Kakak Po, Hadiahnya Tidak Menyenangkan
Kakak Po, Hadiahnya Tidak Menyenangkan
"Kakak Xuanyuan Poxi kurus ini benar-benar jahat, beraninya menipuku," kata Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya dengan tidak senang. Dia lalu membelai rambut hitamnya yang selembut sutra, dan terurai dengan sedikit basah karena baru saja selesai berendam di kamar mandi tadi.
Xuanyuan Pofan mengangkat matanya secara tidak sengaja, tepat ketika dia melihat gerakan gadis itu. Lalu, hati dan jiwanya tiba-tiba bergetar. Si kucing kecilnya ini kalau setelah mandi pasti akan terlihat sangat cantik. Sehingga, rasanya dia ingin sekali mencicipinya.
"Liuli Guoguo, kemarilah!" kata pria itu. Tanpa sadar jakunnya terlihat bergerak ke atas dan ke bawah di tenggorokannya.
Liuli Guoguo dengan patuhnya masuk ke dalam pelukan pria itu, lalu menguap. "Kakak Po, hadiahnya tidak menyenangkan. Aku mengantuk sekali, kamu berikan ciuman selamat malam dong, setelah itu aku akan kembali ke kamarku untuk tidur," katanya.
Xuanyuan Pofan tidak mengatakan apa-apa. Pada saat mengecup bibir lembab gadis itu, dia tidak bisa mengendalikan diri untuk ingin mencium lebih dari ini. Jadi, ketika Liuli Guoguo baru saja Liuli selesai bicara, dia sudah menempelkan bibirnya ke bibir istri kecilnya.
Setelah menempel, pria itu juga tidak rela untuk menghentikan gerakan ini. Dia berpikir kalau paling-paling dirinya hanya perlu mengguyur tubuhnya dengan air dingin saja.
Ada si kelinci putih yang lembut di dalam pelukannya seperti ini, membuat Xuanyuan Pofan menjadi seperti serigala besar jahat yang mau menerkam mangsanya. Oleh karena itu, gerakan pria itu menjadi semakin besar dan tak terkendali.
Xuanyuan Pofan kemudian menggigit bibir ceri gadis itu, lalu telapak tangan besarnya mulai masuk ke dalam pakaian gadis tersebut dan memegang roti daging empuk, serta lembut di dada Liuli Guoguo.
Liuli Guoguo tercengang, karena dia dicium oleh pria itu sampai sedikit sulit bernapas dan terengah-engah. Huh, kenapa kakak Po jadi meremas si putih lagi, sih? batinnya. Awalnya dia hanya ingin minta ciuman selamat malam, tapi entah kenapa kakak Po jadinya malah seperti ini.
Wajah Liuli Guoguo seolah sedang tertutup awan merah. Kemudian dia mendorong pria itu menjauh, lalu mengedipkan matanya yang besar. "Kakak Po, aku tiba-tiba tertarik dengan buku-buku dari kakak Xuanyuan Poxi kurus. Ayo, ayo kita lihat buku-buku itu. Mungkin akan ada kejutan di sana," ajaknya dengan senyum ringannya.
Xuanyuan Pofan menelan ludahnya yang hangat, lalu menggigit telinga Liuli Guoguo, seperti tidak rela untuk melepaskannya.
Liuli Guoguo yang telah lolos dari cakar iblis itu bergegas ke samping kotak kayu besar tersebut, lalu mengambil buku di dalam kotak dan melihat sampulnya.
"Buku Youlongxi Meifeng, kakak Luo dan nona Qiu, kesenangan di musim semi… Juga ada buku berjudul memohon kenikmatan dengan kata-kata manis? Em? Ini bukan buku mengenai jurus ataupun legenda apapun? Kenapa namanya begitu aneh, ya? Kakak Po lihat buku-buku rahasia bela diri ini deh!"
Xuanyuan Pofan yang mendengar nama buku-buku itu langsung menghentikan tangannya yang sedang memegang cangkir teh. Buku-buku apa itu? batinnya.
Liuli Guoguo membaca judul-judul buku itu sambil membawanya ke samping Xuanyuan Pofan untuk ikut melihat bukunya. Sedangkan, Xuanyuan Pofan langsung mengerutkan keningnya dan semakin punya firasat tidak baik yang sulit dijelaskan.
"Kakak Po, lihat, buku ini berjudul naga dengan tujuh sampai dua belas cara menaklukkan. Wow, namanya cukup dominan sekali," kata Liuli Guoguo sambil masuk ke dalam pelukan Xuanyuan Pofan.
Liuli Guoguo berniat untuk melihat buku-buku rahasia beladiri dari kakak Xuanyuan Poxi kurus ini dengan kakak Po-nya. Tapi, begitu membuka halaman pertama buku tersebut. Dia dan pria berjubah hitam itu malah langsung tercengang.
Di dalam buku itu ada gambar-gambar yang bukanlah rahasia beladiri atau jurus apapun. Ini jelas-jelas gambar seorang pria dan wanita yang sedang berpelukan dan menempel bersama dengan menggunakan pose-pose yang sangat aneh.
Liuli Guoguo mengedipkan matanya, berkedip dan berkedip lagi. Entah kenapa wajah kecilnya yang cantik tiba-tiba memerah sekali. Kemudian pria di belakangnya langsung menutup buku itu dan melemparkannya.
Tiba-tiba suasana jadi tenang dan hening. Pria berjubah hitam yang sedang duduk di samping meja mahoni. Serta gadis berbaju merah muda di dalam pelukannya sama-sama diam. Wajah kecil gadis itu tampak memerah, dan wajah tampan pria itu juga sama-sama terlihat memerah.