Si Kucing Kecil Manis Sekali (2)
Si Kucing Kecil Manis Sekali (2)
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, kemudian dia menundukkan kepalanya dan menggunakan lidahnya untuk menggulung beberapa delima di telapak tangan Liuli Guoguo untuk masuk ke dalam mulutnya.
"Kakak Po masih ada kok. Aku sudah mengupas banyak delima untukmu," kata Liuli Guoguo yang lagi-lagi meraih banyak delima di telapak tangannya, dan menyuapkannya ke dalam mulut Xuanyuan Pofan.
Sekali lagi, tanpa basa-basi Xuanyuan Pofan langsung memasukkan buah delima itu ke dalam mulutnya. Tapi, ketika ujung lidahnya menyentuh telapak tangan Liuli Guoguo yang begitu lembut. Membuat tenggorokannya tiba-tiba tercekat dengan bodohnya. Karena, saat melihat penampilan istri kecilnya yang imut ini, dia benar-benar sangat, sangat, sangat menyukainya.
"Kakak Po, masih ada. Ini makanlah lagi, ini masih…" kata Liuli Guoguo.
"Kamu juga makanlah."
Tanpa menunggu si kucing kecilnya ini selesai bicara, Xuanyuan Pofan sudah memegang bagian belakang kepala Liuli Guoguo, lalu menempelkan bibir tipisnya ke bibir ceri merah muda milik istri kecilnya. Kemudian dia memasukkan buah delima di dalam mulutnya, ke dalam mulut Liuli Guoguo.
"Wow! Tuan besar melakukan hal memalukan kepada Nyonya kecil!" gumam Cai Gua yang buru-buru menutupi mata chinchillanya yang bulat. Lalu dia melompat dari pundak Liuli Guoguo ke meja mahoni, dan bersembunyi di balik ibunya.
"Anak-anak, cepat tutup mata kalian!" teriak Tuan Bao. Lalu, sekelompok anak chinchilla kecil yang gemuk di belakangnya langsung menggerakkan cakar kecil mereka yang gemuk, untuk menutupi mata mereka.
Xi Gua yang baru saja selesai minum susu dan masih ada di dalam pelukan ibunya, tiba-tiba bertanya karena dia tidak mengerti apa yang terjadi, "Ibu, kenapa ibu meminta kami menutup mata?" Namun, dia masih sangat patuh, jadi dia langsung menutup mata kecilnya dengan erat-erat.
Cai Gua yang pikirannya bukan lagi anak kecil itu pun kemudian menjawab untuk ibunya, "Karena Tuan besar mencium bibir Nyonya kecil."
Mendengar ini, Xi Gua jadi semakin bingung, "Kenapa Tuan besar mau mencium bibir Nyonya kecil?"
Cai Gua lalu menjawab dengan serius, "Karena Nyonya kecil adalah istri kecil Tuan besar."
Xi Gua kemudian bertanya lagi, "Benarkah?"
Cai Gua menjawab, "Iya benar!"
Xi Gua masih bingung, "Apa itu istri kecil?"
Cai Gua lalu menjawab dengan lebih serius lagi, "Istri kecil itu biasanya digunakan untuk dicium bibirnya."
"Kenapa?"
Cai Gua kemudian menjawab dengan serius, "Karena Tuan besar selalu mencium bibir Nyonya kecil."
"Kenapa Tuan besar mencium bibir Nyonya kecil di setiap kesempatan?"
Setelah itu, Cai Gua melanjutkan dengan jawaban yang serius, "Karena Nyonya kecil adalah istri Tuan besar."
"Oh oh!" gumam Xi Gua yang tiba-tiba mulai mengerti sendiri. Sedangkan ayahnya, Yuan Bao, begitu bingung saat mendengar percakapan kedua anak kecilnya ini. Dua bayi ini ya, hebat deh hebat! batinnya.
***
"Ummmm"
Setelah dilepaskan oleh Xuanyuan Pofan, wajah Liuli Guoguo kemudian memerah karena tersipu. Setelah itu dia langsung mengunyah buah delima yang telah dimasukkan oleh kakak Po ke dalam mulutnya. Entah kenapa hatinya terasa begitu bahagia.
Setelah bibir tipis Xuanyuan Pofan meninggalkan bibir si kucing kecilnya, wajah si kucing kecilnya ini dalam sekejap langsung memerah. Mirip sekali dengan buah persik yang manis dan lezat.
Xuanyuan Pofan benar-benar tidak bisa menahan dirinya, jadi dia menarik lagi Liuli Guoguo kecil di sampingnya, untuk masuk ke dalam pelukannya, dan mulai menjilat telinga kecilnya.
Liuli Guoguo sama sekali tidak bisa melawan, dia hanya bisa membiarkan kakak Po-nya itu terus menempel pada dirinya. Walaupun air liur kakak Po terasa basah, tapi dia malah merasa sangat malu. Karena ketika kakak Po melakukan ini padanya, dia benar-benar merasa nyaman sekali.
Tidak lama kemudian, seperti biasa roti daging yang empuk di dada Liuli Guoguo yang semakin menggembung besar itu. Diserang oleh telapak tangan besar dari pria itu lagi.
Pria itu kemudian meraih satu anggur kecil di tengah payudara seputih salju milik Liuli Guoguo, dan mulai memainkannya. Lalu, dia juga menggigit telinga kecil istrinya, dan melihat istrinya yang mulai melembut dan lemas seperti genangan air. Karena tidak bisa menahan diri, akhirnya dia terus menyiksa Liuli Guoguo dalam waktu yang cukup lama seperti sekarang. Si kucing kecil ini manis sekali, batinnya.
Pada akhirnya Xuanyuan Pofan tidak jadi makan banyak buah delima yang telah dikupas oleh istri kecilnya. Tapi dia malah menyantap kulit putih dan lembut di payudara Liuli Guoguo.
Setelah pria itu sudah puas menikmatinya, Liuli Guoguo kemudian memandang dirinya sendiri, dengan mulutnya yang bengkak seperti sosis di cermin Linghua kecilnya. Setelah itu dia langsung melambaikan beberapa tinju tangan kecilnya ke arah Xuanyuan Pofan, sambil menggembungkan pipinya karena kesal.