Istri Kecilku Sudah Dewasa

Liuli Guoguo, Aku Menginginkanmu (4)



Liuli Guoguo, Aku Menginginkanmu (4)

3Liuli Guoguo terkejut dan tidak menyangka kalau Xuanyuan Pofan bangun secara tiba-tiba begini. Hal itu menyebabkan tangan kecilnya bergetar karena terkejut dengan suara yang datang tiba-tiba ini. Lalu, pisau kecil di tangannya pun tanpa sengaja menggores dagu Xuanyuan Pofan, membuat cairan merah samar menetes keluar.     

Liuli Guoguo yang masih dalam keterkejutan langsung melemparkan pisau kecil di tangannya, lalu mulut kecilnya berteriak dengan keras, "Kakak Po!"     

Tangan besar Xuanyuan Pofan tanpa sadar mengelus dagunya sendiri, lalu melihat ke tangannya dan menemukan jejak darah di sana. Dagunya memang tak sengaja digores hingga terluka oleh pisau kecil di tangan si kucing kecilnya. Namun, dia tersenyum dengan tak berdaya dan hanya berkata dengan cueknya kepada Liuli Guoguo, "Tidak apa-apa."     

Liuli Guogo terus melontarkan kata maaf dari mulut kecilnya kepada Xuanyuan Pofan, dan bergegas meraih tangan besar Xuanyuan Pofan. Meraih cincin ruang sihir di tangan itu, dan buru-buru mencari obat pemercepat kesembuhan luka di dalam ruang sihir di cincin itu.      

Setelah menyeka darah di dagu Xuanyuan Pofan, Liuli Guoguo lalu mengoleskan obat ke luka kecil itu. Akhirnya, setelah mengoleskan obat dan menepuknya pelan, luka goresan di dagu Xuanyuan Pofan pun mulai terlihat sembuh.     

Xuanyuan Pofan berdiri, lalu tersenyum tak berdaya saat melihat Liuli Guoguo yang tampak sangat khawatir. Kemudian dia menggendong Liuli Guoguo ke atas ranjang, mendudukkannya ke dalam dekapannya, setelah itu memeluk tubuh lembut dan empuk itu.     

Liuli Guoguo membiarkan Xuanyuan Pofan memeluk dirinya di dalam dekapannya. Setelah masuk ke dekapan Xuanyuan Pofan, dia buru-buru menaruh obat itu kembali ke dalam ruang sihir.     

Kemudian Liuli Guoguo kembali memandang dagu yang tadi baru diolesi oleh obat pemercepat kesembuhan olehnya, lalu meniupnya pelan-pelan. Dia juga mengerutkan keningnya dengan erat karena merasa bersalah atas ini.     

Liuli Guoguo meniup luka Xuanyuan Pofan, mengerutkan kening sambil bertanya dengan sangat khawatir, "Kakak Po, apa sudah merasa baikkan, kah? Apa masih sakit?"     

Xuanyuan Pofan menepuk belakang kepala Liuli Guoguo, lalu meraih tangan kecil yang sedari tadi memegang dagunya, menarik tangan kecil itu ke ujung bibirnya, dan mengecupnya. Dia tersenyum, kemudian sengaja bercanda kepada Liuli Guoguo dengan berkata, "Kamu mau diam-diam membunuhku dengan membawa pisau kecil ya? Em?"     

"Bukan kok!" seru Liuli Guoguo yang langsung membantah sambil memukul dada Xuanyuan Pofan. "Kakak Po, jangan sembarangan bicara. Aku hanya ingin mencukur jenggotmu saja. Jenggot kecilmu terlalu banyak sekali," lanjutnya.     

Liuli Guoguo bicara sambil mengangkat tangan kecilnya dan menyentuh jenggot kecil di dagu Xuanyuan Pofan lagi. Namun, ketika menyentuhnya malah terasa geli dan aneh.     

Xuanyuan Pofan tersenyum, lalu menarik kembali tangan kecil Liuli Guoguo yang bergerak sembarangan di dagunya, dan menundukkan pandangan matanya. Tanpa sengaja si kelinci putih kecil di dada Liuli Guoguo terlihat oleh mata elang Xuanyuan Pofan. Oleh karena itu, tubuhnya pun tanpa sadar bergetar.     

Dengan segera Xuanyuan Pofan mengalihkan pandangan matanya, menarik tangan kecil Liuli Guoguo yang seputih salju itu ke depan bibirnya lagi, lalu menciumnya. Setelah itu dia berkata, "Liuli Guoguo, kamu sudah melukaiku, kamu harus bertanggung jawab."     

Liuli Guoguo membiarkan tangan kecil dan seputih saljunya itu diciumi oleh Xuanyuan Pofan. Dia kemudian menggembungkan pipinya yang penuh bopeng itu, lalu berkata, "Aduh kakak Po, aku kan tidak sengaja. Kamu sih bangun tiba-tiba."     

Xuanyuan Pofan terus mencium dengan lembut tangan kecil Liuli Guoguo, dan tak ingin melepaskan Liuli Guoguo sama sekali. "Tidak peduli, pokoknya kamu harus bertanggung jawab," ucapnya.     

Liuli Guoguo tahu kalau Xuanyuan Pofan sengaja melakukan ini. Dia menghela napas dalam hati dan merasa kakak Po benar-benar kekanak-kanakan. Tapi dia masih saja berkata dengan sangat kasihan, "Baiklah, aku akan bertanggung jawab. Kalau begitu, bagaimana aku harus bertanggung jawab?"     

Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, lalu melepaskan tangan kecil Liuli Guoguo. Kemudian dia bersikap seperti balita kecil yang minta permen. Dia pun menunjuk bibir tipisnya kepada Liuli Guoguo, mengisyaratkannya dengan berkata, "Ini."     

Liuli Guoguo tentu saja mengerti apa maksud Xuanyuan Pofan ini. Dia merasa tak berdaya, dan hanya bisa menghela napas dengan sikap Xuanyuan Pofan ini. Lalu mencondongkan tubuhnya, memeluk leher Xuanyuan Pofan, kemudian menciumnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.