Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Persik Madu, Aku Juga Ingin Makan Leci



Si Persik Madu, Aku Juga Ingin Makan Leci

3Bruakkk!      

Begitu kotak dibuka, Xuanyuan Poxi langsung bergegas menutupnya kembali.      

Liuli Guoguo melirik pangeran mahkota di sampingnya dengan heran, dengan mata besarnya yang terus berkedip karena bingung.     

Xuanyuan Poxi dengan keringat bercucuran di wajah tampannya kemudian berkata, "Si persik madu, ayolah ikuti apa kataku. Nanti setelah aku pergi, kamu bisa membukanya malam hari, ya?" Menurutnya, istri kecil yang dibesarkan oleh kakak keenamnya ini benar-benar sulit juga ketika dihadapi.     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, lalu berkata dengan sedikit menyesal, "Baiklah, nanti kalau kakak Xuanyuan Poxi kurus sudah pergi, aku baru akan membuka dan melihat isi kotaknya."     

"Nah, benar itu!" jawab Xuanyuan Poxi dengan lega. Dia lalu menutup kotak kayu itu lagi, kemudian berjalan ke samping meja mahoni, dan duduk kembali.     

Liuli Guoguo juga berjalan kembali ke samping meja, lalu mengupas leci lagi, dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Setelah makan satu buah, kemudian dia mengupas lagi untuk kakak Po-nya. Setelah mengupas untuk kakak Po, dia mengupas lagi untuknya sendiri.     

"Si persik madu, aku juga mau makan leci," kata Xuanyuan Poxi sambil meletakkan tangannya di tepi meja dan memajukan dagunya ke arah Liuli Guoguo dengan sedikit cemberut.     

"Itu masih banyak di piring," kata Liuli Guoguo sambil memasukkan leci yang baru dikupasnya ke dalam mulut Xuanyuan Pofan.     

Aku ingin makan leci yang kamu kupas! batin Xuanyuan Poxi. Dia lalu memandangi bibir kakak keenamnya yang baru saja diberi makan leci oleh si persik madu yang menggemaskan dan imut itu.      

Xuanyuan Poxi hanya bisa menelan ludahnya, dan menelan kata-kata yang mau diucapkannya itu ke dalam perutnya lagi. Karena dia sama sekali tidak berani mengatakannya. Jadi dia hanya berkedip dan berkata 'Oh' kepada Liuli Guoguo, lalu mengambil leci dan mengupasnya sendiri dengan hati yang begitu sedih.     

Tidak bagus ini, kenapa aku masih saja belum mendapatkan bunga cantik dan patuh seperti si persik madu, sih?! Setelah kakak Dewi menghilang dan pergi, aku sampai sekarang masih belum menemukan tambatan hati lagi. Apa mungkin karena aku terlalu mencintai kakak Dewi ya?      

Tidak boleh, tidak boleh, kakak Dewi adalah orang dari daratan Qiji, aku tidak boleh mencari masalah dengannya. Walaupun sangat sulit untuk melupakannya, aku tetap harus berusaha melupakannya.      

Aku harap, suatu hari bisa menemukan seseorang yang bersedia seperti si persik madu ini. Wajah yang cantik dan begitu baik, yang akan selalu mengupaskan leci untukku. Hanya saja, sayang sekali, karena orang itu selamanya tidak mungkin kakak Dewi, batin Xuanyuan Poxi.     

Xuanyuan Poxi sadar dari semua pikirannya, lalu menepuk pundak Xuanyuan Pofan dan berkata kepadanya, "Kakak keenam, Ratu memintamu untuk membawa si persik madu ke bangunan Kun Ning untuk makan bersamanya besok. Dia sangat merindukanmu."     

Xuanyuan Pofan memainkan telinga kecil Liuli Guoguo, lalu menjawab dengan malasnya, "Tidak. mau."     

"Jangan dong kakak keenam, kamu boleh saja menolak orang lain, tapi kalau ibu Ratu jangan. Dia itu ibu kita!" kata Xuanyuan Poxi sedikit cemas. Kakak keenamnya selalu saja berdarah dingin dan kejam. Dia mengerti sekali mengenai ini. Tapi tetap saja kakak keenamnya ini tidak seharusnya begitu kejam kepada ibu kandungnya sendiri.     

Liuli Guoguo berdiri dan memeluk pundak Xuanyuan Pofan dari belakang, lalu berkata, "Kakak Po, ayo pergi saja. Kita pindah ke ibukota kekaisaran. Aturannya kita harus memberi salam hormat kepada Ratu."     

Liuli Guoguo tahu kalau kakak Po tidak suka memperhatikan hal-hal yang merepotkan seperti memberi salam atau berbasa-basi dengan orang tua, atau siapapun. Tapi Ratu adalah ibu kandungnya kakak Po, tidak baik jika tidak menemui dan memberi salam padanya.     

Xuanyuan Pofan melihat gadis kecilnya yang ikut bicara, jadi dia pun terlalu malas untuk menolaknya. Setelah mengiyakan, dia lalu menarik Liuli Guoguo untuk duduk kembali ke bangku.     

"Bagus sekali, si persik madu. Kamu benar-benar sudah tumbuh dewasa dan sangat bijaksana." kata Xuanyuan Poxi sambil memasukkan leci yang baru dikupasnya ke dalam mulutnya.      

"Anak kecil imut berusia lima tahun sekarang sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja. Akhirnya kakakku bisa mendapatkan hal manis-manis sekarang," lanjutnya.     

Tidak semuanya seperti itu, batin Xuanyuan Pofan sambil memuntahkan biji leci dari mulutnya. Kemudian dia melirik gadis cantik dengan pakaian merah muda yang masih polos di sampingnya. Tatapan matanya tampak bersinar dengan terang.     

"Em em, tentu saja begitu. Saat aku sudah besar nanti, aku akan melahirkan seorang bayi untuk kakak Po," kata Liuli Guoguo sambil mengunyah leci, lalu menggembungkan pipinya dengan sangat imut sekali.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.