Ratu, Dia Masih Kecil (2)
Ratu, Dia Masih Kecil (2)
"Uhuk uhuk uhuk..." Liuli Guoguo langsung tersedak, karena makanannya tersangkut di dalam tenggorokannya.
Xuanyuan Pofan mengerutkan kening sambil menaikkan alisnya yang tebal. Kemudian dia buru-buru bangkit dari tempat duduknya, dan melesat ke samping Ratu untuk memeluk Liuli Guoguo. Dia lalu membantu menepuk punggungnya, dan berkata kepada Ratu dengan tidak senang, "Ratu, dia masih kecil."
Mana masih kecilnya? Dia ini sudah berumur tiga belas tahun, loh?! batin Ratu. Dia yang sepanjang waktu tadi terus tersenyum. Tiba-tiba jadi sedikit tidak senang ketika mendengar putra kesayangannya itu mengatakan hal seperti itu.
"Kakak Po, aku baik-baik saja."
Setelah Liuli Guoguo ditepuk-tepuk oleh Xuanyuan Pofan, dan melihat kakak Po yang membela dan mengkhawatirkannya. Hati kecilnya tiba-tiba menghangat dalam sekejap.
Liuli Guoguo buru-buru menepuk dada pria itu dengan tangan putih kecilnya untuk menenangkannya. Hanya tersedak saja, kakak Po tidak perlu sampai memperbesar dan membuat keributan seperti ini hanya karena masalah kecil ini, batinnya.
Setelah Xuanyuan Pofan melihat gadis kecil itu baik-baik saja, dia lalu menurunkan gadis kecilnya lagi, dan mengiyakan dengan hangat.
"Xuanyuan Pofan, bukan aku yang mau menegurmu. Tapi kamu ini sudah tidak muda lagi, kamu sudah tidak bisa menunda lagi. Masalah ini, kamu harus lebih memperhatikannya," kata Ratu yang tidak bisa menahan dirinya lagi.
Hati Liuli Guoguo langsung tercekat begitu mendengar kata-kata Ratu ini. Dia lalu meneguk air putih di dalam cangkir porselen putihnya, dan tiba-tiba kehilangan nafsu makan.
Raja yang dari tadi terasa tidak berada di situ, melihat suasana menjadi sedikit canggung. Jadi, dia pun mencoba menghangatkan dan mencairkan suasana ini dengan berkata, "Ratu, Xuanyuan Pofan sebenarnya juga masih muda kok. Justru saat ini dia harus mengepakkan sayapnya dan terbang lebih tinggi lagi dalam berbagai karirnya. Dia tidak harus terjebak dengan kehidupan yang rumit dengan seorang anak dulu. Ratu, kamu jangan terlalu terburu-buru begini."
Dasar si tua, kamu sudah memiliki begitu banyak putra yang melahirkan cucu untukmu. Tentu saja kamu tidak terburu-buru. Tapi aku, dua putraku Xuanyuan Pofan dan Xuanyuan Poxi yang sama-sama luar biasa ini masih belum memberikanku cucu. Mana mungkin aku tidak terburu-buru, batin Ratu.
Ratu membalas Raja dengan mengatakan semua ini di dalam hatinya. Tapi dia tidak mengungkapkan semua ini kepada Raja, dan hanya mengiyakan ucapan Raja.
Tapi baru saja Raja selesai bicara, seorang pengawal yang berjaga di pintu tiba-tiba masuk. Lalu pengawal itu berkata, "Raja, pelayan bangunan Sun Mei'er bilang kalau selir Sun Mei'er tanpa sengaja kakinya terguyur teh panas ketika minum teh."
Raja yang baru saja mengambil cangkir teh, tiba-tiba tangannya berhenti begitu mendengar ini.
Sedangkan Ratu, alisnya langsung berkedut, matanya menggelap, dan dia pun hanya bisa membatin, Selir Sun Mei'er ini, benar-benar tidak bisa tenang ya!
Raja melirik ke arah Xuanyuan Pofan, dan melihat ke mata elang putranya yang mencolok. Dia benar-benar sulit menahan keinginannya untuk pergi ke bangunan Sunmei untuk melihat Sun Mei'er, namun dia terus mencoba bertahan.
Raja kemudian menoleh kepada pria tua dengan rambut yang sudah putih di belakangnya sambil berkata, "Pelayan Wan, tolong panggil tabib Xuantai, dan minta dia memeriksa selir Sun Mei'er."
"Laksanakan Raja," jawab pelayan itu. Lalu dia melirik sedikit ke arah Ratu ketika hendak pergi. Karena dia menerima maksud tatapan Ratu kepadanya.
***
Usai makan siang, Ratu dengan antusias menarik Liuli Guoguo untuk menemaninya mengunjungi paviliun bunga agar bisa menikmati dan memandangi bunga-bunga indahnya. Xuanyuan Pofan dan Raja mengikuti di belakang mereka dengan tangan yang dilipat di belakang.
Ratu awalnya ingin bicara mengenai cucu yang diinginkannya kepada menantunya itu. Tapi dia tidak berani membahasnya lagi begitu ingat kalau putra kesayangannya ada di belakangnya. Lalu dia ingat kalau istri kecilnya tersedak karena ucapan itu, sehingga putranya jadi panik dan marah tadi.
Jadi, Ratu hanya bisa mengobrol mengenai rutinitas biasa kepada Liuli Guoguo. Menanyakan dia tentang masuk perguruan tinggi Xing Yun, dan menanyakan bagaimana kehidupan putra dan menantunya ini selama akhir-akhir tahun ini.
Setelah terus mengobrol, Liuli Guoguo dalam sekejap langsung jadi lebih santai dan rileks. Jika Ratu tidak membencinya lagi, itu adalah hal yang bagus.
Sebuah keluarga beranggotakan empat orang berjalan-jalan di taman istana kerajaan. Namun, tanpa diduga seorang pelayan tiba-tiba datang dan memecahkan suasana hangat keempat orang itu, yang tampak sedang sangat baik.