Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Lapar Sekali!



Kakak Po, Lapar Sekali!

3"Di hari kedua setelah pacuan kuda, pertandingan cabang penangkap Jiwa dan pengendali jiwa resmi dimulai. Apa kamu yakin tidak perlu latihan?" tanya Xuanyuan Pofan sambil melirik ke arah adik kedelapannya yang sangat suka main ini.     

"Em… Ini..." gumam Xuanyuan Poxi yang sekarang baru menyadari keseriusan dari masalah pertandingan ini.      

Teman-teman yang bermain bersama dengan kakak keenamnya ini adalah orang-orang yang memiliki bakat luar biasa. Bahkan, pertandingan kuda ini sebenarnya bukanlah pacuan kuda biasa.      

Peserta lain mana mungkin ada yang tidak meluangkan waktu untuk berlatih atau beristirahat sebelum pertandingan Fengyun Sirius ini? Siapa juga yang malah pergi ke pacuan kuda? batin Xuanyuan Poxi.     

Kakak keenam yang begitu luar biasa ini jelas-jelas pergi ke pacuan kuda hanya untuk menguras kekuatan fisiknya. Sehingga membuat dirinya sendiri tidak perlu bekerja keras ketika memenangkan pertandingan, lanjut Xuanyuan Poxi dalam hatinya.     

Xuanyuan Poxi tiba-tiba berpikir sampai sejauh ini. Dari kepercayaan diri yang tinggi, kemudian langsung jatuh dan merasa kalau dirinya masih kurang cukup tangguh untuk pertandingan ini. Dia tahu kalau dirinya cukup kuat. Tapi kemampuannya ini belum mencapai kemampuan, di mana dia bisa seenaknya seperti yang lain ini.      

Sudahlah, aku lebih baik istirahat baik-baik sambil menunggu pertandingan. Daripada aku tanpa sadar kebablasan bermain, dan akhirnya nanti malah bertanding tidak baik,, dan tak bisa mendapat kemenangan di pertandingan ini. Kakak Dewi nanti malah akan kecewa terhadapku, batin Xuanyuan Poxi.     

Xuanyuan Poxi masih terdiam ketika memikirkan semua ini.      

Sedangkan Liuli Guoguo malah berbicara lebih dulu kepada Kakak Po-nya, "Kakak Po! Em... Kita tidak usah pergi ke pacuan kuda, deh!" ucapnya. Semua ini salahku, aku tadi lupa kalau kakak Po masih ada pertandingan yang harus dilakukan! batinnya.     

Xuanyuan Pofan jelas tahu apa yang menyebabkan Liuli Guoguo mengubah keinginannya ini. Kemudian dia mencubit leher Liuli Guoguo dengan manja, "Dasar gadis bodoh, jangan khawatir. Hanya sekedar pacuan kuda biasa, itu tidak akan berpengaruh apa-apa," katanya. Kalau kamu senang, itu bahkan akan jadi hal yang lebih penting daripada pertandingan apapun, batinnya.     

"Benarkah?" tanya Liuli Guoguo. Dia sangat percaya diri dengan kemampuan Kakak Po-nya. Jadi, dia pun kembali senang dan menantikan pacuan kuda. Namanya juga anak kecil, jadi tetap saja lebih suka bermain.     

"Tentu saja," jawab Xuanyuan Pofan yang mengiyakan dengan hangat. Kemudian dia kembali menggandeng tangan putih dan kecil Liuli Guoguo, lalu bersiap membawanya masuk ke dalam kamar.      

Namun, ketika baru saja mau masuk ke dalam, Liuli Guoguo yang ada di sampingnya terlihat sedang memegang perut kecilnya. Lalu, dari mulut kecilnya dia kemudian berkata, "Kakak Po, aku lapar sekali. Ayo kita pergi makan keluar." Tapi, setelah itu, tiba-tiba dia malah bersendawa.     

Baru selesai bicara, sendawa yang cukup keras malah terdengar dari mulut kecil Liuli Guoguo. Membuatnya dan Xuanyuan Pofan langsung tertegun ketika mendengar ini.      

Xuanyuan Poxi yang berdiri di belakang mereka dan sedang melamun. Hal tersebut membuatnya langsung tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara sendawa ini. Dia benar-benar kagum dengan Liuli Guoguo ini. Sebab, mana pernah dia melihat orang yang baru saja bilang lapar, tapi tiba-tiba malah bersendawa, seolah menunjukkan kalau dia sudah kenyang.     

"Eh, hehehe, kakak Po, ini sendawa lapar kok. Aduh, kakak Po, aku benar-benar sudah lapar sekali. Aku mau makan di luar, ayo temani aku, ya?" kata Liuli Guoguo dengan serius sambil melirik ke dalam kamar. Kemudian dia menggoyangkan tangan Xuanyuan Pofan dan bertaruh dengan harapan terakhirnya ini.     

"Tidak usah pergi keluar. Di menara Ming Ying ini juga bisa memesan makanan. Aku akan..."      

Namun, belum sempat Xuanyuan Pofan menyelesaikan ucapannya, tapi Liuli Guoguo sudah lebih dulu memanyunkan bibirnya sambil berkata, "Aduh, Kakak Po, aku ini ingin makan di luar!"     

Xuanyuan Pofan lalu menundukkan matanya ketika melihat mata besar bagai anggur Liuli Guoguo yang begitu jernih itu. Dia merasakan kalau Liuli Guoguo sedang merencanakan sesuatu. Alis indahnya pun naik, dan tangan besarnya mencubit telinga kecil Liuli Guoguo. Tapi, kemudian dia segera mengiyakan rencana istri kecilnya dengan mengatakan, "Baiklah."     

"Em em! Kakak Po memang yang terbaik!" kata Liuli Guoguo. Kemudian dia kembali memasukkan tangan kecilnya ke dalam telapak besar Xuanyuan Pofan. Setelah itu menggandeng Xuanyuan Pofan untuk naik ke tangga awan.     

Xuanyuan Poxi tiba-tiba merasa kalau dirinya juga lapar. Kemudian dia menutup kipasnya, lalu mengikuti Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo. "Si persik madu! Tunggu kakak Xuanyuan Poxi kurusmu ini! Kakak Xuanyuan Poxi kurusmu ini juga lapar!" ucapnya.     

***     

Mereka bertiga pun naik tangga awan. Lalu, sesudah pintu pohon tangga awan tertutup, baru setelah itu, terdengar suara anak kecil yang begitu serius dari balik pintu kamar nomor enam yang tertutup.      

Mata aprikot Pao Baobao bersinar, dan dia pun jadi lega saat melihat mereka bertiga sudah pergi. Kemudian dia segera menekan tombol batu sihir amber di pintu kamar untuk memanggil pelayan serigala dan memintanya agar membereskan semua hidangan lezat ini.     

Namun, ketika menunggu batu sihir amber itu bersinar, setelah itu Pao Baobao berbalik. Kemudian dia melihat kakak cantik berbaju hijau yang tiba-tiba menindih wanita seksi berbaju merah di dinding. Hal tersebut membuat mata aprikotnya tiba-tiba membelalak.      

Situasi, situasi, situasi apa ini, batin Pao Baobao.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.