Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tidak Boleh Mencium Si Putih (4)



Tidak Boleh Mencium Si Putih (4)

2Setelah Liuli Guoguo kembali ke halaman Liuli Guoguo dengan masih linglung, dia langsung masuk dan mengurung diri di kamarnya. Dia merasa itu saja masih tidak cukup, karena dirinya masih merasa ketakutan. Lalu, akhirnya dia menarik semua tirai di jendela kamarnya, dan menutupnya dengan erat.     

Xiao Denglong yang ikut masuk ke dalam melihat Liuli Guoguo yang kembali ke kamar dengan panik dan begitu gugupnya. Hal itu membuatnya bingung dan ingin bertanya apa yang telah terjadi, "Nyonya kecil, apa yang kamu lakukan?"     

Liuli Guoguo hanya menggelengkan kepalanya kepada Xiao Denglong, dan tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya terus menarik tirai dan menutup semua jendela, lalu berjongkok di belakang tirai panjang di sudut tembok.      

Liuli Guoguo juga tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya. Pokoknya dia hanya merasa sangat takut, dan sangat takut sekali. Apalagi, rasa takut itu semakin lama semakin besar, dan ini benar-benar aneh sekali baginya.     

Xiao Denglong melihat tingkah laku Liuli Guoguo yang sangat aneh ini. Dia berpikir kalau mungkin Nyonya kecilnya ini sedang bertengkar dengan Raja Huayou. Jadi dia tidak bertanya lagi ke Liuli Guoguo. Setelah itu dia berjalan ke samping meja, lalu menuangkan secangkir teh hangat untuk Liuli Guoguo dan memberikan teh itu padanya.     

Liuli Guoguo hanya menjawab terima kasih, lalu mengambil teh panas yang diberikan oleh Xiao Denglong itu. Memegangnya dengan erat di tangan kecilnya, baru setelah itu meneguknya.      

Tanpa sengaja Liuli Guoguo menundukkan matanya, dan menyadari kalau di depannya sudah ada Tuan Bao dan Yuan Bao, sepasang suami istri yang imut ini. Lalu, ketujuh anak chinchilla mereka yang sudah mengelilinginya, sambil mengedipkan mata kecil mereka yang sangat imut dan tampak sangat cemas.     

"Hanzi, kenapa kelihatannya Nyonya kecil sedikit tidak senang, ya?" tanya istri chinchilla sambil merangkul lengan suaminya yang gemuk itu.     

"Mungkin sedang bertengkar dengan Tuan. Nyonya kecil biasanya kan begitu ceria dan suka tertawa sekali. Tapi, setiap kali bertengkar atau ribut dengan tuan besar, maka dia langsung jadi tidak senang dan ekspresinya jadi sangat sedih seperti ini," jawab suami chinchilla setelah berpikir lama dengan menggunakan kecerdikan dan kepintarannya.     

Begitu mendengar ucapan suaminya, istri chinchilla kemudian memanyunkan bibirnya juga dengan tidak senang. Ketika melihat Nyonya kecilnya yang cantik ini tampak sedih, dia pun jadi ikut sedih dan tidak senang.     

Ketika memikirkan ini, tiba-tiba istri chinchilla teringat dengan gelang yang dia dapat dari Xiao Ciba saat berada di kediaman gubernur. Dia lalu naik ke baju merah muda Liuli Guoguo, kemudian menarik lengan baju itu.      

Lalu, istri chinchilla mengeluarkan gelang yang begitu halus dengan manik-manik mutiara yang memiliki warna-warna berbeda. Setelah menarik lengan baju Liuli Guoguo, dia mengangkat tangan setinggi-tingginya sambil menyerahkan gelang itu ke arah Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo memandangi beberapa chinchilla kecil yang sedang mengkhawatirkannya. Lalu dia melihat gelang yang diberikan kepada Tuan Bao. Seketika, suasana hatinya jadi lebih rileks, dan dia langsung tersenyum manis. Kemudian dia meletakkan tangan satunya ke depan Tuan Bao sambil berkata, "Terima kasih Tuan Bao, tolong bantu aku memakainya."     

Tuan Bao mengangguk, lalu dia memasukkan gelang itu dengan patuhnya ke dalam pergelangan tangan lembut dan putih Liuli Guoguo.     

***     

Tidak tahu waktu sudah berlalu berapa lama, namun Xiao Denglong masih terus berada di samping Liuli Guoguo.      

Di dalam pelukan Liuli Guoguo, sekarang ada banyak sekali anak chinchilla yang sedang memeluknya. Lalu, di samping kakinya ada Tuan Bao dan Yuan Bao yang menyandarkan kepalanya. Sentuhan banyak bulu yang begitu lembut dari para chinchilla yang bersandar di tubuh Liuli Guoguo ini, membuatnya perlahan tertidur.     

Hingga sebuah suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar.      

Setelah beberapa kali ketukan pintu itu terdengar. Ada suara berat dan rendah dari seorang pria yang juga terdengar. "Liuli Guoguo, apa kamu ada di dalam?" tanyanya.     

Liuli Guoguo mengucek matanya yang masih mengantuk. Dia tahu kalau kakak Po-nya ini sedang mencarinya. Tanpa sadar dia mau bergerak dan membuka pintu itu. Tapi, tiba-tiba gerakan tubuhnya terhenti, lalu dia kembali duduk.      

Sepasang mata merah yang mengerikan, serta sosok dengan rambut yang berantakan itu terus berputar di dalam pikirannya. Sehingga, hal itulah yang membuat Liuli Guoguo jadi ragu-ragu.     

"Liuli Guoguo, tadi aku yang salah karena sudah membuatmu ketakutan," kata pria itu, yang suaranya telah terdengar lagi di luar pintu. Alisnya yang tampan itu naik, dan rasa dingin di hatinya kembali menyelimutinya.      

Ada rasa takut yang besar kalau nanti gadis kecil itu tiba-tiba bukan lagi miliknya. Sekali lagi, semua pikiran itu terus menyelimuti hatinya, hingga terasa begitu dingin membeku.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.