Hadiah Misterius Kakak Xuanyuan Poxi Kurus
Hadiah Misterius Kakak Xuanyuan Poxi Kurus
"Hamba jamin tidak akan ada debu sedikitpun di dalam sini," kata pelayan Jia dengan begitu hormat kepada Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan. Ketika sudah sampai di dalam sebuah kamar di bangunan Hanyun.
"Aku tidak tinggal sekamar dengan Tuan," terang Liuli Guoguo yang sedang digandeng tangannya oleh Xuanyuan Pofan kepada pelayan Jia.
"Hah?" gumam pelayan Jia yang sejenak masih belum mengerti dengan maksud Nyonya kecil ini.
Xuanyuan Pofan mencubit wajah kecil Liuli Guoguo, lalu dia berkata kepada pelayan Jia, "Em, di bangunan ini tolong siapkan satu kamar lagi untuk istri kecilku."
"Laksanakan, laksanakan."
Walaupun pelayan Jia masih bingung sekali dengan semua ini. Tapi dia tidak berani mengabaikan perintah Raja Huayou. Jadi dia langsung mengiyakan dan segera melaksanakannya. Ya Tuhan, Tuan dan Nyonya kecil ternyata belum sekamar. Ini adalah berita yang sangat besar! batinnya.
Setelah pelayan Jia pergi, Xuanyuan Pofan kemudian memeluk Liuli Guoguo, lalu membawanya lebih masuk ke dalam kamar. "Liuli Guoguo, halaman Liuli Guoguo masih sedang direnovasi. Jadi kamu tinggal dulu di bangunan Hanyun ini bersamaku selama beberapa waktu ya," katanya.
Liuli Guoguo mengiyakan. Lalu, dia menarik tangan kecilnya dari telapak tangan besar Xuanyuan Pofan. Kemudian dia berlari ke samping meja, dan menuangkan teh untuk Xuanyuan Pofan.
"Salam hormat kepada pangeran mahkota!"
Terdengar suara pelayan memberi hormat ketika Liuli Guoguo baru saja menaruh cangkir teh ke dalam mulut Xuanyuan Pofan. Karena dia juga mendengar suara salam ini dari luar pintu kamar.
Begitu Xuanyuan Poxi masuk ke dalam kamar, dia langsung memanggil Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan dengan bersemangat, "Kakak keenam, si persik madu!" Dia saat ini benar-benar sangat bersemangat dan antusias.
"Kakak Xuanyuan Poxi kurus!" panggil Liuli Guoguo kepada Xuanyuan Poxi dengan sangat senangnya.
"Eiii!" jawab Xuanyuan Poxi kepada Liuli Guoguo. Lalu, dia berteriak kepada pengawal di luar pintu, "Bawa masuk kotaknya!"
"Laksanakan," jawab pengawal di luar pintu itu. Kemudian dia pun bergegas membawa satu kotak besar, dan masuk ke dalam kamar Xuanyuan Pofan.
"Kakak Xuanyuan Poxi kurus, ini apa?" tanya Liuli Guoguo dengan bingung.
"Ini hadiah pertemuanlah. Kakak keenam membawamu tinggal di kediaman tua di kerajaan ini. Aku mana mungkin tidak memberikan hormat atau hadiah pertemuan, kan?!" jawab Xuanyuan Poxi.
Kemudian Xuanyuan Poxi juga langsung duduk di samping Xuanyuan Pofan, melengkungkan bibirnya dan merangkul pundak kakak keenamnya itu. "Kakak keenam, hadiah di dalam kotak ini bagus sekali. Aku jamin kamu pasti akan suka, hehehe," bisiknya.
Mendengar ini, Xuanyuan Pofan pun mengerutkan keningnya. Dia lalu melepaskan tangan adik kedelapannya dari pundaknya.
Liuli Guoguo yang sedang menuangkan teh dan menyerahkannya ke Xuanyuan Poxi kemudian berkata, "Kakak Xuanyuan Poxi, apa yang kamu bisikan ke kakak Po? Aku juga mau dengar."
Xuanyuan Poxi melengkungkan bibirnya dan tertawa jahat sambil berkata, "Tidak berbisik apa-apa kok. Begini si persik madu, aku hanya bilang kalau hadiah di dalam kotak ini adalah benda berharga. Bahkan aku sudah bekerja keras untuk memilihnya. Kamu dan kakak Po nanti harus melihatnya baik-baik, ya."
Liuli Guoguo duduk di samping Xuanyuan Pofan, lalu mengambil leci di atas meja dan mengupasnya. Dia mendengarkan ucapan Xuanyuan Poxi dengan sangat patuh, dan terlihat begitu menggemaskan dengan dua lesung pipi di pipinya.
Setelah itu, Liuli Guoguo memberikan leci yang telah dikupasnya ke dalam mulut Xuanyuan Pofan. "Kakak Xuanyuan Poxi kurus, kalau begitu aku buka kotaknya sekarang, dan melihat apa yang kamu yang kamu berikan kepadaku dan kakak Po!" katanya dengan semangat.
"Uhuk uhuk uhuk..."
Xuanyuan Poxi yang baru saja meneguk tehnya, langsung tersedak ketika tehnya sudah mengalir ke dalam tenggorokannya karena mendengar ucapan Liuli Guoguo ini. Dia pun buru-buru menghentikan Liuli Guoguo, "Jangan jangan jangan!"
"Em?" gumam Liuli Guoguo yang telah berlari dan menuju ke kotak besar itu pun langsung berhenti setelah mendengar ucapan Xuanyuan Poxi.
"Itu… Uhuk uhuk uhuk... Em..." ucap Xuanyuan Poxi sambil menepuk dadanya agar menjadi lebih lega. "Em… Bagaimana bisa kamu langsung membuka hadiahnya di depan orang yang memberi, sih? Ini, ini tidak pantas dan tidak baik. Nanti saja kalau aku sudah pergi, kamu bisa membukanya," lanjutnya.
Liuli Guoguo tersenyum nakal. "Tidak apa-apa kok. Kakak Xuanyuan Poxi kurus juga bukan orang luar, kan. Aku tahu kamu tidak akan keberatan," kata gadis berbaju merah muda itu. Dia lalu melanjutkan berlari dan menuju ke kotak besar dengan motif pir besar. Kemudian membuka kunci kotak itu dan membukanya.
Bruakkk!
Begitu kotak dibuka, Xuanyuan Poxi langsung bergegas menutupnya kembali.