Jangan Lihat Saja, Masuklah
Jangan Lihat Saja, Masuklah
Cai Gua lalu mengelus perutnya yang sangat kenyang itu, dan berkata kepada Liuli Guoguo, "Nyonya kecil, apa kamu hanya makan permen saja?"
Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, "Aku juga ingin makan yang lainnya. Tapi di sini tidak ada apa-apa," jawabnya. Huh, sunyi sekali. Huh, rasanya kesepian deh. Huh, kangen kakak Po! batinnya.
Tidak lama setelah Liuli Guoguo datang, dia mulai merindukan Xuanyuan Pofan seperti orang gila. Karena khawatir kalau dirinya diam menganggur semakin lama, dan nanti malah akan benar-benar jadi gila karena rindu. Jadi, setelah mengupas satu permen lagi, dia bergegas bergerak dan mulai menyapu. Serta merapikan kamarnya itu, menyiapkan ranjang dan mengganti sprei, lalu selimut dan lain-lainnya.
Ini benar-benar pertama kali dalam seumur hidup Liuli Guoguo melakukan semua pekerjaan yang begitu kecil dan detail seperti ini. Untung saja sebelum datang ke tempat ini, para pelayannya telah menyadari hal ini, dan akhirnya mengajarinya beberapa pekerjaan, menunjukkan dan memberi contoh langsung, bagaimana cara melakukan semua itu beberapa kali. Oleh karena itu, Liuli Guoguo merasa hal ini tidak terasa terlalu sulit.
Namun, setelah mengganti sprei ranjangnya, Liuli Guoguo merasa tubuhnya sudah berkeringat, dan sangat tidak nyaman sekali. Dia lalu memanyunkan bibirnya semakin ke depan dengan tidak senang. Pasti bagus sekali jika ada Cui Le, Ding Xiang dan yang lainnya di sini. Semua pekerjaan ini tidak perlu sampai aku yang melakukannya... Hiks hiks hiks...
Hanya saja, tidak lama kemudian Liuli Guoguo menyadari kalau dirinya terlalu dilayani dengan baik selama bertahun-tahun ini. Sehingga, dia jadi benar-benar manja sekali. Bahkan, melakukan hal sekecil ini saja sudah membuatnya kecapekan tidak karuan.
Sehingga, Liuli Guoguo langsung berusaha menenangkan suasana hatinya, lalu mengelus kepala kecil Cai Gua dan memberi semangat kepada dirinya sendiri dengan bicara kepada Cai Gua. "Cai Gua, aku pasti bisa! Bukankah hanya sekedar ganti sprei saja. Bukankah hanya sekedar mengelap meja! Bukankah hanya sekedar memasak air, hanya sekedar mandi sendiri..."
Setelah selesai menyapu dan membersihkan kamar, lalu mengelap lemari baju yang sangat berdebu. Ketika Liuli Guoguo bicara sampai akhir kalimat ini, tiba-tiba dia berhenti bicara. "Memasak air sendiri… Mandi sendiri... Hiks hiks hiks..." gumamnya sambil lagi-lagi mulai menangis. Em, kehidupan pahit sudah datang! Silakan biarkan masalah-masalah yang lebih besar datang saja! Hiks hiks, batinnya.
Liuli Guoguo melemparkan kain lap di tangannya, dan berbicara kepada Cai Gua dengan cerewet sampai mengelus kepala kecil chinchillanya. Tiba-tiba, sebuah aroma wangi melayang di ujung hidungnya. Hal tersebut membuat hidungnya bergetar, karena dia mencium bau yang wangi sekali. Telinganya lalu bergetar, karena dia bisa mendengar suara yang samar-samar.
"Em? Cai Gua, apa kamu bisa mencium sesuatu? Apa kamu mendengar sesuatu?" tanya Liuli Guoguo.
Karena Liuli Guoguo sedang bersih-bersih, jadi si imut chinchilla kecil yang ditaruhnya di samping ranjang pun mendengar pertanyaannya ini. Kemudian dia memusatkan perhatiannya, lalu kepala chinchilla kecilnya yang gemuk itu mengangguk setuju.
Mata anggur Liuli Guoguo yang jernih dan besar itu memutar, lalu dia membengkokkan jari-jarinya ke arah Cai Gua yang ada di samping ranjang untuk bergerak ke arahnya. Cai Gua pun memahami maksud nyonya kecilnya ini, kemudian dia mendengus dan melompat dengan mulus ke pundak Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo membawa Cai Gua mencari bau wangi dan suara-suara yang dia dengar ini, lebih tepatnya mencari keluar kamar. Setelah melewati kamar mandi dan ruang makan, bau dan suara itu semakin terasa cukup dekat. Ternyata itu adalah dapur, tempat untuk memasak.
Di dapur, ada seorang gadis yang sangat gemuk dan sedang menggoreng masakan di dalam panci besi besar. Setelah Liuli Guoguo menemukan wangi dan suara itu, dia menyadari kalau ternyata di dalam asrama Taohua, ada orang yang sedang memasak di dapur. Apalagi, kelihatannya kemampuan memasak orang itu cukup bagus, karena masakannya benar-benar wangi sekali.
Gadis gemuk yang sangat gemuk itu, walaupun masih dengan hati-hati melihat masakannya. Tapi dia menyadari jika ada seseorang yang berdiri di depan pintu. "Jangan lihat saja, masuklah!" ucapnya secara tiba-tiba.