu dumpling mutiara lagi, mencelupkannya ke dalam gula pasir, lalu memasukkannya ke dalam mulut kecilnya. Mengunyahnya lagi dan lagi dengan senang, kemudian menelannya ke dalam perut.     

"Oh oh, aneh sekali kalau begitu," gumam Lie Nieduo. Tidak lama kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu, lalu dia berkata lagi kepada Liuli Guoguo, "Xiao Guo, kamu panggil adik sepupumu itu keluar untuk makan bersama di sini. Ada banyak sekali makanan lezat. Seberapa pemalu dia saat bertemu orang baru, tetap saja dia pasti akan keluar untuk makan, kan?!"     

Lie Nieduo menaikkan alis indahnya dengan percaya diri saat bicara kepada Liuli Guoguo. Ketika melihat Liuli Guoguo makan dengan lahap, dia tidak bisa menahan diri untuk mengangkat tangan gemuknya, lalu menyentuh pipi Liuli Guoguo yang sedang menggembung saat mengunyah sesuatu itu. Rasa sentuhan yang diberikan sungguh enak sekali. Jadi, dia cukup lama menyentuhnya, baru akhirnya rela melepaskan tangan gemuknya dari wajah kecil Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo mengedipkan matanya lagi dan lagi, "Em… Bagaimana kalau aku mengantarkan beberapa makanan lezat ini padanya? Dia benar-benar pemalu sekali. Dia memang sangat pemalu sejak kecil," katanya. Dia merasa hati nuraninya terasa sakit saat harus berbohong kepada Lie Nieduo.     

"Iya, ide bagus. Cepat kamu antarkan saja sekarang juga," kata Lie Nieduo sambil menyeringai. Namun, dia juga tidak bisa menahan diri lagi untuk mengelus wajah kecil Liuli Guoguo yang begitu lembut itu.     

"Em em!" jawab Liuli Guoguo sambil mengangguk dengan penuh semangat. Kemudian dia berlari menuju lemari untuk mengambil beberapa mangkuk dan piring besar, lalu menuangkan sedikit ketujuh hidangan lezat di atas meja itu ke piring tersebut. Setelah tersenyum lebar kepada Lie Nieduo, dia pun berjalan membawa piring, dan pergi menuju kamarnya sendiri.      

Pada saat ini, Xuanyuan Pofan sedang memegang Alfalfa dengan agak kesal, lalu menyuapi Cai Gua yang gemuk bagai bola di atas meja itu.      

Saat ini, kening Cai Gua sudah dipenuhi dengan butiran keringat. Bahkan ada air mata tak berdaya yang menetes di dalam hatinya. Kakek, nenek, ayah, ibu, tidak peduli seberapa besar aku suka makan, tapi aku juga bisa kenyang. Hiks hiks hiks, batinnya.     

Saat Tuannya melakukan hal-hal besar yang memalukan tadi kepada Nyonya kecilnya. Lalu, setelah kembali ke kamar, Cai Gua sudah mulai makan Alfalfa dengan terkejut. Setelah itu dia tetap makan sampai sekarang, jadi dia sungguh sudah kenyang sekali, bahkan sudah lebih kenyang daripada babi.      

Huwaaahhh, aku tidak sanggup makan lagi. Tapi, mana mungkin aku berani menolak Tuan yang menyuapi aku Alfalfa ini. Hiks hiks hiks. Tolong siapa saja selamatkan aku! Hiks hiks hiks, batin Cai Gua.     

Krieeet...     

Saat Cai Gua hendak menangis tanpa air mata ini, tiba-tiba pintu kamar dibuka. Mata bulat chinchillanya itu tiba-tiba langsung bersinar cerah, lalu menoleh, dan menatap Liuli Guoguo dengan ekspresi yang begitu sedih. Bahkan dia sampai bersendawa sebanyak tiga kali berturut-turut.     

Tapi, saat ini Liuli Guoguo sedang tenggelam dalam rasa bersalah karena telah membohongi Duo gemuk yang begitu baik padanya. Jadi, dia sama sekali tidak menerima isyarat mata minta tolong yang diberikan oleh Cai Gua.     

Xuanyuan Pofan pun hanya mengangkat kepalanya dan melirik Liuli Guoguo, seolah ada perasaan aneh. Dia juga tidak bicara apapun, dan hanya melanjutkan memberi makan Cai Gua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.