Istri Kecilku Sudah Dewasa

Dada yang Kekar



Dada yang Kekar

2Benar-benar membuat Liuli Guoguo langsung tercengang dibuatnya. Kecepatan berubah orang ini gila sekali, batinnya.     

"Kurang ajar! Aku kutuk kamu dengan kentutku!" kata Cai Gua ketika melihat Nona kecilnya direndahkan seperti itu. Karena tidak senang, dia langsung menyemburkan kentut bau ke arah pria paruh baya tersebut.     

Cai Gua langsung mengarahkan pantatnya ke ujung hidung pria itu. Dan membuat pria itu langsung terkejut. "Huwek! Ih, bau apa ini?!" kata pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk itu. Dia segera menjepit hidungnya sambil mengerutkan kening.     

Liuli Guoguo tahu kalau itu semua adalah perbuatan dari pantat Cai Gua. Dia pun tertawa diam-diam dalam hati. Tangan kecilnya kemudian mengelus kepala kecil Cai Gua dengan penuh kasih sayang.     

Setelah Wen Yimu tanpa sadar menatap Liuli Guoguo sejenak, baru dia tersadar dan langsung mengalihkan pandangan matanya. Cih, memang apa gunanya berwajah cantik? Tapi, hanya seorang gadis miskin! batinnya. Sebab, dia tidak bisa memungkiri ketika dirinya melihat ke wajah kecil Liuli Guoguo yang begitu lembut dan cantik itu, hal tersebut membuatnya sangat terkejut dan terpesona.     

Wen Yimu adalah Nona kedua di kediaman jendral besar negeri Hu. Ibunya adalah putri Wen Xian yang sangat terhormat. Sedangkan ayahnya adalah jendral besar Wen Dun yang berada di peringkat kedua dalam peperangan sihir kerajaan Dong Xuan.      

Dari kecil Wen Yimu sudah sering berteman ataupun mengenal banyak keluarga Raja. Jadi, mana ada putri dan pangeran yang begitu tampan dan cantik yang tidak pernah ditemuinya.     

Namun, ini pertama kalinya bagi Wen Yimu melihat seseorang yang memiliki wajah cantik, murni dan lembut seperti gadis berbaju merah muda di seberangnya ini. Tapi, setelah berpikir kalau gadis berbaju merah muda ini walaupun sangat cantik sekali dan punya aura yang luar biasa.      

Tapi, gadis itu tetap hanyalah cangkang kosong yang indah. Tidak seperti yang hidup dan tinggal di kediaman yang istimewa dan megah. Jadi, Wen Yimu pun tiba-tiba seperti kembali penuh dengan kepercayaan diri lagi. Sudut bibirnya ditarik, lalu hatinya merasa penuh kemenangan.     

Apalagi, walaupun Wen Yimu tidak mengenal semua Nona kaya raya maupun putri dari keluarga terpandang di ibu kota kekaisaran. Tapi, setidaknya dia pernah mendengar mengenai mereka. Dan gadis di seberangnya ini, dia merasa benar-benar tidak pernah mendengarnya. Jadi, dia beranggapan kalau gadis ini hanyalah gadis miskin yang cantik dengan kulit yang indah saja.     

Wen Yimu menjadi lebih analitis, dan dia semakin merasa kalau dirinya lebih bermartabat dan lebih hebat dari gadis itu. Status keluarga, bahkan dalam segala posisi apapun, dia merasa kalau dirinya tidak bisa dibandingkan dengan gadis miskin di seberangnya itu.      

Karena merasa lebih hebat dan lebih baik, jadi Wen Yimu melengkungkan bibirnya, lalu melambaikan tangan kepada pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk itu. "Pak, baiklah seratus emas koin. Cepat bungkus saja. Aku mau gelang itu. Cai Yu, cepat gesek kartu kristal merah," perintahnya kemudian.     

Wen Yimu bicara dengan santai dan tenang sekali, seolah uang seratus emas koin ini hanyalah uang kecil baginya. Padahal, tidak ada yang tahu kalau sebenarnya saat ini hatinya terasa sakit, bahkan seakan sudah meneteskan darah.      

Termasuk pelayannya juga, yaitu Cai Yu. Saat ini hati Cai Yu sedang bergetar hebat, kemudian dia membatin, Astaga, Nona benar-benar rela mengeluarkan uang sebanyak itu demi martabat dan harga dirinya! Jika uang seratus emas koin ini digesek dari kartu ini, kelihatannya tidak lama lagi kartu ini akan berubah jadi kartu kristal yang tak ada gunanya lagi!     

Wen Yimu melihat pelayannya yang masih diam dan melamun. Jadi dia langsung mengingatkannya dengan tidak sabar, "Cai Yu, kenapa kamu masih diam saja?! Cepat gesek! Jangan lelet dan membuang waktu deh. Aku masih ada urusan lain yang harus dilakukan!"     

"Laksanakan, laksanakan," jawab Cai Yu sambil menyeka keringatnya.     

Sebenarnya, gelang Nona kedua tidak perlu sampai membeli yang semahal ini. Aduh, ya sudah biarkan saja. Kalau Nona kedua mau membelinya, aku sebagai pelayan mana punya hak mengatakan apapun tentang ini, batin Cai Yu lagi. Setelah itu dia mengeluarkan kartu kristal dari lengan bajunya.     

Mata pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk itu seketika bersinar, sambil menelan ludah dan mengambil kartu kristal merah tersebut dengan gembira. Lalu, ketika tangannya itu mau menyentuh kartu kristal itu, tiba-tiba terdengar lagi suara yang manis.      

"Pak, aku akan memberikan dua ratus koin emas," kata Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya dengan tidak senang. Sebab, dia sangat suka dengan gelang berwarna hitam gelap itu, jadi dia tidak mau memberikannya kepada orang lain.     

Karena kata-kata yang tiba-tiba ini, pria paruh baya yang kurus, pendek dan sedikit bungkuk, Wen Yimu, serta pelayannya langsung mengalihkan pandangan mereka ke Liuli Guoguo yang berbaju merah muda yang duduk di samping meja. Mereka lalu memberikan pandangan yang seolah berkata. 'Dasar orang miskin yang pura-pura kaya'.     

Mata besar dan jernih Liuli Guoguo yang seperti anggur lalu berkedip lagi dan lagi. "Kalian jangan melihatku seperti itu. Aku benar-benar bisa membayar dengan uang sebanyak itu. Pak, kamu yang serakah ini tunggu saja. Gelang berwarna hitam gelap ini, aku dulu yang memilihnya. Pokoknya aku menginginkannya."     

"Kamu tunggu dulu, sekarang juga aku akan mengambil uang," kata Liuli Guoguo. Kemudian dia langsung berbalik dan berlari keluar. Karena dia hendak kembali ke kediaman untuk mengambil uang lagi. Hanya saja, ketika belum begitu lama berbalik, tiba-tiba dia menabrak dan masuk ke dalam sebuah dada yang kekar.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.