Karung yang Bisa Bergerak (Bagian 1)
Karung yang Bisa Bergerak (Bagian 1)
Setelah menemani pria berjubah hitam yang sedang makan bubur di sampingnya, mata besar bagai anggurnya membeku sejenak saat melihat ke sekelilingnya. Begitu melihat ke tempat lain, Liuli Guoguo melihat dua orang pria kekar yang membawa satu buah karung yang cukup besar.
Mereka naik dari lantai satu ke lantai dua, lalu masuk ke dalam ruang makan di seberangnya, yang juga ruang makan semi terbuka. Kemudian, di dalam ruang makan itu ada pria lainnya.
Setelah dua pria kekar tadi menghilang dari pandangan mata Liuli Guoguo, dia lalu menoleh ke sisi lain. Ketika menoleh ke belakang, dia menyadari kalau kakak Xuanyuan Poxi kurus yang duduk di hadapannya, sepertinya juga melihat pemandangan barusan itu.
Kebetulan sekali Liuli Guoguo berbalik bersamaan dengan Xuanyuan Poxi kurus. Lalu dia segera mengedipkan matanya dan bertanya kepada Xuanyuan Poxi, "Kakak Xuanyuan Poxi kurus, apakah kamu melihat kalau dua paman kekar tadi, yang menggendong sebuah karung besar itu tampak sangat aneh?"
Xuanyuan Poxi mengambil sumpit dan memasukkan sepotong makanan ke dalam mangkuknya, lalu berkata, "Tidak kok." Dia tadi hanya melirik ke sana secara asal-asalan, dan tidak serius memandangi pemandangan tadi. Jadi, dirinya mana mungkin tahu ada yang aneh dengan pemandangan yang dia lihat barusan.
Liuli Guoguo berpikir sejenak, lalu dia tidak memedulikan Xuanyuan Poxi kurus lagi. Kemudian, tetap dengan ekspresi tidak tenangnya, dia pun meneruskan ucapannya, "Aneh kok, karung itu bisa bergerak."
Xuanyuan Poxi yang sedang mengunyah makanan langsung tersedak begitu mendengarnya.
***
"Kakak Yiqian Yuan, sebelum kita membahas hal serius, mari kita bersenang-senang."
Ini adalah kalimat pertama yang didengar oleh Su Muhuan setelah dua pria kekar menjatuhkannya di lantai. Suara ini terdengar cukup familiar. Setelah suara itu keluar, dia mendengar ada orang yang membuka ikat karungnya. Lalu, ikatan karung yang menutupinya pun terbuka.
Ketika kegelapan telah usai, Su Muhuan kemudian melihat cahaya terang lagi dan mendapati bahwa dirinya telah dibawa ke ruangan yang sangat indah. Setelah mengangkat kepalanya, yang masuk di pandangan matanya pertama kali adalah tiga pria yang duduk di beberapa bangku di depannya.
Wajah mereka sangat familiar, sepertinya mereka adalah tiga pria yang Su Muhuan temui di pintu aula besar pertandingan Fengyuan Sirius hari ini. Apalagi, pria kurus dan arogan yang mengenakan baju hijau itu. Dia cukup punya kesan padanya, karena ucapan yang tadi didengarnya, sepertinya dari pria berbaju hijau itu yang mengatakannya.
Su Muhuan ingin berbicara, tapi mulutnya telah ditutup kain. Jadi dia hanya bisa mengeluarkan suara yang terdengar seperti rengekan. Dia masih terikat dan terbaring di lantai dalam posisi yang canggung.
Su Muhuan kemudian memandangi lingkungan yang asing di depannya. Rasa takut seketika memenuhi seluruh tubuhnya. Dia ingin bergerak, namun malah terlihat seperti ikan di air yang sangat dangkal. Seberapa berusaha berjuang dan melawan, tapi pada akhirnya tetap tak berdaya.
Murong Mingtao kemudian melihat ke arah 'Anak kampungan' yang tidak bisa bergerak dan sedang terikat di lantai. Tatapan matanya tampak kosong, lalu dia merapatkan bibirnya sambil berkata, "Pengawal, cepat longgar kan ikatannya!"
"Kakak Murong Mingtao, apa, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya pemuda berbaju biru yang ada di samping Yiqian Yuan, karena dia cukup terkejut saat mendengar ini.
Baru saja pemuda berbaju biru itu ingin kembali ke kamar untuk beristirahat. Tapi Murong Mingtao mengatakan kalau dia ingin membicarakan 'pemberontakan' secara detail sebelum pertandingan. Jadi, dia pun segera datang bersama kakak kelimanya.
Siapa juga yang tahu, setelah duduk di hotel dan restoran Huang Lin dan belum sempat minum birnya. Tiba-tiba pengawal Murong Mingtao membawa sebuah karung besar masuk ke dalam ruangan. Kalau hanya sekedar karung, itu bukanlah apa-apa. Namun anehnya, karungnya ini bisa bergerak.
Ternyata, begitu dibuka, itu adalah seorang manusia yang masih hidup. Apalagi, di dalamnya ada seorang gadis yang seumuran dengannya. Gadis kecil ini sepertinya orang yang baru saja berada di aula besar pertandingan Fengyuan Sirius. Seorang gadis cantik yang dipanggil sebagai 'Anak kampungan' oleh Murong Mingtao.
"Hahahaha, Yiqian Chi, aku pernah mendengar tentang ..."
"Siapa kalian? Kenapa menangkap dan menculikku? Apakah karena aku baru saja membantahmu di aula besar pertandingan Fengyuan Sirius dan sekarang ingin membalas dendam padaku?" tanya Su Muhuan.