Kakak Po, Aku Ingin Tidur Denganmu
Kakak Po, Aku Ingin Tidur Denganmu
Ketika pria ini masih mengagumi kecepatan perubahan suasana hati istri kecilnya, tapi istri kecilnya itu sudah membuka daun teratai itu. Lalu dia mengambil sepotong demi sepotong daging ayam yang masih panas itu.
Kemudian Liuli Guoguo memasukkannya ke dalam mulut Xuanyuan Pofan sambil berkata, "Kakak Po, makanlah dulu." Lalu, dia mengambil sepotong daging lagi dan memasukkannya ke dalam mulut kecilnya.
Hati Xuanyuan Pofan terasa begitu manis ketika melirik gadis kecil itu menyuapinya dengan sepotong daging ke mulutnya. Kekanak-kanakan, polos dan imut, benar-benar tidak ada hubungannya dengan umur.
Xuanyuan Pofan benar-benar berharap kalau gadis kecilnya ini selamanya akan terus menjadi kekanak-kanakan dan polos seperti ini. Karena sungguh imut dan menggemaskan sekali menurutnya.
***
Nafsu makan Liuli Guoguo sangat besar, biasanya orang lain pasti sudah kenyang makan satu ayam panggang daun teratai. Tapi, dia malah masih merasa belum cukup, dan meminta Xuanyuan Pofan untuk memanggang satu ayam daun teratai lagi.
Xuanyuan Pofan jelas tidak masalah dan sangat bersedia. Karena ketika Liuli Guoguo memintanya memanggang ayam panggang daun teratai, maka dia akan dengan senang hati memanggangnya langsung untuk istri kecilnya ini.
Hanya saja, setelah Xuanyuan Pofan selesai memanggang ayam panggangnya sampai matang, gadis kecil di sampingnya malah sudah bersandar dan tertidur di lengannya.
Air liur masih menggantung di mulut kecilnya, dan setelah itu menetes di jubah hitam Xuanyuan Pofan. Jadi, Xuanyuan Pofan hanya bisa geleng-gelang kepala dengan tidak berdaya, lalu meletakkan ayam panggang daun teratai tersebut. Kemudian dia menggendong gadis berjubah merah itu dan berjalan masuk ke dalam tenda.
***
Liuli Guoguo baru saja dibaringkan di ranjang, lalu dia tiba-tiba bangun sejenak dengan tidak sepenuhnya sadar sambil berkata, "Kakak Po, aku ingin tidur denganmu."
Ucapan ini lah yang membuat pria yang baru saja menarik tangannya itu bergetar. Liuli Guoguo, tahukah kamu kalau kalimatmu ini menyiksaku? batin Xuanyuan Pofan.
Untung saja, entah ada apa dengan mulut kecil itu. Tapi, tiba-tiba setelah mengatakan itu, Liuli Guoguo langsung membalikkan tubuhnya ke sisi lain, lalu tidur lagi.
Xuanyuan Pofan merasa lega dan langsung menarik napas dalam-dalam. Dia lalu menundukkan kepalanya untuk mencium bibir Liuli Guoguo sebentar. Kemudian mencium hidung dan dagunya, baru setelah itu dia keluar dari tenda.
Ketika baru saja keluar dari tenda, Xuanyuan Pofan baru menyadari kalau di luar tenda ada sekelompok orang yang merupakan penduduk desa yang sekarang tengah mengelilingi tenda itu.
Masing-masing dari mereka tampak memegang bermacam-macam makanan. Ada kepala sapi yang dikukus, ada ampela ayam yang baru digoreng dengan sambal asam, serta ada bacon hitam yang kental dan panjang. Bahkan juga ada usus merah besar. Selain itu, di pundaknya juga ada yang membawa domba gunung gemuk, yang sudah disembelih dan masih meneteskan darah segar.
Ketika sekelompok orang itu melihat Xuanyuan Pofan keluar dari tenda, seorang penduduk desa dengan syal sutra putih di lengannya berkata dengan keras, "Itu dia! Gadis kecil berjubah merahnya yang menyelamatkanku, istriku dan San Niu!"
Begitu selesai berkata dengan keras, para penduduk desa yang membawa segala jenis makanan enak di kedua sisi berteriak dengan serempak, "Tuan baik, terima kasih telah menyelamatkan kepala desa kami! Kami tidak punya uang, tapi kami cuma punya daging!"
Penduduk desa itu sangat tulus sekali. Setelah berterima kasih kepada Xuanyuan Pofan, mereka satu persatu maju kedepan dan memberikan berbagai macam makanan lezat itu kepada Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan menarik sudut bibirnya, lalu buru-buru mundur. Pada akhirnya, beberapa pengawalnya yang heroik dan berani lah yang melangkah maju untuk mengambil berbagai makanan lezat dari penduduk desa yang antusias ini.
Satu persatu dari penduduk desa melompat dengan riangnya. Membuat para pengawal Xuanyuan Pofan hanya bisa membatin, Penduduk desa ini benar-benar baik dan sangat antusias sekali.
Padahal, tokoh utama yang mau menerima ucapan terima kasih dari para penduduk desa itu sedang mendengkur di balik selimut saat ini. Lalu, ujung hidung gadis kecil itu bergerak, seakan merasakan bau daging sapi yang harum, bau cabai yang asam, serta bau dari lemak dan usus merah yang besar.
Liuli Guoguo dalam tidurnya tiba-tiba bergumam sendiri, kemudian mulut kecilnya itu melengkung dan tersenyum. Tapi, detik berikutnya dia bergumam, "Eh? Kenapa ada bau darah segar kambing dan juga bulu kambing, ya?
Mulut kecil Liuli Guoguo segera memanyun lagi, alisnya naik, dan dia mengerutkan kening dengan jijiknya. Setelah itu dia membalik tubuhnya, dengan kepalanya yang dimiringkan, dan dia tidur lagi.
***
Setelah penduduk desa itu selesai menyampaikan rasa terima kasih dengan memberikan makanan lezat. Kemudian, satu persatu dari mereka berbalik dan kembali ke desa.
Hanya saja jika diperhatikan dengan seksama, di antara penduduk desa, ada seorang anak kecil yang pendek dan kurus berumur sekitar enam tahun, terus menerus menoleh dan melihat ke arah tenda. Kemudian tampak ekspresi menyesal dan kecewa di wajah kecilnya.