Duo Gemuk, Ayo Cepat Lari!
Duo Gemuk, Ayo Cepat Lari!
Namun, ketika Liuli Guoguo sedang memiringkan kepalanya dan memikirkan cara untuk kabur dari keempat pemuda di depannya. Tiba-tiba terdengar suara yang jernih, "Li Guo, jangan pedulikan dia, kalian pergi saja."
Begitu menoleh dan melihatnya, ternyata itu adalah suara Xuanyuan Poyu, pangeran kedua belas. Hal itu membuat Wu Yunfu terdiam dan langsung berkata, "Xuanyuan Poyu, kamu dengarkan aku..."
"Xuanyuan Poyu, gadis yang gemuk itu boleh pergi. Tapi gadis kurus yang jelek itu tidak boleh pergi! Dia itu sudah menindas Wu Yunfu sayangku! Kita tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja! Kita harus bantu Wu Yunfu sayang untuk membalasnya!"
Wu Yunfu hendak menjelaskan kepada Xuanyuan Poyu, tapi ketika belum selesai bicara. Tiba-tiba Zhan Zihao yang ada di belakangnya, berjalan menghampiri Liuli Guoguo. Lalu, sekarang sudah berada di sampingnya dan langsung bicara lebih dulu. Begitu dia melontarkan ucapannya ini, semuanya pun seketika menjadi hening.
Wu Yunfu menggertakkan giginya dan langsung mengangkat kakinya untuk menendang Zhan Zihao. "Zhan Zihao, apa kamu akan mati kalau bicara baik-baik hah?!" tanyanya.
Liuli Guoguo menyentuh hidungnya dan merasa suasana yang begitu berbahaya tadi langsung berubah dalam sekejap. Kenapa aku merasa pemandangan di depanku ini agak tidak beres, ya? Jadi, Wu Yunfu dan mereka semua ini sebenarnya mau menyerangku atau tidak? batinnya.
Gerakan Zhan Zihao sangat gesit. Dia menghindari tendangan kaki Wu Yunfu dengan santai, lalu menepuk dada Wu Yunfu, dan berkata dengan tidak senangnya, "Aduh Wu Yunfu sayangku, aku ini peduli denganmu. Bahkan ingin membelamu dengan menyerang adik kelas yang bernama Li Guo itu."
"Tapi kamu malah menendangku. Kamu ini tidak punya hati! Hari itu, Li Guo sudah menyerangmu sampai tulangmu hampir patah, lehermu hampir bengkok, hidungmu… Cih! Tapi kamu malah memukulku!"
"Sialan!" umpat Wu Yunfu dengan wajah yang sedari tadi sudah menggelap, dan sekarang malah menjadi semakin gelap. Mana ada Zhan Zihao membantu dan membelaku?! Dari tadi sampai sekarang, yang ada dia terus menghinaku, batinnya.
Wu Yunfu sudah tak bisa sabar lagi, jadi dia langsung mengambil lagi sekop yang ada di rerumputan itu, lalu melemparkannya kepada Zhan Zihao.
"Aduh, Wu Yunfu! Aku kan membelamu, kenapa kamu malah memukulku, sih?! Menyebalkan deh kamu!" kata Zhan Zihao sambil menurunkan lehernya. Lalu, dia pura-pura ketakutan dengan bersembunyi di belakang Xuanyuan Poyu.
Liuli Guogo dan Lie Nieduo sudah berkeringat deras di keningnya, dan sungguh tidak berdaya ketika melihat adegan ini.
Detik berikutnya, setelah Liuli Guoguo berbalik ke belakang, dia langsung menarik tangan gemuk Lie Nieduo yang seputih salju. Melirik ke Xuanyuan Poyu sejenak, lalu menarik Lie Nieduo untuk melarikan diri dari sana, "Duo gemuk, ayo cepat lari!"
Walaupun Lie Nieduo merasakan kalau Wu Yunfu dan yang lainnya tidak benar-benar ingin menyerang mereka, dan sepertinya hanya bercanda untuk menakuti dan mengancam mereka saja. Tapi, tetap saja ada rasa takut di dalam hatinya.
Lie Nieduo mengerahkan seluruh kekuatan tubuhnya untuk menggerakkan kaki gemuknya, lalu berlari dengan sekuat tenaga sambil ditarik oleh Liuli Guoguo. Membuat seluruh lemak di tubuhnya seketika bergoyang saat dia berlari dengan cepat.
Cai Gua yang sedang tidur nyenyak di dalam keranjang kecil Liuli Guoguo, merasa dirinya sedang bermimpi. Di mimpinya, dia sedang bermain ayunan. Lalu, ayunan itu bergoyang, bergoyang lagi, bergoyang semakin cepat, bergoyang semakin tinggi, dan akhirnya, detik berikutnya, dirinya pun terlempar dari ayunan tersebut. Dan benar saja, tiba-tiba terdengar suara, 'Plak'.
Tubuh Cai Gua yang gemuk karena banyak daging itu pun terlempar dari keranjang bambu Liuli Guoguo, dan setelah itu jatuh ke tanah berlumpur.
***
Xuanyuan Poyu tidak peduli dengan dua temannya yang terus ribut di sampingnya. Karena dia hanya menatap lurus ke punggung merah muda yang lari di kejauhan itu. Lalu, ada perasaan dan emosi samar yang tak bisa dijelaskan di mata indah dan cerahnya. Bibir mawarnya yang indah bergetar, seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi kemudian tidak jadi mengatakannya.