Aku Serius (2)
Aku Serius (2)
Teman sekelasnya yaitu Li Jinyang, yang seusianya saja telah menerima undangan pertandingan Fengyun Sirius tingkat besar tahun ini. Tapi, Liuli Guoguo malah masih malas, dan malah suka sekali menyamankan diri di dalam pelukan kakak Po-nya yang hangat itu. Ketika terus memikirkan ini, dia jadi merasa malu sekali. Padahal kakak Po sangat luar biasa, sedangkan dia entah kenapa bisa selemah ini.
Xuanyuan Pofan tidak tahu, mengapa gadis kecilnya tiba-tiba mengatakan kata-kata seperti itu. Jadi dia hanya mengelus kepala kecil istrinya dan bertanya, "Kenapa?"
"Kakak Po, aku sangat lemah sekali, ya? Apa kamu tidak memandangku rendah karena ini?" tanya Liuli Guoguo. Dia yang biasanya selalu percaya diri dan sangat narsis. Namun, begitu selesai menyaksikan banyak pertandingan dan menjadi saksi banyak sekali anak muda yang seumurannya bertanding dalam pertandingan ini mendapatkan prestasi yang sangat luar biasa.
Hal tersebut membuat hati kecilnya mulai meragukan dirinya sendiri. Sejenak, Liuli Guoguo mulai takut kalau sifatnya yang sangat gila bermain ini, membuatnya tidak bisa lolos dan masuk ke perguruan tinggi Xing Yun.
Perguruan tinggi Xing Yun adalah perguruan tinggi nomor satu di negeri Dong Xuan. Banyak sekali anak muda yang berbakat, berlomba untuk bisa masuk sana. Sedangkan Liuli Guoguo, si serangga tukang tidur ini hanya suka makan dan tidur saja. Hal itu membuatnya terasa sangat sulit sekali jika mau lolos ujian masuk ke perguruan tinggi Xing Yun.
Tapi, jika tidak lolos, ibunya pasti akan sangat kecewa. Dan lagi, kakak Po-nya begitu luar biasa hebat. Liuli Guoguo merasa, jika dirinya tidak bisa masuk lolos ke perguruan tinggi nomor satu itu untuk membuktikan dirinya. Maka, menurutnya dia benar-benar tidak pantas bersanding dan menjadi istri kecil kakak Po-nya.
Kepala kecil Liuli Guoguo bersandar di paha Xuanyuan Pofan, menjadikan paha Xuanyuan Pofan seperti bantal. Tiba-tiba dia enggan mengangkat kepalanya, dan hanya menggoyangkan kepalanya sambil menyamankan diri di dalam dekapan Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan tidak tahu apa yang terjadi pada gadis kecilnya. Sebenarnya dia ingin menyuruh Liuli Guoguo mengangkat kepalanya, lalu bertanya ada apa padanya. Tapi, gadis kecilnya sepertinya ingin menyamankan diri dan bermalas-malasan di dalam dekapannya. Hal tersebut membuatnya tak berdaya, dan akhirnya membiarkan Liuli Guoguo sambil mengelus kepala istrinya itu.
Jangan-jangan, istri kecilku ini mengantuk lagi. Lalu, menjadikan paha dan lututku ini menjadi bantalnya, batin Xuanyuan Pofan.
Menurut pemahamannya tentang istri kecilnya ini, istrinya akan tidur jika sudah menyandarkan kepalanya ke dalam dekapannya seperti ini. Jadi, Xuanyuan Pofan pun sudah bersiap. Jika nanti gadis kecilnya sudah tertidur di pahanya, dia akan menggendong istrinya ini kembali ke menara Ming Ying. Dia pun mengelus kepala Liuli Guoguo dengan lembut, untuk mengabulkan keinginan tidur istrinya ini.
Namun, ketika Xuanyuan Pofan berpikir seperti ini, kepala kecil yang bersandar di pahanya tiba-tiba terangkat. Mata besar bagai anggur di kepala itu memandangnya lebar-lebar selama dua detik. Lalu, bibir merah muda yang lembab itu terbuka.
"Kakak Po, aku sudah memutuskan! Mulai hari ini, aku tidak akan lagi sering tidur dan malas-malasan! Kakak Po, aku mau berusaha keras untuk menjadi orang yang hebat dan luar biasa. Aku mau berusaha keras agar pantas bersanding denganmu! Kakak Po, percayalah padaku. Aku tidak akan terus selemah ini. Aku akan berusaha keras menjadi lebih kuat dan semakin kuat!" ucap Liuli Guoguo.
Xuanyuan Pofan menarik sudut bibirnya, telapak tangannya tanpa bisa terkendali mau mengetuk kening Liuli Guoguo. Tapi sudah lebih dulu didorong oleh Liuli Guoguo. Wajah istri kecilnya itu masih tampak sangat serius sekali saat dia berkata, "Kakak Po, aku serius."
***
Jadi, sejak saat itu Liuli Guoguo yang pemalas dan pecinta makanan ini, berubah menjadi Liuli Guoguo yang rajin dan pekerja keras. Dia juga meminta Pao Baobao untuk membangunkannya setiap hari ketika Pao Baobao bangun pagi.
Liuli Guoguo yang beberapa hari yang lalu masih suka malas ketika dibangunkan, dan selalu saja suka sekali bermalas-malasan di ranjangnya. Sekarang, demi bisa bangun bagi, dia selalu menyiapkan baskom berisi air di samping ranjangnya.
Begitu bangun, Liuli Guoguo menggunakan air dingin di baskom untuk membasuh wajahnya, agar bisa benar-benar bangun. Lalu, dia bersama-sama dengan Pao Baobao duduk di samping meja untuk membaca buku, atau terkadang berlatih bermain musik.
Awalnya, Liuli Guoguo yang menularkan kebiasaan buruk tidur dan bermalas-malasan lama di ranjang kepada dua chinchilla kecilnya. Tapi sekarang, ketika mereka melihat Nyonya kecil mereka ini sangat rajin dan bekerja keras, mereka pun juga ikut tertular kebiasaan baik ini. Mereka sangat malu jika mau tidur lagi seperti dulu. Jadi mereka juga bangun dari ranjang di dalam kandang mereka pagi-pagi sekali.
Suami istri chinchilla bersandar di pundak Liuli Guoguo, dan ikut membaca buku bersama Liuli Guoguo. Setiap Liuli Guoguo membalik halaman, maka mereka juga ikut melihat ke halaman yang dibaca oleh Nyonya kecilnya itu.