Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pangeran, Maaf Ya (2)



Pangeran, Maaf Ya (2)

3Setiap tempat dan bagian di diri si kucing kecilnya, bahkan sehelai rambut, sehelai bulu mata. Lalu, entah apa yang dikenakan, apa yang pernah dikenakan, dan pakaian yang akan dikenakannya, semuanya adalah milik Xuanyuan Pofan. Sebab, hanya dia yang berhak untuk menyentuhnya. Jadi, tidak ada siapa pun yang boleh menyentuhnya, terutama seorang pria.     

Wen Yimu membelalakkan matanya lebar-lebar ketika melihat gadis berbaju merah muda yang saat ini ada di dalam dekapan dada paman keenamnya. Dalam sekejap dia pun masuk ke tengah keadaan linglung dan bingung.     

Pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk itu langsung berlutut di tanah karena ketakutan. Bahkan, dia juga mulai bersujud di hadapan Xuanyuan Pofan. "Pangeran yang bijaksana, tolong ampuni hamba! Ampuni hamba! Hamba bodoh karena tidak bisa membedakan orang penting! Punya mata tapi tidak bisa mengenali orang penting!" katanya dengan tubuh yang gemetar dan ketakutan.     

Liuli Guoguo pun sempat tertegun dan bingung beberapa saat. Tapi, setelah itu dia baru sadar kembali. Ketika melihat pengawal kedua belas membawa sebilah pedang tajam dan berjalan ke arah pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk yang berlutut di tanah dengan tubuh gemetaran.      

Kemudian, tepat saat pengawal hendak menebas tangan kirinya, Liuli Guoguo pun dengan segera bicara, "Pengawal kedua belas, berhenti!"     

Pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk itu melihat pedang tajam yang sangat dekat dengannya. Kepalanya pun miring dan tiba-tiba tubuhnya terjatuh di atas tanah. Dia pun pingsan.      

Wen Yimu yang masih membelalakkan mata sebulat-bulatnya, tampak mengedipkan matanya lagi dan lagi. Sebab, pemandangan di depan matanya ini sama sekali benar-benar tidak pernah dibayangkannya. Lalu, hal tersebut semacam firasat yang tidak ingin diterima olehnya, namun malah yang begitu saja menghantam hatinya.     

Karena Wen Yimu pernah dengar kalau paman keenamnya punya istri kecil yang sangat disayangi dan dimanjakan olehnya. Apalagi, istri kecilnya itu benar-benar seperti si lobak kecil yang sangat cantik dan murni sekali. Apa jangan-jangan...     

Liuli Guoguo tahu kalau selama ini Xuanyuan Pofan sangat tidak suka kalau dia bersentuhan dalam berbagai hal apapun dengan lawan jenis. Apalagi disentuh oleh pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk, yang begitu mata duitan dan kuat itu.      

Bahkan, Liuli Guoguo benar-benar bisa merasakan kemarahan yang begitu dalam dari kakak Po-nya. Karena itulah, dia buru-buru memeluk pinggang kakak Po dan menenggelamkan diri di dalam dekapan dadanya, karena berniat untuk meredakan kemarahannya.     

Wen Yimu langsung tercengang dengan bodohnya ketika melihat ini, Ternyata, gadis berbaju merah muda yang sebelum ini sangat aku diremehkan adalah, adalah istri paman! Tidak heran… batinnya.     

Karena wajah kecil gadis berbaju merah muda itu bisa secantik dan selembut ini. Maka pasti tidak mungkin kalau seorang keluarga rakyat biasa sanggup untuk membesarkan anak seperti itu. Rasa superioritas Wen Yimu pun sedikit demi sedikit terkikis saat melihat gadis berbaju merah muda dan paman keenamnya semakin lama semakin mesra.     

Xuanyuan Pofan mengendus manisnya si kucing kecil di dalam pelukannya, lalu perlahan meredakan sedikit amarahnya. Saat melihat si kucing kecil yang lembut itu berusaha menghiburnya, suasana hatinya pun langsung berubah menjadi lebih baik.      

Setelah itu Xuanyuan Pofan melirik dengan dingin ke arah pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk, yang sedang pingsan di tanah. Kemudian dia melontarkan ucapan yang tenang kepada pengawal kedua belas, "Beli."     

Pengawal kedua belas langsung tahu maksudnya ini, dan dia langsung melaksanakannya. Kemudian dia berjalan ke samping meja, lalu menutup kotak brokat yang berisi gelang berwarna hitam gelap yang disukai oleh Liuli Guoguo. Setelah itu, dia pun bertanya kepada Liuli Guoguo untuk lebih memastikan, "Nyonya kecil, apa ini adalah gelang yang anda sukai?"     

Karena takut kemarahan pria itu masih belum reda, Liuli Guoguo pun masih saja menenggelamkan diri di dalam dekapan pria itu. Sambil memeluk pinggang pria itu, kemudian dia menoleh dan menjawab pengawal kedua belas dengan santai, "Iya."     

Setelah pengawal kedua belas telah memastikan ini, dia lalu menoleh dan melihat ke Wen Yimu yang masih tercengang di sampingnya. Kemudian dia pun berkata dengan sopan, "Salam hamba bertemu putri, gelang ini..."     

Hati Wen Yimu rasanya bergetar ketika mengingat paman keenam yang selama ini dikenal berhati dingin dan tak berperasaan ini. Lalu, teringat juga dengan kejadian tadi, di mana paman keenam yang tadi marah dan ingin memotong tangan pemilik toko ini.      

Jadi, Wen Yimu pun buru-buru melambaikan tangan dengan cepat kepada pengawal kedua belas dan berkata, "Hehe, aku, aku, aku sudah tidak ingin, tidak ingin lagi! Kalian cepat beli saja! Gelang ini awalnya istri kecil paman yang lebih menyukainya dulu. Aku tidak akan merebutnya dari istri paman, aku bisa membeli gelang yang lainnya kok!"     

Putri? Istri paman? batin Liuli Guoguo yang masih menenggelamkan diri di dalam dekapan dada Xuanyuan Pofan, ketika memikirkan panggilan ini. Lalu dia menoleh dan melihat ke arah Wen Yimu dengan heran. "Kakak Po, dia adalah..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.