Istri Kecilku Sudah Dewasa

‘Layanan’ Liuli Guoguo yang Sangat Sempurna



‘Layanan’ Liuli Guoguo yang Sangat Sempurna

0"Obat, eh? Aku taruh di mana ya?!" kata Lie Nieduo sambil mengobrak-abrik ruang sihirnya sendiri. Setelah menjawab Liuli Guoguo, dia pun bergumam sendiri.     

Liuli Guoguo merasa kalau betis kambing panggang ini benar-benar lezat sekali, sehingga dia tidak tahan untuk mengambil dan makan lagi sepotong demi sepotong daging dari betis kambing itu. Dia bahkan langsung mengambil satu betis daging kambing yang besar, dan menaruhnya ke dalam mangkuknya, lalu mulai mengunyahnya.      

Kemudian Liuli Guoguo bertanya kepada Lie Nieduo dengan pipi yang masih menggembung, "Obat? Apa kamu sakit?"     

"Bukan aku, tapi kamu," jawab Lie Nieduo kepada Liuli Guoguo dan masih mencari di dalam ruang sihirnya sendiri.     

Ruang sihir ini baru diaktifkan kemarin, jadi Lie Nieduo masih belum ahli dalam menggunakannya. Setelah pulang ke rumah, dia sangat senang sekali sehingga langsung memasukkan banyak barang di rumahnya, ke dalam ruang sihir tersebut.     

Lalu, Lie Nieduo pun langsung pergi dan mengobrol dengan beberapa kakaknya serta ibunya. Namun, dia tidak memperhatikan dan merapikan barang-barang yang ada di dalam ruang sihirnya. Jadi, ruang sihirnya sekarang sangat berantakan tidak karuan.     

"Aku?" tanya Liuli Guoguo sambil mulut kecilnya yang sedang menggigit betis kambing pun berhenti. Dia lalu mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Lie Nieduo dengan bingung.     

Saat ini, Lie Nieduo masih berusaha mencari dan mengobrak-abrik ruang sihirnya. Lalu dia mengangguk kepada Liuli Guoguo dan menjawabnya, "Iya benar, Xiao Guo, kamu alergi dan tampaknya cukup parah."     

Seketika ada tiga tanda besar yang muncul di atas kepala Liuli Guoguo, dan membuatnya semakin tidak mengerti, "Alergi?" tanyanya. Karena begitu bingung, mulut kecilnya lagi-lagi tidak bisa menahan diri untuk menggigit betis kambing dengan saus koral itu.     

Lie Nieduo masih mencari di dalam ruang sihirnya dengan serius, mengerutkan kening, dan setelah itu menjawab Liuli Guoguo, "Iya benar, ada begitu banyak merah-merah di leher, telinga, dan bahumu. Bahkan mulutmu bengkak. Kalau bukan alergi lalu apa?!"     

Liuli Guoguo yang baru saja menggigit betis kambing di mulut kecilnya itu hampir saja tersedak tenggorokannya ketika mendengar ini. Lalu, keringat pun langsung menetes dari keningnya.     

***     

Waktu satu dupa pun berlalu, dan Liuli Guoguo masih mengobrol dengan Lie Nieduo sambil menyantap tujuh makanan lezat di atas meja.     

Sementara itu, Lie Nieduo tiba-tiba teringat dengan adik sepupu jauh Liuli Guoguo. Dia khawatir kalau adik sepupu Liuli Guoguo ingin makan lebih banyak lagi karena makanan yang dibawanya ini sangat lezat. Sehingga, dia pun memanggil Liuli Guoguo, dan memintanya membawakan beberapa makanan lagi untuk adik sepupu jauhnya itu.     

"Em em." Liuli Guoguo pun menjawab kepada Lie Nieduo, lalu dengan patuhnya membawakan Xuanyuan Pofan sepiring besar makanan lezat yang beraneka macam ke dalam kamar.     

Karena khawatir Xuanyuan Pofan tidak senang karena harus bersembunyi di dalam kamar dan terus menunggunya sedari tadi. Jadi Liuli Guoguo pun melakukan hal yang seperti tadi. Tanpa menunggu paksaan dari Xuanyuan Pofan, dia sudah lebih dulu duduk di dalam dekapan Xuanyuan Pofan dan menciumnya.     

Kali ini, Xuanyuan Pofan mengambil kesempatan ini untuk masuk ke dalam baju Liuli Guoguo, lalu meremas si kelinci kecil putih Liuli Guoguo yang begitu lembut. Telapak tangannya menutupi ujung bagian itu, lalu meremas dan memainkannya dengan nikmat beberapa kali. Baru setelah itu dia melepaskan Liuli Guoguo.     

Pada akhirnya, wajah kecil Liuli Guoguo memerah. Kemudian dia kembali ke dapur untuk mengobrol lagi dengan Lie Nieduo, sambil terus menikmati makanan lezat yang ada di sana. Meskipun dia kenyang, tapi dia tetap tidak bisa menahan kerakusan yang ada di ujung lidahnya.      

Bahkan Liuli Guoguo memakan habis semua makanan yang dibawakan oleh Lie Nieduo, memasukkannya ke dalam perutnya sampai sangat kenyang. Namun, mau tidak mau harus diakuinya jika ada beberapa bagian yang harus diselesaikan bersama Xuanyuan Pofan, yang katanya adik sepupunya ini.     

Setelah itu, Lie Nieduo mencubit lagi wajah mulus Liuli Guoguo. Kemudian dia dan Liuli Guoguo membereskan mangkuk dan piring-piring itu, lalu kembali ke kamar untuk menaruh koper. Serta untuk bersiap-siap mengepak barang bawaan dan perlengkapan yang akan dimasukkan ke dalam koper untuk dibawa ke lembah ribuan makhluk buas besok.     

Liuli Guoguo melihat Lie Nieduo sudah masuk ke kamarnya sendiri. Meskipun dia merasa agak bersalah, tapi sekarang dia lega, dan langsung berlari kembali ke dalam kamarnya sendiri.     

Mungkin karena 'layanan' Liuli Guoguo yang sangat sempurna tadi telah membuat Xuanyuan Pofan merasa sangat puas. Jadi, dia yang ada di dalam kamar dan sudah melepaskan ketidak bahagiaannya, sekarang menjadi suami yang tengah menunggu istri kecilnya pulang ke rumah.      

Dengan santai, Xuanyuan Pofan membaca gulungan buku di dalam kamar. Bahkan, ekspresi enggan dan tidak senang di wajahnya benar-benar sudah menghilang. Lalu, begitu melihat Liuli Guoguo kembali, bibirnya tanpa sadar melengkung dan membentuk senyuman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.