Pergi Ke Pasar Untuk Belanja Dan Jalan-Jalan (2)
Pergi Ke Pasar Untuk Belanja Dan Jalan-Jalan (2)
"Tidak mau!" kata Liuli Guoguo yang menolak dan langsung melanjutkan, "Aduh, pengawal ketujuh, tidak usah. Aku dan Xiao Bao pergi sebentar dan akan segera kembali kok. Jadi tidak perlu sampai memberitahu kakak Po."
"Tidak bisa. Nona Liuli Guoguo harap tunggu sebentar saja," kata pengawal ketujuh yang langsung menolak. Kemudian dia langsung pergi ke kamar yang ada di sebelah.
Tapi tak disangka, baru saja keluar dari pintu kamar, pengawal ketujuh kemudian melihat Tuan mereka membawa pedang luar biasa yang tak tertandingi, yaitu pedang Lingtian. Lalu, Tuan mereka itu keluar dari kamarnya dengan wajah yang muram dan sangat dingin.
"Tuan, Nona Liuli Guoguo ingin pergi ke pasar bersama Nona Xiao Bao," kata pengawal ketujuh sambil melangkah maju ke depan Xuanyuan Pofan untuk melaporkan hal ini.
"Tidak boleh!" jawab Xuanyuan Pofan. Setelah melontarkan kedua kata ini dengan samar, dia terus berjalan menuju awan tangga.
Liuli Guoguo langsung memanyunkan bibirnya dan berkata dengan keras, "Aku pokoknya mau pergi! Ayo pergi Xiao Bao!" Kemudian dia langsung menarik Pao Baobao berlari menuju awan tangga.
Xuanyuan Pofan hanya bisa menundukkan pandangan tak berdaya. Lalu dia segera berkata kepada pengawal ketujuh dengan dinginnya, "Panggil pengawal kesatu untuk ikut bersama kalian."
"Laksanakan," jawab pengawal ketujuh. Lalu, pengawal kesatu dan pengawal ketujuh mengikuti Liuli Guoguo dan Pao Baobao ke pasar terdekat dari menara Ming Ying.
Xuanyuan Pofan kemudian mengangkat pedang Lingtian di tangannya. Dia merasa sendirian, dan hanya bisa menyaksikan mereka berempat naik ke awan tangga. Baru setelah itu, dia naik ke awan tangga berikutnya.
Tapi, ketika Xuanyuan Pofan melihat ke awan tangga tadi. Gadis berbaju merah muda yang menggembungkan pipinya karena marah kepadanya, membuatnya benar-benar jadi punya dorongan untuk segera ingin menghampiri istri kecilnya. Lalu, dia juga ingin mengelus wajah lembut itu, dan menemaninya pergi ke pasar untuk jalan-jalan, dan belanja agar bisa menghilangkan kemarahan dan kekesalan yang ada di dalam hati istri kecilnya.
Namun, pada akhirnya rasa kesal dan tidak senang di hatinya sendiri telah berhasil menahan semua dorongan itu. Sebab, Xuanyuan Pofan sudah terlalu lama memanjakan gadis kecilnya itu. Kali ini, istri kecilnya lah yang melakukan hal tidak baik. Dan dia merasa kalau dirinya tidak boleh terlalu memanjakannya lagi.
Ketika Xuanyuan Pofan melangkah maju menuju awan tangga, adik kedelapan dan dua pengawal, terlihat keluar dari kamar dan bergegas menghampirinya.
"Kakak keenam, tunggu aku!" teriak Xuanyuan Poxi.
"Tuan, tunggu para hambamu ini. Kami mau menemanimu pergi bersama-sama latihan pedang!" teriak dua pengawal itu.
Setelah Xuanyuan Poxi menerima pintu tertutup yang begitu dingin dari kakak Dewi-nya kemarin. Hal tersebut membuatnya terus saja tidak bisa tenang, dan bahkan tidak bisa tidur semalaman.
Xuanyuan Poxi benar-benar tidak mengerti. Padahal dia sangat menarik dan punya aura pemikat, tapi entah mengapa kakak Dewi masih saja tidak memedulikannya. Karena menderita insomnia pada malam hari, jadi dia bangun pagi-pagi sekali dan tidak bisa tidur lagi.
Sehingga, ketika Xuanyuan Poxi menemui pengawal kedua belas, dia lalu menariknya ke kamar lain dan pergi ke kamar pengawal ketiga untuk bermain permainan kartu bersama-sama. Setelah bermain sejenak, dia mendengar kalau si persik madu berkata dengan suara manisnya, "Aku pokoknya mau pergi! Ayo pergi Xiao Bao!"
Akhirnya, pintu kamar kamar nomor tiga dibuka sedikit, dan tampak tiga kepala yang menjulur melihat adegan tadi. Setelah melihat Xuanyuan Pofan ditinggal sendirian oleh Liuli Guoguo, mereka pun langsung keluar dengan penuh semangat.
Xuanyuan Poxi berlari ke awan tangga dan menepuk dada Xuanyuan Pofan dengan sangat bersemangat. "Kakak keenam, hebat-hebat. Kamu bisa-bisanya bertengkar dengan si persik madu. Ayo cepat katakan, sebenarnya ada..."
Namun, belum sempat menyelesaikan kata terakhir 'apa'. Tiba-tiba tubuh Xuanyuan Poxi malah lebih dulu gemetaran, begitu mengangkat matanya dan melihat aura mengerikan dan dingin dari mata kakak keenamnya. Huwaahh, dingin, dingin sekali, menakutkan, batinnya.
Tidak hanya Xuanyuan Poxi, tapi pengawal ketiga dan pengawal kedua belas di belakangnya juga merasakan aura dingin yang mengerikan. Membuat mereka semua berkumpul di dalam sudut awan tangga. Lalu, Xuanyuan Poxi pun mengedipkan mata dan mulai menyesali keputusannya ini.
Kakak keenam saat ini sedang memiliki hubungan yang sedikit canggung dengan si persik madu yang begitu dimanjakan sendiri olehnya. Dia sekarang pasti dalam suasana hati yang sangat buruk. Lalu, kenapa aku malah berlari menghampiri kakak keenam yang begitu dingin dan mengerikan saat ini, sih? Salah perhitungan dan keputusan, deh! batin Xuanyuan Poxi.
"Kakak keenam, itu ... Hehe. Aku tiba-tiba baru ingat kalau aku masih ada hal yang sangat penting sekali untuk dilakukan. Aku tidak jadi pergi latihan bersamamu deh, hehehe," ucap Xuanyuan Poxi yang sebisa mungkin tidak banyak bicara.
Lalu, ketika pintu awan terbuka, Xuanyuan Poxi langsung berlari keluar dengan sangat cepat sekali.