Istri Kecilku Sudah Dewasa

Bangunan Sunmei



Bangunan Sunmei

0"Pelayan Hua, pergilah dan temui pelayan Wan! Minta dia untuk memberitahu Raja kalau dalam waktu dekat ini, aku akan mengadakan upacara pemilihan selir untuk pangeran mahkota!"     

Pelayan Hua terkejut, Ratu, Ratu, bukankah yang kita bicarakan sekarang adalah Raja Huayou? Bagaimana bisa anda jadi mengaitkannya ke pangeran mahkota? batinnya.     

"Kenapa masih diam?! Sana pergi! Sekarang juga pergi sana! Aku ingin segera menggendong cucu!" kata Ratu sambil mengangkat kepala ke arah pelayannya. Sebab, dia sudah tidak sabar dan tidak sanggup untuk menunggu lagi.      

Apa yang dikatakan oleh Xie Shuizhi memang benar. Dia yang hanya seorang bawahannya saja mengerti mengenai hal ini. Apalagi Ratu yang sebagai ibu kandung Xuanyuan Pofan. Karena dia jauh lebih mengerti dari siapapun juga.      

Tiga tahun lalu, Ratu sudah pernah bertingkah dengan bodohnya. Dan justru karena kebodohannya kali itu, dia tidak akan lagi membuat kebodohan lainnya.     

Xuanyuan Pofan sangat memanjakan dan menyayangi si lobak kecilnya itu. Pada saat itu dia masih saja dengan bodohnya memasukkan wanita lain untuk Xuanyuan Pofan. Dan akhirnya, Xuanyuan Pofan melemparkan wanita itu dengan jijiknya, sampai terbang lebih dari satu mil jauhnya.      

Dalam sepuluh hari terakhir ini, Ratu akhirnya bisa mengambil perhatian dari si lobak kecil, dan akhirnya juga bisa menarik jarak antara dirinya dan putra kesayangannya jadi lebih dekat. Jadi, dia tidak akan mungkin mau merusak hubungan yang akhirnya sudah mulai mencair kebekuannya.     

Xuanyuan Pofan adalah anak yang tidak bisa dikendalikan sama sekali. Tapi, Ratu masih memiliki Xuanyuan Poxi. Dia juga seorang pria berusia delapan belas tahun tahun, dan sudah tidak terlalu muda. Jadi, ini adalah usia yang baik untuk menikah dan mendapatkan istri atau selir. Hal tersebut membuat Ratu merasa kalau dirinya harus lebih fokus kepada hal ini.     

"Eh! Laksanakan! Laksanakan, hamba akan pergi sekarang juga!" kata pelayan Hua saat melihat Ratu yang begitu terburu-buru dan sangat marah. Jadi, dia pun dengan segera berlari pergi ke bangunan Gan Qing.      

Namun, ketika baru berjalan setengah jalan, tiba-tiba pelayan Hua ingat kalau pada saat ini Raja harusnya berada di tempatnya selir Sun Mei'er. Jadi, dia pun berbalik dan pergi ke bangunan Sunmei.     

Alis Xie Shuizhi yang menegang pun kembali jadi rileks setelah melihat Ratu yang tidak lagi bingung dengan urusan rumah tangga Tuan dan Nyonya kecil. Membuat batu besar yang menggantung di hatinya pun akhirnya jatuh juga.     

Ratu meneguk tehnya, lalu mengalihkan pandangan matanya ke Xie Shuizhi yang masih ada di depannya. Dia mengangkat tangannya dan menggerakkan jari-jarinya yang indah untuk menyentuh mahkota phoenixnya.      

Kemudian Ratu memanggil Xie Shuizhi dan berkata, "Xie Shuizhi, ayo sini, ceritakan lagi kepadaku tentang si lobak kecil dan putra kesayanganku Xuanyuan Pofan itu, aku ingin mendengarnya."     

"Siap! Siap!" jawab Xie Shuizhi yang langsung kembali bersemangat, dan membuat matanya bersinar terang.     

***     

Malam pun tiba,      

Di bangunan Sunmei,     

Di bawah tenda mewah berwarna kuning angsa, selir Sun Mei'er duduk di atas tubuh Raja. Memutar pinggang rampingnya, dan terus bergerak seirama dengan tubuh Raja. Jari-jari lembut dan putihnya membelai rambut di sekitar telinganya, lalu menatap samar-samar ke arah Raja yang sedang menikmati tubuhnya.      

Raja telah melahap hampir setengah dari bibir merahnya dengan suara desahan yang gerah. Dalam melayani pria, Sun Mei'er belajar banyak dari mantan majikannya, yaitu selir Meng. Sering kali dia juga bisa membuat Raja sangat puas, sampai tidak ingin meninggalkannya.     

Setengah dari selimut mewah tampak jatuh ke lantai. Suara derit ranjang terdengar semakin keras dan lebih keras lagi. Hal tersebut membuat pelayan Wan yang menjaga di luar kamar, wajahnya sampai memerah karena tersipu malu.     

Setelah pelayan Hua pergi, sebenarnya dari tadi pelayan Wan ingin mencari kesempatan untuk masuk dan menjelaskan ide mendesak Ratu ini kepada Rajanya. Namun, Raja dan selir Sun Mei'er masih belum juga selesai walaupun waktu sudah berlalu cukup lama.     

Aduh! batin pelayan Wan yang menjadi semakin khawatir dengan tubuh tua sang Raja.     

Ternyata benar sekali apa yang dikatakan Ratu. Setelah selir Meng dan selir Lu meninggal. Setelah itu, setahun yang lalu, saat seorang gadis biksu diambil oleh Raja dari kuil Tao Qing Feng ke istana kerajaan. Wanita itu berubah dari gadis kecil yang suci, menjadi wanita cantik yang kemudian dipindahkan ke bangunan Leng.     

Kemesraan orang suci masih terus berlanjut dan tak berkurang. Setiap hari Raja terus saja tidak menghiraukan tubuhnya dengan menikmati terus tubuh wanita itu. Tidak tahu selir Sun Mei'er itu menggunakan obat pemikat apa, sehingga membuat Raja sampai bisa terpikat dan terobsesi sampai jiwanya melayang begitu. Padahal, dulu dia sama sekali tidak kelihatan kalau dirinya bisa sehebat ini.     

Pelayan Wan menyeka keringat di keningnya cukup lama. Kemudian dia mendengar desahan wanita yang akhirnya mulai terdengar pelan. Setelah itu suara derit ranjang yang bergoyang juga semakin berkurang.      

Pelayan Wan pun menghela napas lega. Dia lalu menarik napas dalam-dalam dan memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar. Kemudian dia berlutut di balik tirai, dan melaporkan hal ini kepada Raja, demi urusan penting dan besar seumur hidup dari pangeran mahkota. "Raja, hamba ada hal yang harus dilaporkan kepada Raja sesegera mungkin," ucapnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.