Tidak Mau, Aku Masih Mau Minum Lagi
Tidak Mau, Aku Masih Mau Minum Lagi
"Aku berhasil masuk ke perguruan tinggi Xing Yun, apa kamu tidak bangga denganku sedikit saja? Em? Em? Aku ini pergi ke perguruan tinggi Xing Yun, di mana kamu dulu pernah belajar di sana loh!"
"Tidak senang," jawab Xuanyuan Pofan tanpa mengelak sama sekali. Dia langsung berkata apa yang tengah dipikirkan dan dirasakan dalam hatinya. Lalu dia memukul pantat kecil Liuli Guoguo dengan pelan, yang ada di bawah tubuhnya.
Liuli Guoguo pun memanyunkan bibirnya. Tapi tidak lama kemudian, dia menyadari apa yang terjadi. Kemudian dia turun dari gendongan pria itu, lalu memeluk pria tersebut sambil berkata, "Kakak Po, aku ingin jadi kuat. Dengan begini baru aku bisa layak berdiri dan berada di sisimu."
"Setelah lulus nanti, aku akan setiap hari, setiap jam, setiap saat akan terus bersama denganmu. Jadi, sabar dan tahanlah, ya!" kata Liuli Guoguo dengan manisnya sambil menyandarkan kepalanya di dada Xuanyuan Pofan.
Sesuai dengan peraturan dari perguruan tinggi Xing Yun, begitu masuk dan bergabung di perguruan tinggi Xing Yun. Maka mahasiswa harus tinggal di asrama kampus. Jadi Xuanyuan Pofan mana mungkin senang mendengar berita baik ini. Dia benar-benar tidak suka istri kecilnya ini menyiksa dirinya seperti ini.
Jadi gadis yang manis dan lemah, apakah itu hal yang buruk? Aku juga kan bukannya tidak mampu melindungimu. Aku sudah cukup dan mampu sekali untuk melindungi dan merawatmu, batin Xuanyuan Pofan.
Dengan pemikiran seperti ini, Xuanyuan Pofan tidak mau membiarkan Liuli Guoguo masuk ke perguruan tinggi Xing Yun dan menyiksa dirinya di sana. Hanya saja, begitu dia ingat kalau Liuli Guoguo harus memiliki ilmu beladiri yang tinggi untuk memulihkan darah elemen tanah-nya yang hilang.
Agar bisa mengumpulkan darah dari lima elemen di dalam tubuhnya. Dengan begitu Xuanyuan Pofan baru bisa membawa istri kecilnya ini pergi ke dunia Dewa. Jadi, mau tidak mau dia tetap harus membiarkan gadis kecilnya ini pergi.
Namun, Xuanyuan Pofan jadi sangat kesal lagi ketika memikirkan akan ada begitu banyak hari. Di mana dia tidak bisa memeluk Liuli Guoguo jika ingin memeluknya. Tidak bisa mencium Liuli Guoguo jika ingin menciumnya, dan tidak bisa mencubit Liuli Guoguo jika sedang ingin mencubitnya.
Xuanyuan Pofan lalu memeluk gadis berbaju merah muda itu lebih erat, kemudian mengiyakan dengan hangat, "Em."
Untuk masa depan yang lebih baik bagi gadis kecilnya dan Xuanyuan Pofan sendiri, maka dia harus bersabar sedikit lagi.
***
Malamnya, angin sejuk bertiup di langit berwarna hitam. Bayangan pohon terus bergoyang, dan rerumputan miring mengikuti hembusan angin.
Di kamar mandi halaman Liuli Guoguo kembali ramai lagi. Setelah menuangkan air, para pelayan mulai menebarkan kelopak bunga yang telah diatur oleh tabib Gu ke dalam bak mandi yang dibangun khusus oleh Tuan, untuk Nyonya kecil mereka.
Liuli Guoguo menjadi sedikit mengantuk begitu malam tiba. Dia menguap sambil berjalan perlahan ke kamar mandi. Dengan mata sedikit tertutup, dia menunggu pelayannya melepaskan dua lapis pakaiannya, dan juga satu lapis penutup dada dan perut. Baru setelah itu dia berjalan perlahan menuju bak mandi dengan malasnya.
Setelah seluruh tubuhnya masuk dan direndam di dalam air hangat dengan aroma bunga yang sedikit hangat. Alis Liuli Guoguo yang lelah jadi tidak tegang lagi, dan juga begitu relaks. Rambutnya yang panjang dan tebal seperti rumput laut terlihat mengapung di permukaan air. Kepala kecil yang menjulur di luar bak mandi itu tampak begitu cantik sekali.
Penampilan yang lugu dan imut ini, sekali lagi membuat para pelayan yang melayaninya di bak mandi jadi tertegun dan terpana, lalu menatapnya dengan rasa kagum. Sebab, Nyonya kecil mereka ini benar-benar seperti gadis cantik dan berasal dari langit, yang turun ke dunia manusia hanya demi Tuan saja.
Liuli Guoguo mengambil cangkir celadon yang diserahkan oleh pelayan di tepi kolam, lalu mengangkat kepalanya dan meneguk air di dalam cangkir itu. Mata besarnya yang seperti anggur bergetar sedikit. Apa ini obat tidur yang disiapkan oleh tabib Gu? Wow, rasanya enak sekali, batinnya.
Liuli Guoguo berendam di bak mandi. Kemudian para pelayan di belakangnya mengusap bahunya. Lalu dia merasa jika minuman anggur ini rasanya enak, jadi dia mendongak dan meneguknya lagi.
Liuli Guoguo benar-benar merasa kalau ini enak sekali, jadi dia meneguknya lagi dan lagi, sampai akhirnya Cui Le menghentikannya. "Nyonya kecil, walaupun minuman anggur ini sebagai obat tidur, tapi Nyonya tidak boleh minum terlalu banyak. Ayo, berikan kendi dan cangkir itu kepada hamba. Nyonya jangan minum lagi," kata Cui Le sambil mengerutkan kening saat mengingatkan Liuli Guoguo.
"Tidak mau, aku mau minum lagi."