Istri Kecilku Sudah Dewasa

Para Pelayan dan Si Kucing Kecil Menangis



Para Pelayan dan Si Kucing Kecil Menangis

0Tujuh hari kemudian, di bawah gunung Xing Yun,      

Delapan orang berdiri di tengah rerumputan bunga dan pepohonan, tepat di depan kereta kuda yang mewah. Gadis berbaju merah muda yang polos dan imut, serta pria berjubah hitam yang tampan. Dikelilingi oleh beberapa wanita yang penampilannya seperti pelayan dan juga para pria yang penampilannya seperti pengawal.     

Di antara mereka semua, ada wanita yang berpenampilan pelayan sedang memegang dua keranjang bunga. Kemudian, kedua keranjang bunga itu berisi chinchilla-chinchilla kecil yang gemuk-gemuk.      

Chinchilla-chinchilla kecil yang dikelilingi oleh alfalfa di dalam keranjang bunga itu kini sedang menyeka air mata mereka yang mengalir deras, dengan cakar kecil mereka. "Hiks hiks hiks hiks, Nyonya kecil, aku tidak rela Nyonya pergi! Hiks hiks hiks!"     

Ding Xiang yang baru berjalan sebentar saja juga sudah meneteskan air mata. Lalu dia berkata kepada Liuli Guoguo sambil menangis tersedu-sedu, "Nyonya kecil, setelah anda pergi ke perguruan tinggi Xing Yun itu, para hamba ini sudah tidak bisa lagi melayani anda. Anda harus menjaga diri anda baik-baik." Karena dia benar-benar merasa sangat sedih sekali.     

"Nyonya kecil kalau ada yang mengganggu anda, anda jangan sampai bersabar menghadapinya. Tapi langsung balas pukul saja! Jika tidak bisa mengalahkannya, hamba akan membobol masuk ke perguruan tinggi Xing Yun untuk membantu anda!" kata Xiao Denglong sambil melemparkan tinjunya ke depan beberapa kali.      

Meskipun Xiao Denglong tidak suka melihat Ding Xiang yang menangis terus di sampingnya. Tapi sayangnya, dia tidak menyadari kalau di ujung kedua matanya, sekarang ada air mata yang sudah keluar, bahkan sudah tidak bisa dibendung lagi.     

"Nyonya kecil, ketika malam tiba, jangan sampai mengurangi selimutnya. Tidak ada kami yang akan membenarkan selimut Nyonya lagi. Jadi anda harus memperhatikan dan menjaga diri baik-baik. Kalau tidak, yang ada nanti masuk angin," kata Mo Li kepada Liuli Guoguo. Di kedua matanya juga sudah menetes air mata, karena dia benar-benar tidak rela jika Nyonya kecilnya pergi.     

"Nyonya kecil, setelah kamu pergi ke perguruan tinggi ini, maka sudah tidak ada kami yang akan selalu memperhatikan dan mengawasi makan dan tidur anda. Jadi, anda harus ingat baik-baik untuk tidur lebih awal dan bangun pagi, serta jangan lupa harus makan tepat waktu."      

"Jangan sampai terlalu asyik bermain hingga lupa tidur lebih awal. Apa anda mengerti? Walaupun sekarang musim panas, tapi sebentar lagi sudah masuk musim gugur. Kalau cuaca sudah mulai dingin, jangan lupa menambah baju yang dikenakan. Jangan sampai masuk angin."     

Walaupun ucapan ini selalu dan telah berkali-kali dikatakan Cui Le kepada Liuli Guoguo selama akhir-akhir ini. Tapi dia masih saja tidak merasa lelah dan bosan mengatakannya lagi kepada Liuli Guoguo. Ini semua karena dia merasa sangat tidak tenang.     

Kalau para pelayan yang lain tidak rela Liuli Guoguo pergi dan tinggal di perguruan tinggi ini. Tapi Cui Le, dia bahkan merasa lebih tidak tenang lagi. Karena bisa dibilang, dia sudah menyaksikan dan menenmani Liuli Guoguo dari lahir, sampai tumbuh sebesar ini.      

Bagi Cui Le, dia lebih mengenal Liuli Guoguo, bahkan lebih mengenalnya daripada Tuan mereka itu. Karena selama bertahun-tahun ini, dari kota Ye sampai ke Penglaizhou, lalu dari Penglaizhou sampai ke ibu kota kekaisaran. Dia selalu ada di sisi Liuli Guoguo, dan selalu menjadi pelayan terdekat Liuli Guoguo selama belasan tahun.      

Jadi, Cui Le sangat tahu apa yang disukai oleh Nyonya kecilnya, dan apa yang tidak disukainya. Dia juga tahu bagaimana sifat nyonya kecilnya, karakter, serta temperamen Nyonya kecilnya itu.     

Setelah ini, Liuli Guoguo akan pergi ke sebuah tempat, di mana Cui Le sudah tidak bisa menemani nyonya kecilnya itu. Apalagi, bahkan Tuan mereka juga tidak bisa menemani dan berada di sisi Nyonya kecilnya. Jadi, saat ini dia benar-benar tidak tenang sekali.     

Nyonya kecil mereka ini terbiasa dimanja. Karena itu Cui Le benar-benar khawatir kalau Nyonya kecilnya tidak akan bisa beradaptasi dengan makanan. Atau tempat tinggal yang baru setelah masuk dan tinggal di perguruan tinggi Xing Yun ini.     

Liuli Guoguo memandangi keempat pelayannya yang menangis dan tampak sedih sekali itu. Sebenarnya, jika menurut logika, dia seharusnya juga ikut sedih dan menangis bersama-sama. Lalu memberikan pelukan perpisahan yang sangat sedih sekali. Namun, dia malah merasa kalau keempat pelayan ini sangat lucu dan imut, membuat hatinya terasa hangat saat ini.     

Hatinya entah kenapa bisa terasa begitu hangat dan manis sekali ketika melihat Ding Xiang yang menangis tersedu-sedu. Lalu melihat Xiao Denglong yang tampak kuat dan mendominasi. Kemudian melihat Mo Li dan Cui Le yang begitu cerewet.     

Liuli Guoguo pun kemudian tidak bisa menahan diri untuk melengkungkan bibir dan menertawakan keempat pelayannya itu. Dia lalu mencoba menghibur dan menenangkan mereka.     

Xuanyuan Pofan dan beberapa pengawal hanya berdiri di sisi lain sambil memandangi mereka saja. Memandangi Liuli Guoguo dan para pelayan itu, yang terus berbicara tanpa henti kepada Liuli Guoguo dengan tidak tenangnya.      

Kemudian mereka juga melihat lesung pipi Liuli Guoguo yang muncul di wajahnya. Setelah itu mulai menghibur dan menenangkan para pelayannya tersebut.     

Semua terus seperti ini sampai dua batang dupa habis dan berlalu tanpa terasa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.