Istri Kecilku Sudah Dewasa

Duo Gemuk, Tidak Usah Pedulikan Mereka



Duo Gemuk, Tidak Usah Pedulikan Mereka

1"Xiao Guo, menurutmu, apa yang sedang dibicarakan oleh monyet sihir Tuan Jiang Mo itu pada guru Niu Siguang, ya? Kelihatannya cukup menyenangkan," kata Lie Nieduo yang berbisik lagi ke Liuli Guoguo.      

Lie Nieduo kemudian tidak bisa menahan mulut kecilnya yang suka makan ini. Jadi dia buru-buru mengeluarkan dua potong biskuit dari tasnya ketika guru Niu Siguang sedang mengobrol dengan monyet sihir itu. Tidak lupa, dia juga menjejalkan satu potong biskuitnya untuk Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo mengambil biskuit yang diberikan oleh Lie Nieduo, lalu menurunkan sedikit tubuhnya ke bawah. Dia pun makan biskuit itu dengan nikmat ketika guru Niu Siguang tidak melihat ke arah mereka.      

Hati Liuli Guoguo begitu bahagia, lalu dia menjawab Lie Nieduo, "Hihi, aku juga tidak tahu apa yang dibicarakan monyet sihir itu dengan guru Niu Siguang. Terasa begitu misterius sekali. Duo gemuk, menurutku, monyet itu tampan juga. Kamu melihatnya..."     

Belum selesai Liuli Guoguo bicara, tiba-tiba ada tangan hitam yang menepuk punggung gemuk Duo gemuk. Kemudian terdengar suara yang begitu malas berkata, "Hei gadis gendut, aku lapar, berikan sepotong juga padaku."     

Setelah Bai Yue bicara, lalu Wu Yunfu juga mengulurkan tangannya dan berkata, "Berikan sepotong juga untukku."     

Tapi, begitu tangannya terulur, itu menunjukkan warna kontras yang sangat beda sekali dengan tangan hitam Bai Yue. Yang satu tangan putih lembut dengan jemari yang ramping, dan yang satunya lagi tangan sehitam arang yang gemuk dan berotot. Begitu melihat tangan indah bosnya, hati Bai Yue seakan ditusuk pisau, terasa agak sakit.     

Tubuh gemuk Lie Nieduo gemetaran, kemudian dia bergegas mengulurkan tangan gemuknya lagi ke dalam tas. Tapi, ketika dia hendak mengeluarkan beberapa biskuit dari tasnya, Liuli Guoguo sudah lebih dulu menghentikannya.     

"Duo gemuk, jangan pedulikan mereka," kata Liuli Guoguo sambil meraih dua potong biskuit yang baru dikeluarkan Lie Nieduo untuk Wu Yunfu dan Bai Yue, dengan tangan kecil seputih saljunya.     

Wu Yunfu dan Bai Yue tercengang. Saat melihat bibir ceri Liuli Guoguo yang dipenuhi dengan remah-remah biskuit. Mendengarkan kerenyahan biskuit serta aroma biskuit yang masuk ke ujung hidung mereka. Tanpa terasa, Wu Yunfu dan Bai Yue langsung menelan ludah mereka dengan bodohnya.     

"Li Guo, keluar sebentar."     

Belum selesai Liuli Guoguo menghabiskan biskuitnya di depan Raja iblis dan Bai Yue yang berkulit hitam dan kekar itu, tiba-tiba terdengar suara guru Niu Siguang memanggilnya.      

Tangan kecilnya yang memegang biskuit bergetar, kemudian Liuli Guoguo bergegas menjejalkan dua biskuit yang baru saja digigitnya itu ke tangan Lie Nieduo. Setelah itu berusaha keras untuk menelan biskuit di mulutnya untuk segera masuk ke perutnya, lalu dia berdiri.     

Liuli Guoguo tampak saling pandang dengan Lie Nieduo dengan ekspresi bingung. Setelah mengedipkan mata anggurnya yang besar beberapa kali, barulah dia berjalan keluar dari bangkunya, lalu berjalan dengan patuhnya menghampiri guru Niu Siguang. Namun, dia sangat cemas dan gugup sekali.      

Padahal aku tadi menyembunyikannya begitu bagus sekali. Tapi bisa ketahuan makan sepotong biskuit, sungguh sedih sekali, batin Liuli Guoguo.     

Setelah Liuli Guoguo berjalan sampai ke depan guru Niu Siguang, lalu dia menundukkan kepalanya dan berakting dengan kasihannya. Kemudian dia berkata kepada guru Niu Siguang dengan suara penuh rasa bersalah, "Guru, maaf. Aku, aku tidak akan berani begitu lagi lain kali."     

"Apanya yang tidak akan berani lagi lain kali? Maksudmu tidak berani bolos kelas? Aduh sudah deh, tidak apa-apa. Aku tahu kalau itu bukan kesalahanmu. Kamu tidak berniat begitu," kata Niu Siguang sambil mengelus jenggot putihnya dan mencoba untuk menghibur Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo mengangkat wajahnya yang penuh bopeng dan menghadap guru Niu Siguang. Kemudian dia bergegas menjawabnya dengan manis, "Hah? Oh oh, em em! Terima kasih guru Niu Siguang!" Ternyata tidak ketahuan, hehe. Untung saja, batinnya.     

Ekspresi guru Niu Siguang masih tidak terlihat baik. Mata sipitnya masih memicing sambil mengelus jenggot putihnya itu. Keningnya samar-samar tampak agak berkerut. Begitu melihat Liuli Guoguo yang begitu penurut, dia pun langsung mengingatkan Liuli Guoguo.      

"Li Guo, aku khawatir nanti kamu akan mengalami hal yang agak tidak menyenangkan. Namun tidak apa-apa, semuanya akan berlalu kok," ucap guru Niu Siguang. Sebab, julukan dari guru besar adalah 'Pimpinan iblis'.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.