Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Selamat Pagi (1)



Kakak Po, Selamat Pagi (1)

0Pao Baobao sekarang tidak lagi memikirkan hal-hal lain. Dia lalu melihat wanita berbaju merah yang juga sudah memejamkan matanya. Setelah itu dia menutup buku di tangannya, dan menjatuhkannya ke samping bantal. Kemudian mematikan lampu bintang malam kecilnya, dan masuk ke dalam selimut.     

Karena sangat sepi, langkah kaki serigala yang berpatroli di luar pintu kamar sedikit terdengar olehnya. Pao Baobao mendengarkan langkah kaki serigala itu, dan tanpa sadar dia teringat dengan penampilan serigala yang sangat luar biasa indah. Setelah memikirkannya, perlahan-lahan dia mulai mengantuk, lalu memiringkan kepalanya dan tertidur.     

***     

Keesokan harinya,     

Setelah Liuli Guoguo membasuh wajahnya, dia pun pergi dengan patuhnya ke depan meja rias. Lalu membiarkan Pao Baobao mendandani dan menyisir rambutnya.      

Pao Baobao mengambil sisir kayu merah mahoni, kemudian dia menyisir rambut hitam dan panjang milik Liuli Guoguo. "Xiao Guo, hari ini kamu mau menggunakan model kuncir rambut yang bagaimana?" tanyanya.     

"Xiao Bao, apakah kamu bisa menyisir dan membentuk berbagai model kuncir dan sanggul rambut?" tanya Liuli Guoguo.      

Di kediaman Raja Huayou, pakaian dan riasan Liuli Guoguo selalu dilayani oleh pelayan pribadinya di halaman Liuli Guoguo. Atau, terkadang juga dilayani oleh para pelayan wanita di bangunan Chiming. Jadi, dirinya sangat penasaran karena dia belum pernah disisir dan didandani oleh Pao Baobao.     

"Tentu saja, ketika aku dulu tinggal di kediaman Pao, aku sering sekali menyisir dan membentuk rambut Nona… Em, Pao Meiqing. Aku saat itu belajar dari para bibi-bibi pelayan yang ada di sana," jawab Pao Baobao sambil menyisir rambut halus milik Liuli Guoguo.     

"Oh oh, kalau begitu, bentuk saja model rambutku dengan bentuk sanggul plum kecil. Kakak Po paling suka aku menggunakan model rambut itu," kata Liuli Guoguo sambil bermain kotak biru dan menggoyangkan kaki kecilnya.     

"Em em, baiklah," jawab Pao Baobao. Kemudian dia mulai menyisir dan membentuk rambut Liuli Guoguo dengan senang hati.     

***     

"Kakak Po!"      

Xuanyuan Pofan mendengar teriakan manis ini begitu dia selesai merapatkan kain ikat pinggangnya. Ketika pintu terbuka, seorang gadis kecil yang lucu seperti boneka langsung melompat ke arahnya. Kemudian dia menekuk bibir tipisnya. Lalu, dengan segera dia menggendong gadis kecil itu.     

Setelah Liuli Guoguo didandani oleh Pao Baobao. Dia tidak sabar untuk segera pergi sarapan bersama kakak Po-nya. Setelah digendong, kemudian dia melingkarkan tangan kecilnya ke leher Xuanyuan Pofan, dan berkata dengan sangat bersemangat, "Kakak Po, selamat pagi!"     

"Em," jawab Xuanyuan Pofan sambil menepuk pantat kecil Liuli Guoguo. Setelah mengecup pipi merah muda istri kecilnya, dia tidak berani memeluknya terlalu lama. Jadi, dia menurunkan istri kecilnya itu, lalu menggandeng tangan kecill putih Liuli Guoguo, dan menariknya untuk berjalan ke arah meja mahoni di dalam kamarnya.     

Di atas meja mahoni, ada dua mangkuk yang berisi bubur jamur putih, serta dua cangkir teh mint untuk menyegarkan pagi ini. Lalu, ada lagi dua piring dumpling goreng berisi bawang dan daging cincang.      

Setelah Liuli Guoguo digandeng sampai ke samping meja, dia pun langsung mengarahkan tangan kecilnya itu untuk mengambil sepotong dumpling, dan langsung memasukkannya ke dalam mulut kecilnya. "Kakak Po, aku ingin dua mutiara Fu Tang," pintanya.     

"Em, oke," jawab Xuanyuan Pofan sambil menarik kursi, dan duduk di samping Liuli Guoguo. Tanpa berpikir panjang, dia bahkan langsung menyetujui permintaan Liuli Guoguo.     

"Kakak Po, kamu tidak bertanya, kenapa aku menginginkannya, dan langsung memberikannya begitu saja padaku?" tanya Liuli Guoguo. Walaupun sudah terbiasa dengan kebaikan kakak Po padanya, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menanyakan hal itu. Jadi, dia pun memutuskan untuk bertanya, sambil mengambil sesendok bubur jamur putih dan memasukkannya ke dalam mulut kecilnya.     

"Em," ucap Xuanyuan Pofan sambil menekuk bibirnya, menarik telinga kecil Liuli Guoguo, dan menjawab dengan hangatnya. Bagaimanapun, walaupun tidak menanyakannya. Namun istri kecilnya ini pasti akan mengatakannya begitu saja. Apalagi, itu bukanlah masalah untuknya. Karena dia beranggapan, miliknya adalah milik istri kecilnya.     

Benar saja, pada detik berikutnya Liuli Guoguo lalu mendekatkan pantat kecilnya ke samping kursi Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Po, sebenarnya seperti ini. Aku ingin mengajak Xiao Bao ke Kakak Yan Wu dan mengobati sakit terlalu bersemangat Xiao Bao. Kakak Yan Wu adalah Dewi tabib terkenal di dunia ini. Keterampilan medisnya juga sangat bagus, sehingga dia pasti bisa menyembuhkan Xiao Bao! "     

"Em, baiklah," jawab Xuanyuan Pofan sambil meletakkan sendok di tangannya, dan merapikan rambut Liuli Guoguo yang tidak rapi, lalu menariknya ke belakang telinga Liuli Guoguo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.