Kakak Po, Kamu Bilang Saja, Kamu Bilang Saja!
Kakak Po, Kamu Bilang Saja, Kamu Bilang Saja!
Xuanyuan Pofan mulai menarik dan melonggarkan baju merah muda Liuli Guoguo, dan mulai mencium pundaknya yang lembut. Kemudian dia membuka mulut dan berkata, "Permintaanmu yang itu, aku berjanji memenuhinya."
Pikiran Liuli Guoguo langsung cerah seketika, seperti langit yang dipenuhi bintang-bintang kecil. "Yeah! Kakak Po, aku sangat menyukaimu!" teriaknya dengan senangnya. Dia pun langsung berbalik dari pangkuan pria itu, lalu memberikan pelukan yang begitu besar dan erat kepada Xuanyuan Pofan. "Kakak Po, kamu adalah orang terbaik di dunia ini! Aku menyukaimu, aku sangat menyukaimu!"
Liuli Guoguo sangat bahagia dan bersemangat. Kemudian dia menenggelamkan kepala kecilnya ke leher Xuanyuan Pofan, dan menyamankan posisinya. Hati kecilnya bahkan juga sedang berusaha untuk memberikan jempol kepada kakak Po-nya itu.
Apa perlu sampai sebegini senangnya? Padahal, sebenarnya aku sangat tidak mau, batin Xuanyuan Pofan. Hanya saja detik berikutnya, dia berusaha mencoba dan merasakan bagaimana menjadi orang baik untuk sementara waktu.
Karena, si kucing kecil di dalam pelukannya itu, setelah dia menyamankan diri, tiba-tiba dia langsung mengangkat kepala kecilnya dari lehernya, kemudian menangkupkan wajahnya. Dia lalu memajukan bibir kecil merah mudanya menjadi paruh bebek, setelah itu mencondongkannya ke Xuanyuan Pofan, "Muach! Muach! Muach!"
Wajah tampan, lembut dan putih pria itu langsung memerah karena malu. Pada akhirnya, entah sudah berapa banyak ciuman yang lembut dan manis yang menempel di wajah tampan Xuanyuan Pofan. Kemudian hal tersebut membuat hatinya begitu gatal. Bibir tipisnya lalu semakin melengkung, dan warna merah di pipinya tampak semakin dalam.
Hanya saja, akal sehatnya yang masih hidup menariknya kembali. Kemudian dia melengkungkan bibir merah cantiknya dan membuat senyum jahat, lalu menaikkan dagu Liuli Guoguo yang sedang bahagia itu sambil berkata, "Liuli Guoguo, aku belum selesai bicara."
"Em?" gumam Liuli Guoguo yang saat ini wajahnya muncul lesung pipit, dan tiba-tiba menjadi bingung. Kemudian dia menyamankan diri di dalam pelukan Xuanyuan Pofan, lalu memeluknya dan berkata dengan manisnya, "Kakak Po, kamu bilang saja! Kamu bilang saja!"
"Apa kamu akan bersedia, tidak peduli apapun yang aku katakan?" tanya Xuanyuan Pofan. Telapak tangan besarnya kemudian ditaruh di belakang kepala Liuli Guoguo, lalu tangannya yang indah itu menyisir rambut lembut gadis itu. Sentuhan dari rambut halus dan tebal tersebut sangat nyaman sekali. Setelah itu dia mencium aroma segar dari rambut gadis itu, dan dia benar-benar sangat menyukainya.
"Em em! Tentu saja! Kakak Po, aku akan bersedia, tidak peduli apapun yang kamu katakan!" kata Liuli Guoguo yang sangat bersemangat. Dia langsung mengangguk tanpa berhati-hati sama sekali. Di dalam hatinya, seolah ada bunga-bunga indah yang mekar satu demi satu. Namun, tidak lama kemudian, dia benar-benar menyesal sekali.
Akhirnya, Liuli Guoguo tahu apa yang dinamakan, 'Jika ingin mendapatkan sesuatu, maka harus kehilangan sesuatu'. Lalu, 'Jika ingin memperoleh apapun, maka harus membayar atas harga yang didapatnya'. Hiks hiks hiks!
Xuanyuan Pofan membiarkan si kucing kecil itu menyamankan diri di dalam pelukannya. Mata elangnya kemudian beralih ke arah kotak brokat berwarna perak yang ada di atas meja makan. Setelah itu, tangan besarnya mengambilnya, lalu membuka kotak tersebut.
Di dalam kotak brokat itu, terdapat sebuah tali ikat leher berwarna hitam yang sangat tipis sekali. Kemudian, di bagian paling tengah dari tali ikat leher itu, ada liontin berwarna merah muda yang sangat kecil, sangat sangat kecil.
Ketika Liuli Guoguo mendengar suara kotak brokat dibuka, dia mengangkat kepalanya dari pelukan Xuanyuan Pofan. Lalu menoleh untuk melihat tali ikat leher yang berwarna hitam di telapak tangan Xuanyuan Pofan. Seketika lesung pipinya muncul. "Yeah! Ternyata isi kotak brokatnya adalah sebuah tali ikat leher. Kakak Po, apa jangan-jangan ini mau kamu hadiahkan untukku ya?" tanyanya.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, lalu tersenyum jahat lagi, setelah itu dia mengiyakan dengan hangat. Kemudian dia mengeluarkan tali ikat leher warna hitam itu dari kotak brokat, dan berkata kepada Liuli Guoguo, "Coba pakai, dan mari kita lihat efeknya?"
Efeknya? tanya Liuli Guoguo dalam hati. Walaupun dirinya merasa kalau kata ini sedikit aneh, tapi dia masih saja senang dan bersemangat sekali.