Istri Kecilku Sudah Dewasa

Boleh Mencium, Boleh Memeluk, Tapi Tak Boleh Memakannya



Boleh Mencium, Boleh Memeluk, Tapi Tak Boleh Memakannya

2Setelah hari cerah keesokan harinya, Liuli Guoguo memulai aktivitas seperti biasanya. Dia akan menemani Xuanyuan Pofan berlatih pedang, sedangkan dirinya bermain musik.      

Setiap hari, di kediaman tua Raja Huayou akan terdengar berbagai suara musik yang berbeda-beda. Kadang kala ada suara musik pipa, suara musik seruling, suara musik erhu, suara musik guzheng dan lain-lain.      

Suara berbagai musik ini terus beriringan dengan suara tebasan pedang di dalam hutan. Tak lupa juga, ada iringan suara serangga, suara burung dan juga suara ikan di danau yang terdengar iri melihat pemandangan indah itu.     

Ketika Xuanyuan Pofan sedang memeriksa dan membaca dokumen resmi, Liuli Guoguo tampak makan makanan lezat di dalam pelukannya sambil menemaninya. Xuanyuan Pofan akan memeluk si kucing kecilnya ketika dia lelah dan sudah bosan setelah memeriksa dokumen-dokumen itu.      

Terkadang Xuanyuan Pofan juga meremas si putih lembut di dada gadis kecil yang bersandar di dalam peluknya. Hal tersebut membuat tatapan matanya jadi bersinar cerah, dan pikirannya jadi kembali segar.     

Setelah makan malam, Liuli Guoguo akan bersama-sama dengan kakak Po-nya membawa buku dan menjadi murid yang begitu patuh dan baik. Setelah membaca buku perencanaan sembilan jurus, kemudian dia membaca buku Jiang Xinjing, setelah itu buku Hunzhi.      

Dua chinchilla kecilnya, yaitu Yuan Bao dan Tuan Bao. Yang sangat rajin dengan kedua cakarnya dan sedang memegang kuaci. Mereka berdua juga memiliki sebuah buku yang tergeletak di bawah empat cakar mereka. Dua mata chinchilla bundarnya menatap tajam ke buku di bawah cakar dengan senang hati. Setelah membaca satu halaman, cakar kecil gemuk mereka membalik halaman itu, sambil memutar pantat gemuk mereka.     

Xie Shuizhi sangat mengagumi pemandangan suami istri yang begitu penuh kasih sayang itu, membuat hatinya terasa hangat saat melihat mereka berdua. Ketika Tuan baru saja diangkat menjadi Raja sebelum dia pindah ke Penglaizhou untuk menetap di sana, Tuan hanyalah seorang anak berusia sembilan tahun.      

Tapi, setiap harinya Tuan selalu berwajah dingin, dan dia sama sekali tidak suka berbicara atau tertawa. Walaupun Tuan waktu itu sangat muda, tapi mereka, para bawahannya ini pasti akan ketakutan sampai gemetaran setiap kali melihatnya. Bahkan, tanpa sadar mereka akan menjauh untuk menghindarinya. Tapi sekarang...     

Xie Shuizhi sama sekali tidak menyangka kalau dengan adanya istri kecil yang imut dan cantik yang menemani Tuan-nya ini. Sosok Tuan sepenuhnya menjadi sangat berbeda dari biasanya. Ini benar-benar tidak masuk akal dan sangat luar biasa.     

Maka, ketika Xie Shuizi dipanggil Ratu untuk melaporkan ketika ditanyai di istana kerajaan. Dia tidak bisa menahan diri untuk terus menceritakan tanpa henti, mengungkapkan kepada Ratu apa yang telah dilihat selama beberapa hari ini. Dia menceritakan betapa Tuan mencintai istri kecilnya ini, dan bagaimana istri kecil Tuan itu bisa membuat Tuan tertawa.     

Sebelumnya, Ratu pernah bertanya kepada orang-orang tentang bagaimana Xuanyuan Pofan bergaul dan berhubungan dengan si lobak kecil itu, dan dia cukup terkejut mendengarnya. Jadi, sekarang dia hanya ingin mendengar lebih banyak lagi mengenai putra kesayangannya itu.      

Sehingga Ratu sama sekali tidak menyela cerita Xie Shuizhi dan membiarkannya melanjutkan ceritanya. Tentu saja, ketika Xie Shuizhi mengatakan tentang Tuannya Xuanyuan Pofan dan si lobak kecil yang belum tidur satu kamar, hal itu membuatnya sangat terkejut sekali.     

"Apa yang kamu bicarakan?! Xuanyuan Pofan dan istri kecilnya belum tidur sekamar?!" tanya Ratu dengan mata membelalak ke Xie Shuizhi. Rahangnya bahkan tampak gemetaran tidak karuan.     

Xie Shuizhi tidak menyangka reaksi Ratu lebih besar dari pada reaksinya saat pertama kali mendengar hal ini. Dia pun tercengang dan buru-buru menjawab, "Iya Ratu. Tapi Ratu… Em… Tapi Ratu tidak perlu terburu-buru. Nyonya kecil juga masih kecil. Tuan..."     

Xie Shuizhi menghabiskan lebih dari sepuluh hari bersama Liuli Guoguo di kediaman tua, dan dia berhasil ditundukkan oleh kepribadian Nyonya kecilnya yang terkadang sangat lucu dan unik itu. Sehingga, di depan Ratu dia tidak bisa menahan diri untuk membela Nyonya kecilnya.     

"Apanya yang masih kecil?! Kenapa kamu juga bilang dia masih kecil sih?! Dia itu umurnya sudah hampir empat belas tahun, sudah tidak terlalu muda lagi!" kata Ratu dengan panik sambil menutupi dadanya.     

"Ratu!" panggil pelayan Hua di samping Ratu, yang langsung ketika khawatir melihat Ratu. Lalu, dengan cepat dia menuangkan secangkir teh hangat dan menyerahkannya kepada Ratu.      

Kemudian pelayan Hua menepuk punggungnya, dan membantu Ratu agar sedikit lebih tenang. " Ratu jangan terlalu emosi, jangan terlalu emosi," ucapnya. Nanti jangan sampai membuat badan anda jadi sakit karena terlalu emosi, batinnya. Wajah bulat pelayan Hua yang sudah berkeriput tampak sangat cemas sekali sekarang.     

Xie Shuizhi mengedipkan matanya dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia lalu memanyunkan bibirnya dan dirinya terasa terkulai sendiri.      

Ratu menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Tapi, ketika dia berpikir lagi mengenai Xuanyuan Pofan, putranya yang berusia 22 tahun ini, yang masih bisa-bisanya menjaga keperawanan si lobak kecil. Bahkan, putranya hanya bisa mencium, hanya bisa memeluk, tapi tak bisa memakan si lobak kecil itu. Jadi, hal itu membuat hati Ratu pun jadi kembali panik.     

Berapa lama lagi aku harus menunggu agar bisa memiliki cucu?! batin Ratu yang terlihat sulit sekali mengembalikan ketenangannya.      

Lalu, pelayan Hua di sebelahnya mengatakan sesuatu dan mulai memberikan ide untuk Ratu, "Ratu, Ratu, hamba ... Ada ide."     

Mata Ratu bersinar, "Katakanlah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.