Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tuan... Pelit Sekali



Tuan... Pelit Sekali

3Begitu kereta kuda berhenti di depan gerbang ibu kota kekaisaran, tepat di depan kediaman tua kerajaan. Liuli Guoguo langsung mendengar suara sambutan yang begitu meriah di gerbang itu.      

Begitu membuka tirai kereta kuda, kemudian Liuli Guoguo diturunkan oleh Xuanyuan Pofan. Lalu, seluruh pelayan muda, pelayan tua, dan penjaga kediaman besar ini, semuanya langsung membungkuk dan memberi hormat kepada mereka. Serta mempersilakan mereka masuk.     

"Hamba kepala pelayan Xue Shuizhi memberi hormat kepada Tuan, hamba memberi hormat kepada Nyonya."      

Setelah ibu-ibu paruh baya yang merupakan kepala pelayan kediaman ini memberi hormat. Dia pun langsung mempersilakan Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan masuk ke dalam.     

Begitu kepala pelayan sudah memberi hormat, terlihat seorang pria tua dengan tahi lalat besar di dagunya berjalan ke depan. Dia lalu memberi hormat kepada Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan, "Hamba wakil kepala pelayan Liao Pingjun, memberi hormat kepada Tuan, hamba memberi hormat kepada Nyonya."     

Liuli Guoguo melihat tahi lalat di dagunya itu, kemudian dia merasa kalau tahi lalat itu cukup berbeda dan spesial sekali.      

"Em em, hai!" jawab Liuli Guoguo. Dia merasa karena Xuanyuan Pofan tidak mengatakan apa pun, jadi dia yang ada di samping kakak Po pun yang menjawab kedua pelayan kediaman itu. Dengan kedua tangan kecilnya, yang seperti biasa tengah merangkul lengan Xuanyuan Pofan.     

Namun, ketika baru saja merangkul dan berjalan maju, bahkan belum sempat Liuli Guoguo menyandarkan kepala kecilnya ke pelukan Xuanyuan Pofan. Tiba-tiba dia mendengar teriakan yang begitu keras dari kepala pelayan Xie Shuizhi kepadanya.      

"Nyonya bertindak kurang ajar! Di depan umum, Nyonya mana boleh merangkul bahkan memeluk Tuan, aturan dari mana ini?!"     

Xie Shuizhi dikirim ke kediaman tua kerajaan ini oleh Ratu. Dia sudah berpuluh tahun menjadi pelayan dan pengurus kediaman tua kerajaan ini. Setelah Xuanyuan Pofan pindah ke Penglaizhou, dia masih saja menjaga dan mengurus kediaman tersebut.      

Selama ini, Xie Shuizhi sangat bermartabat dan aturannya begitu banyak seperti Ratu. Karena kedatangan Xuanyuan Pofan yang akan kembali tinggal di sini, beberapa hari yang lalu dia sudah dipanggil oleh Ratu ke kerajaan untuk menjelaskan dan menyampaikan banyak hal dan aturan.      

Jad, ketika Xie Shuizhi melihat Liuli Guoguo saat di depan umum sama sekali tidak memperhatikan sopan santun dan aturan yang ada. Tanpa berpikir panjang dia langsung berteriak dan menegurnya.     

Liuli Guoguo tertegun oleh teriakan itu, tanpa sadar dia langsung melepaskan lengan kakak Po-nya. Namun, dia sedikit tidak terlalu yakin dengan situasi yang terjadi saat ini.      

Sedangkan Xuanyuan Pofan, dia memandang si kucing kecilnya yang tampak ketakutan dan cukup terkejut. Mata elangnya langsung jadi tajam dan kosong. Setelah itu dia langsung berkata dengan sangat dingin.      

"Kepala pelayan Xie Shuizhi, siapa yang kamu maksud kurang ajar? Siapa yang memberimu keberanian untuk menegur dan berteriak ke istri kecilku di depan umum seperti ini?" tanya Xuanyuan Pofan dengan suara yang sangat pelan. Tapi, setiap kata yang terucap begitu tajam dan dingin.     

Hati Xie Shuizhi tertegun, kemudian dia langsung berlutut karena ketakutan. "Hamba tidak berani! Hamba, hamba tidak berani! Hanya saja… Hanya saja..." gumamnya dengan terbata-bata.      

Tanpa menunggu Xie Shuizhi menyelesaikan sesuatu dengan tubuhnya yang gemetaran. Tiba-tiba suara dingin Xuanyuan Pofan terdengar lagi, "Liao Pingjun, mulai hari ini, kamu akan dipromosikan menjadi kepala pelayan. Sedangkan Xie Shuizhi akan diturunkan menjadi wakil kepala pelayan."     

Xie Shuizhi dan Liao Pingjun sangat terkejut saat mendengar ini. Tahi lalat besar di dagu Liao Pingjun bahkan sampai bergetar. Kemudian dia buru-buru berlutut untuk menerima berkat ini, "Laksanakan. Hamba berterima kasih kepada Tuan. Terima kasih Tuan telah mempromosikan hamba."     

Bibir Xie Shuizhi merapat dengan erat, dia menggertakkan gigi dengan tubuhnya yang mulai gemetaran karena marah. Tuan… Pelit sekali dan tega sekali. Mana ada aku melakukan kesalahan besar? Bisa-bisanya... Bagaimanapun aku ini adalah orang yang langsung dikirim oleh Ratu! batinnya.     

Xuanyuan Pofan melirik dengan acuh kepada kepala pelayan yang sudah paruh baya, yang telah meneriaki gadis kecilnya, dan saat ini sedang berlutut di tanah. Dia lalu menggandeng tangan Liuli Guoguo dan berjalan masuk ke dalam kediaman kerajaan.      

Mata besar Liuli Guoguo tampak berkedip-kedip, dengan hatinya yang terasa begitu hangat.     

Di belakang Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan, para pelayan dan pengawal yang turun dari kereta kuda. Dalam hati semuanya benar-benar merasa kagum dengan Tuannya ini, karena telah memberi pelajaran kepada kepala pelayan Xie Shuizhi. Lalu, diam-diam mereka mengasihani nasib kepala pelayan ini.     

Kelihatannya para pelayan dan penjaga di kediaman tua kerajaan ini benar-benar tidak tahu, seberapa besar rasa suka dan cinta Tuan pada Nyonya kecil. Nyonya kecil adalah harta karun yang sangat berharga. Bahkan Tuan saja takut sekali kalau Nyonya kecil terluka, kedinginan dan jatuh. Sehingga dia sangat melindunginya, dan terus menggenggamnya di tangannya.      

Sejak Nyonya kecil masih kecil, Tuan saja tidak akan tega meneriaki Nyonya kecil, apalagi menegur dan memberi pelajaran kepada Nyonya kecil. Tapi, orang-orang ibu kota kekaisaran ini sepertinya tidak takut mati. Apalagi, status Nyonya kecil ini begitu bermartabat, mana mungkin seorang kepala pelayan berhak untuk menegurnya? batin mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.