Istri Kecilku Sudah Dewasa

Huh, Kakak Po Lagi-Lagi Seperti Ini



Huh, Kakak Po Lagi-Lagi Seperti Ini

1Sesekali suara jangkrik di luar ruangan terdengar. Lalu lagi-lagi terdengar suara jangkrik yang terus berbunyi. Setelah itu, terdengar suara kodok.      

Tidak tahu sudah berapa lama keheningan ini berlangsung, dan akhirnya Liuli Guoguo yang membuka mulutnya duluan, "Kakak Po, buku-buku itu… Uhu… Me… Mereka..." Tiba-tiba dia teringat lagi judul-judul aneh dari buku-buku yang tadi dia baca.     

"Barang tidak berguna, kamu tidak boleh membacanya!" kata Xuanyuan Pofan dengan kesalnya. Namun, rona merah di wajah tampannya itu, sedikitpun tidak hilang juga.     

Liuli Guoguo sedikit paham dan tidak paham. Jadi dia hanya mengangguk dan mengiyakan apa kata kakak Po. "Tidak akan lihat! Tidak akan membacanya juga! Aku tidak akan membacanya! Kakak Xuanyuan Poxi jahat sekali, bisa-bisanya dia menghadiahi kita buku yang aneh!" katanya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba dia merasa sangat malu sekali.     

Rambut indah dan lembut seperti sutra milik gadis kecil dalam pelukan Xuanyuan Pofan sangat wangi sekali. Hal tersebut membuat wajah tampannya memerah. Dia lalu menundukkan kepalanya untuk mencium wangi rambut yang lembut milik Liuli Guoguo.      

Ujung hidungnya yang lancing mencium rambut kepala gadis itu. Lalu pindah ke telinganya yang kecil dan putih, kemudian ke lehernya yang ramping.     

Huh, kakak Po lagi-lagi seperti ini, batin Liuli Guoguo. Dia kemudian menggerakkan jari-jarinya, dan ingin mencari topik untuk dibicarakan agar Kakak Po-nya tidak mulai menggigit leher dan mulutnya lagi. "Kakak Po, apa arti ****?" tanyanya.     

Pria itu hendak memindahkan hidungnya ke pundak gadis itu. Lalu Liuli Guoguo memperhatikan Xuanyuan Pofan yang tidak juga menjawab dirinya cukup lama. Jadi, setelah itu dia bertanya lagi, "Kakak Po juga tidak tahu apa artinya itu, ya? Kalau berhubungan badan, apa kakak Po tahu apa itu? Kalau belah duren? Lalu, malam pertama..."     

"Liuli Guoguo!" Tanpa menunggu gadis kecilnya selesai bicara, Xuanyuan Pofan segera memanggil istri kecilnya itu.     

"Em?" jawab Liuli Guoguo, kemudian dia menoleh. Hanya saja, sedetik berikutnya, tubuh kecilnya tiba-tiba malah digendong oleh pria di belakangnya. "Sudah malam, tidurlah."      

Wajah Xuanyuan Pofan masih memerah. Dia menggendong Liuli Guoguo keluar dari kamarnya, lalu mengantarkannya ke kamar lain yang sudah disiapkan oleh pelayan Jia untuk gadis kecilnya.     

Liuli Guoguo mengiyakan dengan hangat, dengan wajah kecilnya yang masih memerah seperti apel kecil.      

Setelah Xuanyuan Pofan membaringkan Liuli Guoguo di ranjangnya, kemudian dia menutupi tubuh istri kecilnya itu dengan selimut. Setelah itu menundukkan kepala dan mengecup bibir ceri istrinya yang lembab itu. Liuli Guoguo, nanti ada waktunya aku akan menjelaskan arti dari semua kata-kata itu, batinnya.     

Liuli Guoguo merangkul leher pria itu dan membiarkannya tersipu malu sebelum melepaskannya. Akhirnya dia berkata lembut dengan wajahnya yang memerah kepada pria itu, "Kakak Po, selamat malam."     

Xuanyuan Pofan memperhatikan si kucing kecil yang lucu itu dengan dalam. Jakun di tenggorokannya bergerak ke atas dan ke bawah. Kemudian dia memiringkan kepalanya dan mengelus telinga kecil gadis kecilnya dengan hidung mancungnya. Lalu, baru lah dia pergi meninggalkan kamar Liuli Guoguo.     

***     

Hari berikutnya di bangunan Kun Ning, istana kerajaan ibukota kekaisaran,     

Raja mendengar berita dari putra kedelapannya kemarin malam kalau putra keenam kesayangannya itu setuju untuk membawa istri kecilnya datang dan makan malam bersama ke istana kerajaan ini. Jadi, kemarin malam dia sampai tidak pergi ke kamar selir Sun Mei'er.     

Sebagai gantinya, Raja pergi ke bangunan Kun Ning dan memeluk Ratu semalaman, dan menikmati Ratu cukup lama sekali. Putra kesayangannya ini akhirnya mau membantunya, dan hal ini sungguh mengikat seluruh hatinya.     

***     

Begitu kembali pagi harinya, Raja baru menyadari kalau di dalam dan di luar bangunan Kun Ning, dekorasinya sudah berubah drastis. Bermacam-macam bunga dalam berbagai vas indah dan mahal, dari bunga-bunga flamboyan dan bunga violet yang disukai oleh Ratu. Sekarang semuanya sudah diganti dengan bunga daylily dan bunga geranium.     

Lapisan tirai berwarna merah mawar diganti dengan tirai berwarna hitam dan merah muda. Cangkir dan mangkuk teh di atas meja semuanya diganti dengan yang baru. Buah-buahan yang ada di meja kebanyakan adalah buah delima. Di sekitar buah delima juga terdapat banyak sekali beraneka macam permen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.