Istri Kecilku Sudah Dewasa

Acara Akbar Pemilihan Selir (8)



Acara Akbar Pemilihan Selir (8)

1Ratu merasa tak berdaya. Setelah menyeka mulut Raja, kemudian dia menepuk pundak Xuanyuan Poxi dengan telapak tangannya dan berkata, "Sudah jadi pangeran mahkota seperti ini, tapi masih saja tidak serius!"     

Liuli Guoguo menutup mulut dan mencoba menahan tawanya. Xuanyuan Pofan mendengar tawa Liuli Guoguo barusan, setelah itu dia langsung menjewer telinga kecilnya.     

Xuanyuan Poxi pun langsung menegakkan posturnya, setelah duduk tegak, dia menenangkan hatinya dan langsung menunjuk ke salah satu gadis itu. Bagaimana pun pada akhirnya, ibu Ratu yang akan menetapkan. Ibu Ratu memberikanku hak untuk memilih calon istriku, tapi hak ini hanya terbatas pada tiga gadis yang telah ditetapkan ibu Ratu. Aku tidak punya pilihan lainnya, batinnya.      

Sebenarnya, Xuanyuan Poxi tidak terlalu peduli dengan hal ini. Karena dia sama sekali tidak tertarik dengan ketiga gadis itu. Beberapa gadis ini memang cukup cantik, tapi jika dibandingkan dengan kakak Dewinya, kecantikan mereka jauh sekali.     

***     

Jantung Ma Jinjiao berdegup kencang sekali ketika melihat kakak sepupu pangeran mahkota menunjuk dirinya. Selanjutnya, pelayan Gao pun mengumumkan dengan keras, "Selamat kepada Ma Jinjiao, putri menteri pengadilan Ma Hua, telah dipilih oleh pangeran mahkota menjadi istrinya!"     

Sehingga, hari-hari berikutnya, selalu saja ada seseorang yang seperti serangga pengganggu, dan terus menempel kepada Xuanyuan Poxi.      

Setiap kali Xuanyuan Poxi pergi numpang makan di kediaman Raja Huayou. Dia sudah sering kali menggunakan sifat dan temperamennya yang meledak-ledak untuk mengusir istrinya tersebut. Oleh sebab itu hati dan tubuhnya benar-benar lelah sekali. Saat ini dia mulai sadar kalau wanita itu adalah hal yang sangat merepotkan sekali.     

***     

Setelah beberapa waktu berlalu, beberapa awan putih berubah menjadi awan gelap, namun tidak tahu apakah akan ada pelangi setelah hujan berlalu.     

Ketika awal masuk semester perguruan tinggi Xing Yun segera tiba, Liuli Guoguo masih belum membeli gelangnya. Dia ingin menemui Xuanyuan Pofan untuk menemaninya membeli itu. Tapi, beberapa hari ini mereka berdua sedang perang dingin. Setelah berpikir cukup lama, dia merasa kalau lebih baik membiarkan hal ini saja. Jadi dia akan membeli gelang itu sendiri.     

Hati Cui Le dan Ding Xiang, serta beberapa pelayan seolah juga merasakan rasa jahe yang pahit ketika melihat Nyonya kecilnya yang sudah lama tidak tersenyum dengan cerah itu. Mereka bingung untuk sebaiknya harus berkata apa kepada Nyonya kecil mereka.     

Ini juga pertama kalinya bagi mereka melihat Tuan dan Nyonya kecil perang dingin selama ini, dan tidak juga baikan. Hal ini benar-benar membuat hati orang yang melihat jadi ikut sedih. Beberapa hari ini, bahkan hal tersebut berdampak kepada nafsu makan Nyonya kecil. Membuat berat badannya langsung turun dan jadi kurus sekali.     

Liuli Guoguo menyentuh kepala berbulu Yuan Bao dan Xiang Gua yang sedang berbaring di atas buku. Dengan empat cakar yang jadi bantalnya setelah membaca buku dengan serius.      

Lalu, Liuli Guoguo pergi ke ranjang bambu kecil, dan mengambil Cai Gua yang ada di atas ranjang bambu itu. Menjatuhkannya di bahunya, dan bersiap keluar untuk membeli gelang. Jika tidak, awal kuliah akan segera tiba, dan nanti yang ada malah tidak sempat membelinya.     

***     

Ketika Xiao Denglong baru saja mengambil layang-layang Liuli Guoguo yang jatuh dan tergantung di dahan pohon besar. Dia melihat Liuli Guoguo melangkah keluar dari halaman Liuli Guoguo. Sehingga dia buru-buru bertanya padanya, "Eh, Nyonya kecil, anda mau pergi ke mana? Hamba akan menemani Nyonya kecil!"     

Liuli Guoguo melirik layang-layang besar yang diambil Xiao Denglong. Hatinya terasa berat, lalu dia melambaikan tangan dan menjawab, "Xiao Denglong, aku sudah bilang kepada Cui Le dan Ding Xiang untuk tidak perlu mengikutiku. Kamu juga tidak usah mengikutiku. Aku akan keluar kediaman sebentar saja untuk membeli gelang, aku akan segera kembali kok."     

"Hah? Tidak boleh Nyonya kecil. Hamba akan pergi bersama dengan anda. Mana boleh anda sendirian perginya!" kata Xiao Denglong sambil mengerutkan kening.     

Sudut bibir Liuli Guoguo ditarik, lalu dia tersenyum dan berkata, "Xiao Denglong, lihat kamu ini. Aku bukanlah Liuli Guoguo yang tidak bisa apa-apa seperti dulu. Aku sekarang sudah punya ilmu bela diri. Apa kamu masih saja khawatir ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi padaku?"     

"Sudah, tidak usah bicara lagi, aku keluar sebentar, nanti langsung pulang kok. Kamu jangan khawatir." Selesai bicara, Liuli Guoguo pun berjalan keluar. Senyum yang muncul di sudut bibirnya seketika langsung menghilang.     

"Tapi..." gumam Xiao Denglong yang tiba-tiba teringat sesuatu. Lalu dia buru-buru berkata, "Tapi Nyonya kecil, anda mau beli gelang, tapi apakah anda sudah membawa uang?"     

Liuli Guoguo tercengang mendengar ini, Uang? Barang ini, uh... Sepertinya aku benar-benar tidak memikirkannya, batinnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.