Tidak Boleh Mencium Si Putih (3)
Tidak Boleh Mencium Si Putih (3)
Xuanyuan Pofan benar-benar tertegun saat mendengar itu. Dia yang baru saja tadi menggila di halaman belakang karena iri dengan kenangan itu. Tidak menyangka kalau gadis kecilnya malah melihat semua adegan ini sampai menganggapnya siluman.
Apakah Liuli Guoguo ketakutan seperti ini karena penampilanku yang menggila tadi sangat menakutkan dan mengerikan? Atau karena… batin Xuanyuan Pofan.
Liuli Guoguo tadi tidak tahu apakah karena sosok siluman itu, atau karena adegan yang sangat mengerikan tersebut sampai dia ketakutan seperti ini. Sebab, adegan itu terus bermunculan dan berputar di dalam pikirannya.
Liuli Guoguo benar-benar ketakutan, sampai seluruh tubuhnya memegang Xuanyuan Pofan dengan sangat erat sekali. Air mata yang sebesar kacang polong terus bercucuran dari mata besar dan jernihnya. "Hiks hiks hiks! Kakak Po, aku mau digendong!" pintanya.
Walaupun Xuanyuan Pofan tidak ingin mengakuinya kalau tadi itu dia. Tapi, demi membuat suasana hati gadis kecilnya ini lebih tenang. Akhirnya dia tetap mengakuinya, "Liuli Guoguo, jangan takut. Siluman yang tadi… Itu… Itu... Adalah… Aku."
"Hah?" gumam Liuli Guoguo yang kini sedang menggantung di tubuh Xuanyuan Pofan. Akhirnya, saat itu dia langsung membuka mata besarnya. Kemudian dia melihat rambut panjang berantakan yang seperti tadi, saat ini tengah terurai di sepanjang pundak kakak Po.
Hanya saja, mata Xuanyuan Pofan tidak merah seperti tadi. Tapi, mata elangnya yang siap melahap roh jiwa maupun setan jiwa itu, sudah berubah menjadi normal kembali.
"Kakak Po, apakah yang tadi itu benar-benar kamu? Tapi matamu tadi..." kata Liuli Guoguo yang masih menggantung di tubuh Xuanyuan Pofan. Hanya saja dia mulai memegang wajah tampan Xuanyuan Pofan dan memeriksanya dengan seksama.
Liuli Guoguo merasa kalau ini benar-benar tidak masuk akal sekali. Siluman yang tadi itu, apa benar-benar kakak Po? Kenapa menakutkan sekali? batinnya.
Mata Xuanyuan Pofan memperhatikan mata Liuli Guoguo. Lalu, setelah itu dia hanya berkata, "Em?"
Kemudian, ketika memikirkan adegan yang begitu sangat berbahaya tadi, Xuanyuan Pofan tidak bisa menahan diri untuk mencubit pipi putih dan lembut Liuli Guoguo, lalu dia langsung berkata dengan serius, "Siapa yang menyuruhmu melompat dari dinding?!"
"Apa kamu tahu, tadi itu sangat berbahaya?! Jika pedang tajamku itu lebih cepat sedikit saja, nyawamu sekarang jelas sudah tidak ada lagi?!" terang Xuanyuan Pofan.
Setelah diberitahu Xuanyuan Pofan seperti itu, mata besar Liuli Guoguo langsung menyapu semua pemandangan di sekelilingnya. Mulai dari tumpukan bambu yang jatuh karena ditebas. Serta sumber mata air jernih yang sudah dipenuhi dengan daun bambu. Hal itu benar-benar membuat hatinya tiba-tiba tercengang.
Awalnya Liuli Guoguo ingin bertanya kepada Xuanyuan Pofan, karena entah kenapa kakak Po-nya ini bisa sampai semarah itu. Tapi, ketika merasakan kemarahan Xuanyuan Pofan yang masih belum hilang sempurna. Jadi Liuli Guoguo merasa, jika dia banyak bertanya, mungkin itu tidak akan terlalu bagus.
Apalagi setelah ditegur oleh Xuanyuan Pofan seperti ini. Membuat Liuli Guoguo langsung menggigit bibirnya, lalu turun dari pelukan pria itu. Saat mengangkat kepalanya untuk melihat pria itu, tanpa sadar dia malah menciutkan lehernya.
Mata besar bagai anggur itu bersinar, lalu Liuli Guoguo berkata, "Kakak Po, aku kembali dulu ke halaman Liuli Guoguo saja ya. Nanti, nanti kamu tinggal temui aku saja di sana."
Bahkan, Liuli Guoguo saja sudah tidak peduli untuk menjawab teguran dari kakak Po. Telapak tangannya sudah berkeringat dingin. Karena dia merasa kalau dirinya memang salah. Sebab, tidak seharusnya dia tidak menurut seperti tadi. Lalu, tidak seharusnya dia berlari ke sini hanya karena mengikuti dorongan rasa ingin tahu di hatinya.
Sebab, hampir saja pedang Ling Tian kakak Po tadi mengambil nyawanya. Apalagi, anehnya Liuli Guoguo tidak tahu kenapa ada ketakutan dan kengerian yang terus menyelimuti hatinya saat ini, dan itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman.
Hati Xuanyuan Pofan jadi tersentak ketika melihat gadis kecilnya itu tidak lagi memeluknya dengan erat. Ketika melihat mata Liuli Guoguo yang mencoba menghindarinya, ada rasa menyesal yang besar di dalam hatinya. Apakah ucapan teguranku tadi terlalu keras, ya? Tapi, kejadian tadi ini jelas-jelas sangat berbahaya, batinnya.
Pria ini terus berpikir seperti ini, lalu gadis kecil di depannya sudah melangkah pergi. Tidak tahu apa karena panik atau gugup, tapi dia sampai berjalan ke arah yang salah.
Ketika Liuli Guoguo menyadarinya, dia segera berbalik dan berjalan cepat menuju arah yang benar. Tapi, dia sama sekali tidak melirik sedikitpun ke arah Xuanyuan Pofan. Oleh sebab itulah, hati pria ini lagi-lagi tersentak dan sedih.
Dia? Apakah dia takut kepadaku? batin Xuanyuan Pofan.