Siapa Pria Itu?
Siapa Pria Itu?
Setelah pria itu pergi, kakak Su Muhuan langsung berlari ke depan kantong besar itu. Begitu membuka tali pengikat kantong itu, dia melihat isi di dalamnya. Dia sangat terkejut dan langsung berteriak, "Su Muhuan, ini Zong Zi! Beberapa kantong besar berisi Zong Zi!"
Su Muhuan juga terkejut. Ketakutan di mata jernihnya menghilang. Dia hanya melirik ke kartu kristal warna kuning yang ada di meja, dan merasa kalau ini semua sangat aneh.
"Su Muhuan, siapa pria itu? kenapa dia memberimu begini banyak Zong Zi?" tanya kakak Su Muhuan penasaran. Dia tidak bisa menahan diri untuk segera memasukkan Zong Zi itu ke dalam mulutnya untuk mencobanya.
"Kakak, dia..." gumam Su Muhuan yang seketika langsung merapatkan bibirnya. Karena ketika baru ingin mengatakan apa, tiba-tiba sudah terdengar lagi suara pintu diketuk.
Hati Su Muhuan sangat terkejut sekali. Dia takut jika pria berbaju hitam yang menakutkan itu lagi yang datang. Bagaimanapun, dia sudah mencari masalah dengan temannya, mungkin saja pria itu awalnya saja bermanis-manisan dan bersikap baik padanya. Kemudian, bisa saja dia membalaskan dendam temannya itu dengan sangat kejam kepadanya.
Tidak boleh! Aku tidak boleh membiarkannya melukai kakak dan ayahku! batin Su Muhuan. Karenanya, dia lebih dulu membuka pintu itu. Begitu membuka pintu, dia lagi-lagi terkejut. Sebab, yang berdiri di depan pintu sekarang, bukanlah pria berbaju hitam, tapi seorang wanita secantik Dewi. Apalagi, wanita ini adalah.....
***
Yiqian Yuan baru saja keluar dari kamar Su Muhuan, dia bersiap naik awan tangga. Namun, tiba-tiba adik kelima belasnya yang tadi baru saja ribut dengan keponakan perempuannya, sekarang sedang berlari menghampirinya. "Kakak kelima! Kakak kelima, aku kira kamu sudah kembali ke kamarmu.. Eh? Kenapa aku merasa kamu baru saja keluar dari area kamar gratis, ya?" tanyanya.
Yiqian Yuan tidak memedulikan omong kosong dari adik kelima belasnya. Jadi dia terus berjalan menuju awan tangga.
"Tunggu, tunggu aku! Aduh, kakak kelima tunggu aku dong! Di luar ada sesuatu," kata pemuda berbaju biru yang dengan cepat menghentikan langkah kakak kelimanya.
Yiqian Yuan menoleh, seketika muncul tanda tanya besar di pikirannya begitu mendengar ucapan adiknya itu.
***
Begitu Yiqian Yuan ditarik oleh adik kelima belasnya keluar halaman, tepatnya ke area tempat latihan. Dia pun melihat dari kejauhan, adegan di mana Mirong Mingyue, yakni putri Chao Yang dari kerajaan Lan Hai sedang mengobrol dengan Xuanyuan Pofan, Raja Huayou dari kerajaan Dong Xuan.
"Kakak kelima, menurutmu, putri Chao Yang menemui Raja Huayou, apakah jangan-jangan demi membebaskan Murong Mingtao, ya?" tanya pemuda berbaju biru ketika berbisik ke telinga kakak kelimanya dengan suara yang sangat pelan.
"Mungkin juga," jawab Yiqian Yuan sambil merapatkan bibirnya dengan santai. Setelah melihat Raja Huayou dan putri Chao Yang mengobrol sebentar dan setelahnya keluar dari area latihan. Yiqian Yuan pun akhirnya juga ikut keluar dan bersiap kembali ke kamarnya.
Baru saja berbalik, kebetulan sekali Yiqian Yuan melihat Yi Zhiqing, keponakan perempuannya yang diam-diam menangis di pintu area tempat latihan. Keningnya berkerut, alis tebalnya naik, kemudian dia menepuk pundak adik kelima belas dan mengarahkan dagunya ke arah Yi Zhiqing.
Yiqian Chi lalu menoleh ke arah keponakannya, kemudian mengiyakan kakak kelimanya, dan pergi menghampiri keponakannya itu. Em? Kenapa dia menangis lagi? Apalagi tangisannya ini tampak lebih sedih deh, batinnya.
***
Hiks hiks hiks hiks, pantas saja dia membuang hadiah yang aku berikan. Ternyata dia menyukai Dewi pertandingan Fengyun Sirius, hiks hiks hiks. Apa hebatnya jadi Dewi pertandingan Fengyun Sirius?! Cih! Dewi pertandingan Fengyun Sirius, aku beritahu kamu ya, Sebenarnya, Raja Huayou ini punya fetish pecinta adiknya! Lihat saja, bagaimana nasibmu nanti! Cih! batin Yi Zhiqing.
Setelah berpikir seperti ini, Yi Zhiqing lalu segera menggertakkan gigi sambil menyeka air matanya. Dia telah memutuskan dan bertekad kalau mulai hari ini, dia tidak akan lagi menangis ataupun sedih hanya karena Xuanyuan Pofan.
"Yi Zhiqing, kenapa kamu menangis lagi?"
Tiba-tiba, terdengar suara yang sangat familiar dari belakang Yi Zhiqing.