Istri Kecilku Sudah Dewasa

Raja dan Sun Mei’er



Raja dan Sun Mei’er

0Di dalam kelambu ranjang, tubuh yang begitu wangi dan lengket berbaring di atas ranjang. Raja yang di pelukannya terdapat selir Sun Mei'er yang sedang telanjang kemudian menaikkan alisnya ke atas. Setelah itu dia bertanya pada pelayan Wan, "Pelayan Wan, ada urusan apa?" Mungkin karena kenikmatan barusan, jadi suasana hatinya saat ini terasa cukup bagus.     

"Raja, Ratu ingin..."     

"Ah..."      

Belum selesai pelayan Wan bicara, Raja yang ada di dalam kelambu itu tiba-tiba mendesah. Sehingga membuat pelayan Wan dalam sekejap bingung dan tidak berani mengatakan kata-kata selanjutnya.      

Pelayan Wan yang tidak tahu ada apa dengan Tuan-nya, yang saat ini ada di dalam kelambu itu. Jadi, dia pun mencoba untuk memanggilnya, "Ra, Raja?"     

Raja memandangi wanita yang sedang berbaring di selangkangan kakinya, dan mulai menjilati, serta menggigiti rambut panjangnya, di burung bagian bawah tubuhnya yang indah. Raja langsung tidak konsentrasi, dan matanya tampak bersinar cerah.      

Setelah pelayan Wan memanggilnya beberapa kali, baru akhirnya Raja kembali ke dalam akal sehatnya.     

"Em!" gumam Raja sambil meremas erat selimutnya. "Aku, aku baik-baik saja. Pelayan Wan, cepat bicaralah!"      

Setelah mendengar ini, barulah pelayan Wan berani melanjutkan ucapannya, "Raja, Ratu ingin..."     

"Ahhhh!" tiba-tiba Raja mendesah sekali lagi.      

Pelayan Wan pun terkejut dan membatin, Raja, sebenarnya ada apa dengan anda?     

"Pelayan Wan, kamu pergi saja dulu! Nanti saja katakan padaku ada urusan apa! Ah!" Sekali lagi terdengar desahan Raja yang keras dari dalam kelambu panjang itu.     

Pelayan Wan bingung. Tidak boleh, ini semua demi urusan terpenting dalam seumur hidup pangeran mahkota, ini juga demi Ratu. Aku harus mengatakannya sekarang juga! batinnya. Setelah berpikir seperti ini, lalu dia mengumpulkan seluruh keberaniannya dan sudah tidak peduli lagi, apa Raja mengizinkan atau tidak.      

Jadi, pelayan Wan kemudian berkata, "Raja, ini adalah hal yang benar-benar mendesak! Ratu ingin mengadakan acara pemilihan selir untuk pangeran mahkota!"      

Intinya adalah satu kalimat ini, jadi pelayan Wan sudah tidak peduli lagi tentang ada hal yang tidak benar di dalam kelambu itu. Matanya terlihat merasa bersalah karena tidak mematuhi Raja. Jadi dia langsung menyelesaikan ucapannya ini dengan secepat mungkin.      

Namun, sedetik berikutnya...     

"Setuju! Setuju! Ahhhh!!! Terserah Ratu saja mau bagaimana! Pelayan Wan, cepat kamu pergi sana!" kata Raja dengan suara yang begitu berat dan penuh dengan emosi yang dalam. Dia terdengar seperti sudah tidak sabar lagi untuk menikmati kenikmatan dan kepuasan itu.     

Pelayan Wan tercengang. Raja, ini adalah urusan penting dan sangat besar. Kenapa anda tidak memikirkan baik-baik dulu, kenapa begitu saja mengiyakannya? Jika terlalu seenaknya dan terserah seperti ini, rasanya seperti tidak menghargai Ratu dan juga pangeran mahkota saja! batinnya.     

Pelayan Wan sangat kesal dan marah di dalam hatinya. Namun, mulutnya hanya bisa mengiyakan. Lalu dia segera pergi dan keluar dari kamar itu. Tidak peduli bagaimanapun, sebenarnya pada akhirnya ini juga adalah hasil akhir yang diinginkan oleh Ratu. Hanya saja, hasil akhirnya terlalu... Terlalu asal-asalan dan seenaknya saja.     

Di dalam kelambu panjang, Sun Mei'er yang berhasil menyenangkan dan memuaskan Raja, dan saat ini tubuhnya masih gemetaran penuh dengan gairah sambil bergoyang dan ditindih di bawah tubuh Raja. Matanya bersinar licik begitu memikirkan Ratu yang akan memilihkan selir untuk pangeran mahkota. Xuanyuan Pofei, ada urusan lain yang akan membuatmu sibuk lagi, batinnya.     

"Rubah licik, kamu berhasil menggoda dan memuaskanku. Aku mau menyetubuhimu habis-habisan!" kata Raja sambil tersenyum dengan penuh pesona. Bahkan gairahnya menjadi semakin besar sekarang.     

Sun Mei'er hanya berkata dengan manja dan genitnya, "Em." Setelah itu dia melanjutkan, masih dengan suara genitnya, "Raja, menyebalkan deh kamu. Sudah melahapku berkali-kali, tapi masih belum kenyang juga?"     

"Belum kenyang! Hahahahahahaha, aku lapar sekali!" jawab Raja sambil tertawa terbahak-bahak. Lalu dia semakin bergairah, dan membuat suara derit ranjang terdengar semakin keras.     

***     

Pada saat ini, Xuanyuan Poxi, pangeran mahkota yang sedang bertamu di kediaman Raja Huayou. Tidak tahu sama sekali kalau ibu Ratu, serta keluarganya tersayang dan tercintanya. Telah berhasil melemparkan harapan dan keinginan untuk mempunyai cucu dari kakak keenamnya, jadi kepada dirinya.     

"Si persik madu, aku si domba kecil ini salah. Aku tidak seharusnya menghadiahi buku-buku tidak karuan seperti itu padamu dan kakak keenam. Sebenarnya, buku-buku itu juga bukanlah buku yang sembarangan kok. Kalau banyak membaca buku-buku itu, sebenarnya itu akan baik bagi kesehatan fisik dan mental. Khususnya..."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.