Istri Kecilku Sudah Dewasa

Namun, Lie Nieduo tidak mengatakan apa yang dia pikiran sebenarnya ini kepada Liuli Guoguo, karena khawatir itu akan melukai kesenangan Liuli Guoguo. Jadi, setelah selesai berkata begitu, dia kembali menundukkan kepalanya untuk melanjutkan mengaduk adonan.     

Pagi ini Lie Nieduo ingin membuat biskuit teh bahagia untuk Liuli Guoguo. Setelah memasaknya nanti, mereka juga bisa membawa sisa biskuitnya itu ke paviliun Yao Guang. Sehingga, dia dan Liuli Guoguo bisa menikmati biskuit itu ketika usai kelas.     

Liuli Guoguo melengkungkan mata anggurnya, lalu menaruh batu api sihir di pelukannya ke atas kompor. Kemudian dia menepuk punggung Lie Nie Nieduo dan berkata padanya, "Duo gemuk, ini bukan batu biasa. Ini adalah batu api sihir, bisa membantumu memasak hidangan apapun.     

"Em em, oke."     

Lie Nieduo saat ini sedang berkonsentrasi untuk mengaduk adonannya, jadi dia hanya mengangguk dan mengiyakan Liuli Guoguo. Namun, tidak lama kemudian dia langsung tercengang, "Apa? Xiao Guo, kamu bilang batu apa ini?" tanyanya.     

Lie Nieduo mengangkat kepalanya, lalu menatap batu besar berwarna merah muda yang ada di atas kompor dengan pandangan sulit memercayai apa yang sedang dilihatnya saat ini.     

"Duo gemuk, aku bilang ini adalah batu api sihir. Kedepannya, kamu tidak perlu mengumpulkan kayu bakar untuk menyalakan api. Cukup menggunakan batu api sihir ini, maka masalah menyalakan api pun teratasi. Dengan begini, kedepannya kamu akan masak dengan sangat efisien dan nyaman," kata Liuli Guoguo dengan begitu manis sambil memeluk tubuh gemuk Lie Nieduo.     

Lie Nieduo agak tidak percaya dengan ucapan Liuli Guoguo ini, jadi, dia pun bergegas mengambil air dari tangki air, lalu menuangkannya ke panci besi kecil. Setelah itu, dia langsung menaruh panci besi itu ke atas batu api sihir.     

Selanjutnya, Lie Nieduo pun melakukan cara menggunakan batu api sihir sesuai dengan apa yang diketahuinya. Dia mengangkat tangan gemuknya, lalu menepuk sisi kiri batu sihir berwarna merah muda itu pelan-pelan. Kemudian pada detik berikutnya, batu api sihir besar yang ada di bawah panci itu tiba-tiba mulai bersinar dan memancarkan api merah yang samar.     

Lie Nieduo menarik napas dalam-dalam, lalu mata indahnya di bawah kening berlemaknya itu, menatap tajam ke panci kecil yang ada di atas batu besar merah mudanya. Dia terus menatapnya, lalu melihat air di dalam panci itu yang mulai agak bergelembung, dan gelembungnya semakin banyak sampai asap panas ikut keluar.     

"Wow! Xiao Guo! Xiao Guo! Ini benar-benar batu api sihir!" teriak Lie Nieduo sambi melompat bahagia sampai tubuh gemuknya bergetar.     

"Em em, iya benar. Duo gemuk, kedepannya kamu bisa memasak apapun dengan menggunakan ini. Jadi, setiap hari kamu juga bisa memberiku makan yang banyak sampai kenyang. Hehe..." kata Luli Guoguo kepada Lie Nieduo sambil tersenyum imut dan memunculkan lesung pipinya.     

"Xiao Guo, kamu, kamu barusan bilang kalau memungut batu api sihir ini di halaman belakang?" tanya Lie Nieduo kepada Liuli Guoguo dengan tatapan sulit memercayai ini. Lalu dia menelan ludah di tenggorokannya.     

Hati Liuli Guoguo langsung tertegun dan merasa bersalah, dia lalu mengelus hidungnya sendiri dan berkata kepada Lie Nieduo, "Em… Iya benar. Ketika aku pergi ke toilet di halaman belakang, em… Aku menemukan itu di rerumputan di halaman belakang."     

Lie Nieduo lagi-lagi menelan ludahnya, "Xiao Guo, kamu benar-benar luar biasa ajaib sekali! Ke toilet saja bisa sampai memungut batu api sihir. Apa kamu ini bintang keberuntungan yang jatuh dari langit ya?!"     

"Ya Tuhan! Hahahah Xiao Guo, tidak boleh begini. Aku harus memelukmu dengan erat agar keberuntunganmu juga menempel padaku!" kata Lie Nieduo. Lalu dia bergegas memeluk tubuh mungil Liuli Guoguo.     

Batu api sihir sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan menggali di dekat tempat gunung berapi yang aktif. Lalu, batu api sihir yang paling umum di pasaran saja hanya dapat dibeli setidaknya dengan harga lima ratus koin perak.      

Batu api sihir ini sangat mahal sekali dan berharga. Umumnya hanya keluarga terpandang dan keluarga kaya yang mampu membelinya, oleh karena itu Lie Nieduo merasa senang dan bersemangat sekali. Xiao Guo ini hebat sekali, bagaimana bisa pergi ke toilet malah menemukan benda berharga seperti ini. Tidak salah kalau dia memang Xiao Guo-ku! batinnya.     

Liuli Guoguo terlihat mengedipkan matanya dan hanya bisa tersenyum konyol kepada Lie Nieduo.