Dia, Apa Sedang Menghindariku...
Dia, Apa Sedang Menghindariku...
Dong Milin agak terkejut melihat Xuanyuan Poyu datang. Kenapa Xuanyuan Poyu ini tidak mengikuti kelas di kampus Hun? Tapi malah datang ke kampus Huatuo ini? batinnya.
Setelah Xuanyuan Poyu masuk ke ruang kelas pembuatan pil, dia lalu menatap Dong Milin yang ada di dalam ruangan sejenak. Tatapan matanya ini sebagai sapaan kepada sahabat baiknya itu. Kemudian dia langsung berjalan menghampiri Dong Misong, kakek Dong Milin.
Setelah masuk, Xuanyuan Poyu lantas mencondongkan tubuhnya ke samping telinga Dong Misong dan berbisik, "Ketua fakultas Dong Misong, guru besar meminta anda ke sana, katanya 'Mendesak'."
Setelah mendengar ucapan Xuanyuan Poyu ini, hal itu membuat Dong Misong langsung mengerutkan keningnya dan bergegas mengangguk kepada Xuanyuan Poyu. Lalu dia mengibaskan lengan bajunya dan berkata kepada murid-murid di dalam ruang kelas pembuatan pil nomor delapan ini.
"Kalian persiapkan dulu semuanya lagi, lihat apa bahan-bahan obatnya sudah lengkap semua, coba cek apa ada yang salah atau tidak. Aku harus pergi dulu sebentar. Begitu kembali, kita akan mulai ujian pembuatan pilnya."
Setelah Dong Misong bicara, dia pun bergegas mengikuti Xuanyuan Poyu.
Sial, ada apa ini? Ujian pembuatan pilnya diundur? batin Dong Milin.
Mata indah Dong Milin berkedip lagi dan lagi, dia memandangi kakeknya yang pergi begitu saja mengikuti Xuanyuan Poyu. Dalam sekejap dia menjadi bingung dengan semua ini. Nanti, sepulang sekolah aku harus langsung tanya ada apa sebenarnya kepada Xuanyuan Poyu, batinnya.
***
Liuli Guoguo tertegun dan hanya mengikuti monyet sihir berwarna ungu gelap yang bernama 'Jiang Mo' itu. Yang katanya statusnya sangat tinggi, bahkan penampilan luarnya juga sangat tampan.
Di jalan, Liuli Guoguo yang bingung ini mencoba untuk bertanya banyak sekali pertanyaan kepada monyet sihir. Namun, sebenarnya dia hanya ingin mengobrol dan berbasa-basi saja sebagai bentuk menyiapkan mental, untuk apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tapi, tidak peduli apapun yang Liuli Guoguo tanyakan, namun monyet sihir berwarna ungu gelap yang sangat tampan itu benar-benar tidak meliriknya sama sekali.
Monyet sihir itu sepertinya sudah kesal sekali karena terus ditanyai oleh Liuli Guoguo. Sehingga dia hanya melirik Liuli Guoguo dan berkata dengan tidak senang, "Li Guo, kamu, kamu jangan tanya lagi! Aku tidak tahu apapun pokoknya!"
Liuli Guoguo menggembungkan pipinya dengan kesal. Pada akhirnya dia hanya bisa memanyunkan bibirnya dan bergumam, "Oh iya." Ya sudahlah kalau tidak boleh bertanya, cih, batinnya.
***
Tidak tahu sudah lewat berapa lama. Namun, Liuli Guoguo yang mengikuti monyet sihir berwarna ungu gelap itu kini telah berjalan sampai ke depan pintu paviliun Zhai Xing. Tempat di mana guru besar perguruan tinggi Xing Yun tinggal.
Baru saja hendak melangkah masuk, lalu tiba-tiba seorang pemuda berbaju biru tampak berjalan keluar dari pintu itu. Liuli Guoguo kenal dengan pemuda itu. Dia adalah Xuanyuan Poyu, adik kedua belas kakak Po yang kemarin ditampar olehnya.
***
Setelah Xuanyuan Poyu mengantarkan ketua fakultas Dong Misong sampai ke paviliun Zhai Xing. Dia pun hendak kembali ke paviliun Yu Heng untuk meneruskan mengikuti kelas. Lalu, begitu dia keluar dari paviliun Zhai Xing, kebetulan sekali dia bertemu dengan Liuli Guoguo yang mengenakan seragam merah muda di depan pintu paviliun Zhai Xing.
Saat bertemu Liuli Guoguo itu, mata phoenixnya melirik ke mata anggur Liuli Guoguo yang besar dan bersinar dengan imut itu. Hatinya langsung tertegun, serta muncul kebahagiaan sendiri di mata phoenixnya. Tapi, kenapa dia bisa ada di sini? batinnya.
Liuli Guoguo merasa agak canggung. Jadi dia bergegas mengalihkan pandangan matanya dari Xuanyuan Poyu, dan berjalan lebih cepat untuk masuk ke dalam paviliun Zhai Xing, mengikuti monyet sihir itu. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa. Mungkin karena kemarin dia sudah menamparnya, sehingga merasa tatapan mata Xuanyuan Poyu yang melihatnya terasa agak aneh.
Em... Benar sekali, lebih baik menjaga jarak dengan Xuanyuan Poyu, bati Liuli Guoguo.
Dia, apa sedang menghindariku, batin Xuanyuan Poyu. Mata phoenixnya pun menggelap sejenak, setelah itu dia berhenti sebentar. Namun, kemudian dia terus berjalan keluar.
***
Setelah monyet sihir Xing Yun itu mengantarkan Liuli Guoguo sampai ke depan kamar paling tengah. Kemudian dia melompat ke tengah kamar itu dan berkata kepada seorang paman paruh baya yang gemuk dan sedang duduk di tengah, "Guru besar, Li Guo sudah datang."