Kakak Po, Aku Sangat Menyukainya
Kakak Po, Aku Sangat Menyukainya
"Kakak Po, bagaimana? Apa aku cantik mengenakannya? Em em?" tanya Liuli Guoguo dengan narsisnya kepada Xuanyuan Pofan. Dia sangat senang sekali, bahkan sampai berdiri dan berputar di atas pangkuan Xuanyuan Pofan.
Lalu, Xuanyuan Pofan memandang Liuli Guoguo dengan wajah tertegun untuk waktu yang lama. Kemudian dia melengkungkan bibirnya dan memperlihatkan sikap bahwa dirinya cukup puas sekali. "Liuli Guoguo, ayo duduklah!" ajaknya setelah itu sambil melengkung-lengkungkan jarinya kepada gadis berbaju merah muda tersebut.
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, lalu dia berkata dengan jahilnya, "Tidak mau, kamu masih belum memujiku cantik!" Begitu dirinya yang sangat narsis ini selesai genit ke kakak Po. Kemudian dia berputar beberapa kali, seolah berpikir kalau dirinya adalah gadis Dewi yang paling cantik di dunia ini.
Xuanyuan Pofan menarik sudut bibirnya, dan mata elangnya seolah menyimpan senyum jahat. Baru setelah itu, dia melengkungkan bibirnya, dan melontarkan kata 'Cantik' kepada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo lagi-lagi memanyunkan bibirnya. Suaranya yang manis dan jahil kemudian terdengar, "Kakak Po, kamu jangan terlalu pelit dalam memuji dong. Ini tidak cukup, kamu kurang sekali dalam memujiku. Ayo puji lagi, puji aku lebih banyak lagi. Aku nanti akan memberikanmu ciuman!"
Xuanyuan Pofan lalu menatap ke wajah kecil Liuli Guoguo, dan menatapnya dengan bingung sekali. Dia hampir tidak bisa menahan tawanya ketika melihat wajah istrinya yang begitu polos, yang sama sekali tidak tahu apa yang terjadi saat ini. Apalagi dia masih dengan penampilannya yang begitu narsis sekali.
Namun, demi membuat gadis kecilnya itu bisa duduk kembali ke atas pangkuannya, Xuanyuan Pofan pun hanya bisa menggerakkan bibirnya dan berkata dengan manis, "Gadis Dewi yang sangat cantik dan tak ada bandingannya yang ada di hadapanku, ayo cepat duduk lagi ke pangkuanku."
"Siap siap!"
Liuli Guoguo yang dipuji dengan sebutan 'Gadis Dewi yang sangat cantik dan tak ada bandingannya' ini pun langsung senang sekali. Jadi, dengan cepat dia kembali duduk ke atas pangkuan pria berjubah hitam itu.
Setelah si kucing kecil kembali ke atas pangkuannya, Xuanyuan Pofan kemudian mencubit wajah kecilnya itu. Kemudian melengkungkan bibir dan mata elangnya yang penuh dengan senyuman jahat. "Em, bagus juga efeknya," ucapnya.
Liuli Guoguo berpikir bahwa efek ini adalah efek yang 'Itu'. Jadi dia sangat narsis dan dengan bangga berkata, "Tentu saja! Tentu saja efeknya akan bagus sekali jika dikenakan oleh gadis Dewi sepertiku!"
Xuanyuan Pofan tersenyum, kemudian mengetuk telinga kecil putih dan lembut milik Liuli Guoguo. Setelah itu dia memanfaatkan kesempatan ini untuk melepaskan tali ikat leher di leher istri kecilnya.
"Kakak Po, kenapa kamu melepaskannya. Aku sangat menyukainya, dan aku ingin selalu mengenakannya!" kata Liuli Guoguo dengan bingung, sampai-sampai dia mengerutkan keningnya.
Xuanyuan Pofan kemudian tersenyum dan menjawab, "Dasar gadis bodoh, ini tidak boleh terus dipakai."
"Em?" gumam Liuli Guoguo tidak mengerti.
Xuanyuan Pofan merangkul Liuli Guoguo dan mulai menyerang lehernya yang putih dan lembut. Ujung hidungnya juga menyentuh wajah dan dagu Liuli Guoguo yang begitu putih dan lembut. Lalu dia berkata dengan suara rendah dan beratnya, "Liuli Guoguo, kedepannya, setiap pergi ke perguruan tinggi Xing Yun, kamu harus selalu mengenakan tali ikat leher ini. Apa kamu mengerti?"
Walaupun Liuli Guoguo merasa ucapan kakak Po ini seperti ada yang tidak benar, tapi dia dengan pikiran polosnya tidak mau memikirkan lebih panjang ke hal lain. Dengan patuhnya dia menjawab dengan suara keras, "Em em siap!"
Pria yang menggigit telinga lembut gadis tersebut mendengar kalau gadis itu berjanji dengan tanpa ragu sama sekali. Mata elangnya melengkung, dan dia tersenyum dengan penuh kemenangan. Namun, dia merasa bahwa dirinya tidak terlalu keterlaluan. Lagi pula, si kucing kecilnya ini yang keterlaluan duluan.
***
Bintang-bintang bersinar di malam hari,
Xi Gua menangis karena minta minum susu kepada Tuan Bao. Liuli Guoguo kemudian menepuk keningnya, karena dia tidak menyangka bahwa kejahilan tangannya akan membuat Xi Gua, si chinchilla gemuk dan berlemak ini jadi menangis. Lalu, dia menepuk pantat bulat Xi Gua yang seperti bola, berguling di lantai, dan terus ribut sambil berteriak kepada Tuan Bao untuk memberinya minum susu.
Tuan Bao tak berdaya. Dia yang awalnya hendak melakukan dansa malam yang indah, namun sekarang hanya bisa menendang dan menyingkirkan Yuan Bao, suaminya yang gemuk itu. Untuk membujuk anaknya yang menangis dan minta minum susu, karena telah digoda dan dijahili oleh Nyonya kecil mereka.