Istri Kecilku Sudah Dewasa

Sudah Berciuman Selama Empat Buah Dupa



Sudah Berciuman Selama Empat Buah Dupa

0Setelah keluar dari pasar beribu senjata Yutang, Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan melanjutkan kembali ke keadaan perang dingin mereka. Pria berjubah hitam itu tampak berjalan di depan dengan tangan ditopang ke belakang punggungnya. Sedangkan gadis berbaju merah muda mengikutinya tanpa bicara sama sekali.     

Pengawal kedua belas merasa kalau suasana di antara keduanya begitu dingin. Sehingga, secara sadar dia mencari pengawal ketiga yang berada di dalam kegelapan untuk menemaninya.      

Di sepanjang jalan, bahkan tak satupun dari mereka yang bicara, sampai akhirnya mereka tiba kembali ke kediaman.     

Liuli Guoguo memanyunkan bibir merahnya semakin maju, lalu pria itu mengerutkan kening dan menaikkan alis indahnya setinggi-tingginya. Ketika berjalan melewati bangunan Hanyun, Xuanyuan Pofan berhenti sejenak, kemudian baru melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam.     

Liuli Guoguo merapatkan bibir merah lembabnya, berhenti sejenak dan tidak lagi mengikuti Xuanyuan Pofan. Sebab, dia ingin pergi ke halaman Liuli Guoguo. Hanya saja, ketika sedikit ragu-ragu sebentar, akhirnya dia berkata dengan manisnya kepada pria yang tubuhnya hampir menghilang. Karena masuk ke dalam pintu bulan bangunan Hanyun.      

"Kakak Po, terima kasih tadi."     

Setelah Liuli Guoguo mengatakan ini, kemudian dia menggembungkan pipinya yang memerah itu, berbalik dan hendak pergi menuju halaman Liuli Guoguo miliknya. Lalu, ketika baru saja berjalan beberapa langkah, pergelangan tangannya tiba-tiba langsung ditarik oleh sebuah telapak tangan besar.      

Selanjutnya, Liuli Guoguo yang masih belum sempat bereaksi dengan apa yang terjadi. Namun tubuhnya sudah ditindih di dinding luar bangunan Hanyun oleh pria di belakangnya, yang telah menarik pergelangan tangannya tadi.     

"Kakak Po, kamu… Uh uh..."      

Ketika Liuli Guoguo masih linglung dan tercengang dengan ini. Namun bibir ceri merah mudanya yang lembab itu telah ditutup oleh bibir tipis yang sangat seksi dari pria tersebut.      

Sebab, Xuanyuan Pofan sekarang tengah mengurung si kucing kecil yang lembut dan empuk itu di dinding. Lalu mencium bibir ceri merah dan lembab, yang sudah dirindukannya siang dan malam selama beberapa hari ini.     

Ciumannya diawali dengan begitu dominan, dan Liuli Guoguo tampak berusaha terus melawan. Tapi, kedua tangannya telah ditekan di dinding oleh telapak tangan yang besar dari pria itu.      

Hanya ketika Xuanyuan Pofan melihat istri kecilnya itu hampir tidak bisa bernapas, baru dia akan melepaskan bibir ceri itu sebentar. Namun, ketika istrinya sudah bernapas lagi dengan normal, dan bibir ceri itu hendak mengucapkan sesuatu. Tapi, sekali lagi pria itu malah menutup bibir ceri tersebut dengan dominan.     

Di sepanjang dinding, dahan dengan bunga sepatu merah muda merunduk sedikit, dan bunga-bunga yang cantik di dahan itu sangat wangi sekali. Seolah tengah sepenuhnya memancarkan aroma wangi dari cinta, bahkan sampai begitu kuat wanginya.      

Tampak ayunan dua orang di luar dinding dengan ciuman moncong bebek mereka, dihiasi dengan wangi bunga sepatu di dinding. Ciuman itu, perlahan suaranya berhenti, dan hanya terdengar desahan penuh kasih sayang yang begitu dalam.      

Ciuman yang mengunyah bibir kecil merah muda itu berangsur-angsur berubah dari sangat mendominasi, menjadi tidak rela untuk melepaskannya. Dari sulit melepaskannya, kemudian berubah menjadi begitu lembut.     

Telapak tangan besar yang menahan tangan-tangan kecil di dinding perlahan mengendur. Tangan kecil seputih salju milik gadis berbaju merah muda itu, seiring dengan ciuman dan pelukan mesra ini. Tiba-tiba dengan sendirinya melingkar di leher pria tersebut. Membiarkan pria itu menyesap wangi dan indah di bibir ceri merah muda miliknya.     

Para pelayan kediaman yang datang dan pergi di bangunan di sana, sangat terkejut ketika tidak sengaja melihat adegan ini. Mereka tidak menyangka kalau Tuan mereka telah meluapkan cintanya sampai ke dinding luar bangunan. Satu persatu dari mereka pun menutup matanya, lalu bergegas pergi dari sana.     

Satu dupa telah habis, namun dua bibir di dinding itu masih saja berciuman. Lalu dupa kedua telah habis, dan dua bibir itu masih saja berciuman. Kini dupa ketiga telah habis, dan mereka masih berciuman. Kemudian dupa keempat habis, dan gadis berbaju merah muda itu masih dikurung di dinding oleh pria berjubah hitam, bahkan masih berciuman.      

Hingga akhirnya, tidak tahu siapa yang lebih dulu melepaskan pelukannya. Namun kemudian Xuanyuan Pofan menundukkan pandangan matanya, lalu tersenyum saat melihat bibir Liuli Guoguo yang sudah bengkak dan merah karena digigit dan ciumi olehnya itu.     

"Kakak Po, kamu jahat!" keluh Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibir sosisnya itu. Lalu dia melemparkan tinju kepalan tangannya ke arah pria itu.      

Xuanyuan Pofan memegang wajah kecil Liuli Guoguo, lalu mengangkat kepalanya. Kemudian dia berkata dengan suara serak dan rendahnya, "Ini untuk membayar beberapa hari ini, namun masih belum cukup."     

Wajah kecil Liuli Guoguo memerah, mata besar dan jernihnya yang seperti anggur itu kemudian bersinar dengan imutnya. Setelah itu dia berkata dengan suara rendahnya, "Lalu..." Kakak Po, apa kamu sudah mau mengiyakan permintaanku itu? batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.