Kamu Menjengkelkan!
Kamu Menjengkelkan!
"Kakak kelima, apa yang kamu beli, sih? Misterius sekali. Bahkan sampai tidak membiarkan aku tahu," ucap Yiqian Chi sambil melirik ke kantong besar di tangan rombongan di belakangnya. Dia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk menanyakan pria berbaju hitam di sampingnya.
Tadi, Yiqian Chi dan kakak kelima pergi ke toko alkohol Teng Xiang Mo Lou. Ketika baru mencicipi sejenak, kakak kelimanya tiba-tiba bilang kalau dia mau pergi ke pasar. Dia ingin menemani kakak kelimanya, tapi kakak kelimanya itu menolak. Sebab, kakak kelimanya tidak mengizinkan Yiqian Chi untuk mengikutinya dan meminta adiknya itu agar menunggunya saja di dalam gedung toko ini.
Namun, begitu kakak kelimanya kembali, dan dia malah membawa banyak kantong besar. Setelah itu, Yiqian Chi bertanya pada kakak kelima apa itu, tapi kakak kelimanya tidak menjawabnya. Sehingga, hal itu membuat Yiqian Chi jadi semakin penasaran dengan isi kantong tersebut.
"Ini… Kamu tidak perlu tahu," ucap Yiqian Yuan dengan matanya yang mengerikan dan bersinar ketika menjawab adik kelima belasnya ini.
Sedangkan pemuda berbaju biru itu hanya bisa diam. Dia malas bertanya lagi, pokoknya kakak kelimanya ini selalu saja tidak suka orang lain banyak tanya tentang apa yang sedang dilakukannya. Sehingga, dia terpaksa hanya bisa memendam rasa penasaran di dalam hatinya.
Pemuda berbaju biru tersebut terus melanjutkan perjalanannya bersama kakak kelima menuju menara Ming Ying. Hanya saja, ketika baru saja menginjakkan kaki, tiba-tiba ada benda aneh yang jatuh dari atas langit dan dengan cepat hampir saja menimpa kepalanya. Dengan cepat dia segera menghindar dan langsung menghancurkan benda itu dengan tangannya.
"Sialan! Untung saja aku ini seorang ahli bela diri. Kalau tidak, benda yang jatuh dari langit itu bisa-bisa menimpaku dari ketinggian. Terus, kepalaku bisa berdarah tidak karuan dong?!"
Yiqian Chi kemudian memandangi 'benda aneh' yang dia hancurkan tadi, yakni sebuah kotak brokat berwarna biru. Karena terlempar dari tempat yang tinggi dan terkena pukulan telapak tangan pemuda tersebut. Kotak brokat itu pun jatuh ke tanah dan langsung hancur berantakan. Isi di dalamnya juga berserakan, sepertinya itu adalah sabuk pinggang dengan pola yang indah.
Begitu 'benda aneh' itu jatuh ke tanah, seorang wanita berbaju biru cerah kemudian bergegas keluar dari menara Ming Ying dan menghampiri pecahan kecil 'benda aneh' tersebut. Dia lalu memungut sabuk pinggang yang berserakan dengan sangat sedihnya, sambil berkata, "Paman kecil, kamu menjengkelkan! Bagaimana bisa kamu menghancurkan barangku seperti ini?! Hiks hiks hiks!"
Sebenarnya wanita berbaju biru cerah tidak terlalu marah karena paman kecilnya merusak kotak brokatnya. Sebab, kotak brokatnya itu jatuh dari tempat yang tinggi. Tanpa pukulan dari telapak tangan paman kecilnya, kotak brokatnya itu pasti juga tidak akan mungkin terlepas dari takdirnya untuk hancur berkeping-keping.
Hanya saja, wanita berbaju biru cerah itu tidak bisa memercayai ini semua. Sabuk pinggang yang telah dibuat sendiri dengan tangannya dalam waktu yang sangat lama. Bahkan yang telah disiapkannya untuk diberikan kepada orang yang sangat dikaguminya.
Namun orang yang dikaguminya itu malah membuang kotak brokat yang telah diberikannya ini dengan tak berperasaan sama sekali. Bagaimana mungkin boleh seperti ini! Dia membuang hadiahku! Membuangnya! Membuangnyaaaaa! Hiks hiks hiks, batin Yi Zhiqing dengan sangat sedih sekali.
Sedetik berikutnya, Yi Zhiqing pun meneteskan air mata. Tiba-tiba, sabuk pinggang yang ada di tangannya ditarik oleh telapak tangan putih dan lembut.
"Kenapa kamu menangis seperti ini? Aku tidak masalah kok, meskipun ini sudah rusak. Aku tetap akan mengenakannya, tenang saja!" ucap Yiqian Chi sambil menepuk pundak Yi Zhiqing dan berusaha menghiburnya.
Yiqian Chi hanya melihat keponakan perempuannya ini menangis tak jauh dari tempatnya. Dia tertegun sejenak, dan akhirnya tersadar dari keterkejutannya, kemudian dia segera berjalan menghampiri keponakannya itu untuk menghiburnya.
Yi Zhiqing menggertakkan gigi, kemudian dia mengambil sabuk pinggang dari tangan pemuda berbaju biru. Dan langsung menarik kembali sabuk pinggang yang telah dibuatnya dengan susah payah dalam tujuh hari tujuh malam untuk idolanya itu. "Paman kecil, ini bukan untukmu kok!" serunya.
Yiqian Chi seketika tercengang ketika mendengar ini. Mata citah suram Yiqian Yuan di pintu masuk halaman dalam menara Ming Ying lalu menatap ke sana untuk beberapa saat. Dia lalu berbalik dan terus berjalan menuju halaman dalam menara Ming Ying, meninggalkan adik kelima belas dan keponakan perempuannya yang masih ribut di sana.
Namun, Yiqian Yuan tidak pergi ke awan tangga. Tanpa ragu dia mengikuti informasi yang diberikan oleh bawahannya. Jadi dia langsung pergi menuju ke kamar nomor lima area kamar gratis di menara Ming Ying.