Istri Kecilku Sudah Dewasa

Perguruan Tinggi Xing Yun (2)



Perguruan Tinggi Xing Yun (2)

3Wow! Besar Sekali! Wow!     

Di dalam area perguruan tinggi, terdapat pepohonan yang tinggi sekali, serta banyak juga berbagai macam bunga yang bermekaran. Di tengah bunga dan dedaunan yang hijau dan beraneka rupa itu, terdapat beberapa bangunan paviliun akademik yang menjulang tinggi di antara rerumputan yang lebat.      

Bunga-bunga yang beraneka rupa, dan hutan yang penuh dengan pepohonan yang lebat. Tampak begitu elegan dan sederhana, namun masih tidak kehilangan gayanya yang begitu megah.     

Liuli Guoguo mulai menarik dan menghela napasnya. Lalu dia menyandarkan tangannya di bawah pohon yang sangat kuat. Ini semua salah kakak Po. Karena kakak Po baru mau melepaskan aku setelah mencium dan memelukku sangat lama. Bahaya sekali tadi! Hampir saja pintu gerbang perguruan tinggi Xing Yun ditutup! batinnya.     

"Nyonya kecil, pasti anda capek. Tidak usah terburu-buru, lagi pula kita sudah masuk ke dalam perguruan tinggi ini. Kita istirahat sebentar, baru setelah itu pergi ke asrama kampus," kata chinchilla kecil yang imut, dan ada di pundak gadis berbaju merah muda. Namun, tetap saja hanya terdengar suara 'cit cit cit'. Chinchilla itu juga terlihat menggoyangkan pantat kecilnya yang gemuk.     

Setelah Liuli Guoguo mengatur napasnya yang terengah-engah, dia pun menunjukkan kesetujuannya terhadap ucapan Cai Gua. "Em benar," ucapnya.     

Liuli Guoguo melihat hutan yang panjang dan dalam ini, penuh dengan area kampus yang sangat luas. Tiba-tiba sesuatu terlintas di benaknya, lalu dia berkata kepada chinchilla kecil yang gendut di pundaknya, "Cai Gua, kamu bilang pergi ke asrama, kan? Tapi aku tiba-tiba baru menyadari kalau aku tidak tahu bagaimana caranya pergi ke asrama itu. Perguruan tinggi Xing Yun ini begitu besar, aku merasa, kita masih harus jalan lama sekali."     

"Nyonya kecil, tidak apa-apa. Nanti kita tinggal tanya mahasiswa di sini saja, bukankah itu tidak masalah. Kita pasti akan menemukannya," jawab Cai Gua sambil mengeluarkan suara 'cit cit cit' nya lagi untuk menghibur Liuli Guoguo.     

"Em, mau bagaimana lagi, hanya bisa seperti itu," kata Liuli Guoguo.     

Namun, saat Liuli Guoguo memandangi sekelilingnya, namun dia tidak melihat satupun bayangan seseorang di sana. Mungkin karena dia yang datang terlambat. Atau mungkin sudah banyak mahasiswa lain yang telah pergi ke asrama masing-masing.     

"Em, hei, apa sudah selesai mengatur napas! Kalau sudah, cepat singkirkan tangan kotormu di tubuhku!"     

Em?      

Tempat yang awalnya sangat sunyi, bahkan Liuli Guoguo hanya bisa mendengar udara yang dihirupnya dan Cai Gua. Tiba-tiba terdengar ucapan seperti itu. Kedengarannya itu suara orang yang sudah tua, tapi sangat kuat. Dan suara itu sungguh mengagetkan Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo menoleh dan melihat-lihat sekitarnya. Karena alasan kakak Po, dia memang datang terlambat. Jadi dia telah kelewatan waktu, di mana tempat ini begitu ramai sebelumnya.     

Sekarang, di gerbang pintu perguruan tinggi ini, tidak ada siapapun selain kuda terbang Cangmo. Binatang peliharaan yang begitu besar, dan juga pohon besar rotan sihir yang tampak sangat kuat sekali. Tapi entah kenapa...     

"Huwaaaaahhh! Nyonya kecil, itu suara pohon besar ini. Pohon besar yang kamu sandari ini yang bicara!" teriak Cai Gua terkejut.      

Hal itu membuat Liuli Guoguo langsung bereaksi. Kemudian dia mengangkat pandangan matanya ke arah pohon besar di depannya. Tanpa sadar dia langsung menarik tangan kecil seputih saljunya itu, yang sedang bersandar di pohon besar tersebut.     

"Kamu kamu kamu..." gumam Liuli Guoguo karena sangat kaget sekali.     

Setelah tangan kecil yang lembut dari gadis itu menyingkir dari tubuhnya, pohon rotan sihir abadi itu pun bicara lagi, "Hei, cepat perlihatkan gulungan surat pemberitahuan Luo kepadaku."     

Mata anggur Liuli Guoguo yang besar dan bulat itu berkedip lagi dan lagi. Tapi dia masih belum mengerti, apa yang sedang terjadi saat ini. Pohon besar di depanku ini hidup? batinnya.     

Pohon rotan sihir abadi itu melihat Liuli Guoguo yang masih diam saja. Karena dia sudah tidak sabar lagi, akhirnya dia segera menjelaskan dengan panjang lebar kepada Liuli Guoguo, "Sudah jangan diam saja. Aku, kakek ini adalah seorang abadi yang tersimpan untuk bersemedi di dalam pohon rotan ini."      

"Aku sedang melatih kemampuan keabadianku dengan menggunakan akar pohon rotan sihir ini. Sekalian menjalankan pekerjaanku di perguruan tinggi Xing Yun untuk mendapatkan uang tambahan. Yaitu bertanggung jawab untuk memeriksa dan meninjau kembali surat pemberitahuan Luo, surat penerimaan mahasiswa baru."     

"Kamu hampir saja terlambat, untungnya keberuntunganmu cukup bagus juga. Lalu di detik terakhir, kamu bisa segera masuk ke dalam. Ayo, sekarang cepat keluarkan surat pemberitahuan Luo itu."     

"Oh oh."      

Walaupun Liuli Guoguo masih bingung. Namun dia ingat dengan baik kalau perguruan tinggi Xing Yun adalah salah satu dari sepuluh perguruan tinggi daratan Liufeng yang luar biasa. Bahkan perguruan tinggi pertama, dan nomor satu di negeri Dong Xuan. Sehingga, dia langsung memercayai kata-kata pohon abadi itu.      

Dengan patuhnya Liuli Guoguo mengeluarkan kotak sihir dari tas kainnya. Lalu mengeluarkan surat pemberitahuan diterima sebagai mahasiswa baru dari kotak sihir. Kemudian menyerahkannya ke pohon besar rotan sihir itu dengan jarak yang sangat dekat, agar bisa dilihat oleh pohon tersebut.     

"Hei, gadis bodoh. Aku, kakek ini tidak buta, kenapa kamu menaruhnya begitu dekat seperti ini?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.