Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pergi Ke Pasar untuk Belanja dan Jalan-Jalan (1)



Pergi Ke Pasar untuk Belanja dan Jalan-Jalan (1)

1Kening yang sedikit berkerut, mulut yang sedikit manyun, serta wajah kecil istri kecilnya yang tidak bahagia membuat hati Xuanyuan Pofan jadi bergetar karena khawatir. Hampir saja dia tidak bisa menahan diri untuk menarik istri kecilnya itu masuk ke dalam pelukannya, lalu mengusap wajah imut, lembut dan lucu itu.      

Namun, Xuanyuan Pofan masih saja tidak bisa mengendalikan ketidaknyamanan di dalam hatinya. Dia tidak mengerti, padahal istri kecilnya ini sudah berumur sepuluh tahun, dan umur ini bisa dibilang tidak terlalu muda. Tapi, entah kenapa dia masih saja tidak mengerti. Wanita lain memberikan kado untuk suaminya sendiri, bukannya harusnya dia lebih kesal daripada aku? Tapi kenapa dia malah... Huh, batinnya.     

Pria itu awalnya sudah melunak ketika melihat wajah istri kecilnya tidak bahagia. Namun, ketika dia semakin memikirkan masalah tadi, dia jadi semakin marah dan tidak senang. Dia menghela napas berat, lalu mengeluarkan pedang Lingtian dari ruang sihirnya. Setelah itu dia pergi menuju ke area tempat latihan menara Ming Ying.     

Walaupun ada ratusan lebih area tempat latihan di halaman luar dan halaman dalam menara Ming Ying, namun tetap saja area latihan dipenuhi para peserta dan terlihat ramai sekali.     

Xuanyuan Pofan sangat kuat dan luar biasa. Sebenarnya, dia tidak perlu repot-repot pergi latihan sebelum pertandingan. Sebab, dia tidak terlalu suka pergi ke tempat-tempat yang ramai dan berisik seperti itu. Tapi dia sedang tidak bisa mengendalikan api kekesalan yang muram di dalam hatinya.     

Xuanyuan Pofan telah bersabar selama bertahun-tahun. Sebab, istri kecilnya ini terlalu polos setiap harinya. Walaupun dia terlihat imut karena kepolosannya, dan rasanya ingin menyimpan dan melindunginya baik-baik di sampingnya, namun dia tidak berani terlalu memikirkan hal-hal lainnya.      

Tapi, entah kenapa, Xuanyuan Pofan tiba-tiba ingin sekali istri kecilnya cepat tumbuh dewasa, iya tumbuh dewasa.     

***     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya dan berlari kembali ke kamarnya sendiri. Kemudian dia menaruh dagunya di meja dengan gusar, lalu membuka bungkus permennya untuk menenangkan diri.      

Setelah itu, Liuli Guoguo mulai mengambil Alfafa untuk disuapkan kepada dua chinchilla kecilnya, sambil bergumam sendiri, "Kakak Po jelek, kakak Po jahat! Bukankah cuma sekedar menggigitmu dengan keras dan sakit. Memang harus apa sampai marah kepadaku. Cih, kamu mengabaikanku, maka aku juga akan mengabaikanmu!"     

Chinchilla kecil memajukan mulutnya untuk meraih Alfalfa yang diberikan Liuli Guoguo, lalu memakannya sambil mengedipkan mata bulatnya.      

"Nona kecil kita ini kenapa tampak tidak senang? Biasanya, Nona kecil kita ini suka tertawa dengan riangnya, sekarang dia kenapa begini?" tanya chinchilla kecil gemuk itu saat mengungkapkan kebingungannya. Namun, mulut kecilnya masih saja tidak berhenti mengambil makanan yang terus diberikan oleh Liuli Guoguo.     

"Xiao Guo, kamu kenapa?" tanya Pao Baobao yang baru saja mengemas tas kantongnya, begitu melihat Liuli Guoguo tampak ada yang tidak beres. Alis Liuli Guoguo naik, keningnya berkerut, mulut kecilnya memanyun. Menurutnya, Liuli Guoguo pasti sedang mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan.      

Karena melihat semua ini, Pao Baobao jadi pergi menghampiri Liuli Guoguo yang ada di samping meja, lalu bertanya pada Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, lalu berpikir sejenak. Dia merasa kalau lebih baik tidak mengungkapkan suasana hatinya yang buruk ini kepada Pao Baobao, agar sahabatnya tidak ikut khawatir. Bagaimanapun, ini semua akan berlalu.      

Saat telinga Kakak Po tidak sakit, kakak Po seharusnya tidak akan marah padanya lagi. "Tidak apa-apa kok," jawab Liuli Guoguo kemudian.     

Setelah bicara, Liuli Guoguo menyadari kalau Pao Baobao sedang memegang tas kantong di tangannya. "Xiao Bao, kamu mau keluar?" tanyanya.     

"Iya, aku ingin pergi ke pasar untuk membeli perebus obat agar dapat digunakan untuk merebus obatku," jawab Pao Baobao.     

"Oh iya ya, kamu akan mulai minum obatmu ya. Tapi harusnya di dalam ruang sihir pengawal ketujuh ada benda itu. Kamu coba pergi tanyakan deh..."     

Belum selesai bicara, tapi Pao Baobao sudah berkata lebih dulu, "Aku sudah tanya, tapi pengawal ketujuh berbaju merah bilang tidak ada."     

"Kalau begitu aku akan tanyakan ke kakak ... Sudahlah, sudahlah, beli saja. Aku akan menemanimu pergi belanja dan jalan-jalan. Jika di sini terus, aku bosan dan malah jadi kesal. Pergi ke pasar jalan-jalan dan belanja pasti akan sangat menyenangkan," kata Liuli Guoguo yang kemudian menaruh Alfalfa di tangannya, sambil menepuk-nepuk telapak tangannya.     

Pao Baobao dengan sangat senang kemudian menjawab, "Oke, oke, bagus sekali!"     

***     

Suasana hatinya langsung membaik begitu memikirkan bisa pergi keluar untuk bermain sebentar. Jadi Liuli Guoguo langsung meraih lengan Pao Baobao, lalu berjalan ke arah pintu kamar. Kemudian dia berkata ke pengawal ketujuh yang duduk di samping pintu kamar, yang kini sedang mengasah pedangnya, "Pengawal ketujuh, aku akan pergi ke pasar bersama Xiao Bao!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.