Memperlakukan Menantunya dengan Baik
Memperlakukan Menantunya dengan Baik
Begitu pelayan itu bicara sampai sini, wajah kecilnya seketika memerah. Karena dia benar-benar tidak enak dan malu untuk mengucapkan semua kalimat ini. Tapi, dia tetap melanjutkan bicaranya kepada Raja, "Raja, pokoknya selir Sun Mei'er tidak mau diperiksa oleh tabib. Kami juga mau mengoleskan obat, tapi selir Sun Mei'er juga tidak bersedia. Dia terus ribut dan minta Raja sendiri yang memeriksanya!"
Begitu pelayan itu selesai bicara, air matanya langsung menetes dengan deras. Dia tampak sangat kasihan, tatapannya seolah berkata kepada Raja kalau seandainya terlambat sedikit, selir Sun Mei'er mereka bisa-bisa mati begitu saja.
"Aduh, selir Sun Mei'er ini benar-benar, deh!" kata Raja sambil memutar bola matanya, dan mengerutkan keningnya. Dia sangat panik sekarang. Setelah ragu sejenak, lalu dia menoleh dan melihat ke Xuanyuan Pofan dengan rasa bersalah, kemudian berpamitan dengannya.
Raja juga melirik ke arah Ratu yang sedang gemetar karena marah saat ini. Dia mengibaskan lengan pakaiannya, lalu buru-buru pergi ke bangunan Sunmei.
Ratu mematahkan mawar merah yang dipetiknya dari taman bunga, dan saat ini sedang di tangannya. Lalu, duri di dahan mawar itu langsung menusuk jari ramping Ratu.
Liuli Guoguo melihat darah mengalir dari jari-jari Ratu yang ramping. Dia terkejut, membuat alis kecilnya yang indah pun naik. Kemudian dia mengerutkan keningnya karena merasa sangat khawatir. "Ratu, tanganmu berdarah!" ucapnya.
***
Akhirnya, waktu makan malam pun tiba. Raja masih saja belum kembali dari bangunan Sunmei, dan itu membuat hati Ratu jadi terasa semakin dingin. Tapi, di luar dia masih bicara dan tersenyum kepada Liuli Guoguo dengan ramah. Dia bahkan tertawa lebih sering dari sebelumnya, seolah-olah dia tidak terpengaruh sama sekali dengan kejadian tadi.
Ratu merasa, dalam menghadapi provokasi musuh, maka dengan semakin cuek, musuh tersebut tidak akan merasa jika trik yang dilakukannya berhasil. Dia tidak akan terganggu dengan itu, dan juga tidak mau kalau hal itu akan merusak momen-momen indahnya bersama putra kesayangan, dan juga menantu kesayangannya.
Liuli Guoguo memandangi bukit kecil makanan di piringnya. Kemudian dia tidak bisa menahan untuk menggaruk kepalanya sendiri, lalu berkata kepada Ratu, "Ratu, lebih baik jangan mengambilkan makanan lagi untukku. Terima kasih Ratu."
Ratu memang sudah tidak membencinya, apalagi Ratu sekarang malah memberikan perhatian dan cinta yang begitu besar padanya. Namun Liuli Guoguo benar-benar sedikit tidak terbiasa dengan semua ini.
Ratu membalas Liuli Guoguo dengan senyuman hangat yang keibuan. Lalu, begitu selesai mengambilkan makanan untuk Liuli Guoguo. Tangan kanan yang sudah dibalut dengan kain kasa putih itu mulai mengambilkan makanan ke mangkuk Xuanyuan Pofan.
"Xuanyuan Pofan, kamu paling suka daging campur ini. Ini, makanlah lebih banyak lagi, di depan ibumu ini jangan sungkan," ucap Ratu.
Xuanyuan Pofan melirik jari Ratu yang dibalut kasa. Lalu mata elangnya bersinar gelap dan dia tidak mengatakan apa-apa. Setelah Ratu mengambilkan daging campur, dengan santai dia mengambil sepotong daging itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Kemudian Xuanyuan Pofan mengalihkan pandangannya ke si kucing kecil dengan mulut kecil itu. Hal tersebut membuat sudut mulutnya melengkung dan menunjukan senyuman samar.
Ratu lalu melihat putra kesayangannya Xuanyuan Pofan ini yang mengangkat alisnya, dengan sudut bibir tipis yang sedikit melengkung itu. Karena ketika Xuanyuan Pofan melihat ke istri kecilnya. Tatapan matanya langsung dipenuhi cahaya yang begitu bersinar, seperti bintang-bintang yang bersinar di langit. Dan itu membuat hati Ratu langsung bergetar.
Bodoh! Tiga tahun lalu, aku sangat bodoh sekali! Jika aku menyadarinya lebih awal, dan tidak menyulitkan serta mempermalukan istri kecil putraku itu tiga tahun lalu. Jika aku memperlakukannya seperti putriku sendiri, mungkin hubungan ku dengan Xuanyuan Pofan tidak akan bermasalah dan begitu kaku seperti ini. Tapi untungnya, untuk menebus semua kesalahan itu, sekarang belum terlambat, batin Ratu.
Mulai sekarang, Ratu pasti akan memperlakukan menantu kecilnya ini dengan baik, seperti Xuanyuan Pofan memperlakukan istri kecilnya itu. Karena semua ini demi Xuanyuan Pofan.
Xuanyuan Pofan tidak berniat untuk naik takhta, kalau begitu Ratu hanya akan membiarkannya pergi dan melakukan semaunya. Sebenarnya itu bagus juga, ketika hanya berkonsentrasi dan mencintai satu wanita.
Tidak seperti si Raja tua itu, sepanjang hari hanya... Huh… batin Ratu dengan kesal.