Semakin Melihatnya Semakin Marah!
Semakin Melihatnya Semakin Marah!
Du Heng yang ada di belakang Du Xuexin tampak melengkungkan bibirnya karena tersenyum saat melihat Xuanyuan Pofan. Padahal di dalam hatinya dipenuhi oleh sosok wanita seksi yang mengenakan baju merah di sana.
Bagaimanapun Du Heng mencoba untuk mengusir sosok itu di dalam pikirannya, sayangnya sosok itu tetap saja selalu muncul. Sudah cukup lama dia menantikan pembukaan pertandingan Fengyun Sirius tingkat besar, dan akhirnya hari ini tiba juga.
Sahabatnya ini sangat mengerti dirinya. Dalam perjalanan ini, Xuanyuan Pofan pasti akan membantunya untuk membawa pengawal ketujuh kembali ke dalam pelukannya. Walaupun terakhir kali dia disiksa oleh pengawal ketujuh dengan begitu menyedihkannya. Namun kali ini, Du Heng berjanji pada dirinya sendiri kalau dia pasti akan menghukum pengawal ketujuh lebih daripada apa yang dilakukan padanya.
Xuanyuan Pofan kemudian melirik ke Du Xuexin. Lalu bibir tipisnya hanya mengatakan dua kata, "Tidak boleh." Jika itu orang lain, pasti dia akan mengatakan, 'Terserah'. Namun, putri ketujuh kerajaan Bei Yun yang datang dengan niat tidak baik di depannya ini, pernah membuat istri kecilnya kesal dan tidak senang. Jadi dia tidak mungkin mengatakan kata terserah, dan lebih memilih menolak.
Du Xuexin langsung membeku seperti batu begitu mendengar ini. Kakak Xuanyuan Pofan kenapa? Kenapa bisa seperti ini? batinnya.
"Uhuk uhuk uhuk," Du Heng yang ada di belakang Du Xuexin batuk beberapa kali. Kemudian dia maju dan memecahkan kecanggungan di antara mereka. "Sahabatku Xuanyuan Pofan, aku sungguh merindukanmu!" ucapnya.
Sebenarnya, Du Heng juga sangat tak berdaya. Padahal dia sudah berusaha membujuk adik ketujuhnya Du Xuexin, untuk menyerah terhadap sahabatnya. Setelah tahu kalau sahabatnya memiliki istri kecil yang begitu imut dan sangat dicintainya. Namun, Du Xuexin masih saja begitu keras kepala. Jadi, dia terpaksa membiarkan adiknya ini tetap bodoh karena cintanya sendiri.
Du Heng lalu langsung duduk di samping Xuanyuan Pofan dan merangkul pundak sahabatnya itu demi memecahkan kecanggungan adik ketujuhnya. Kemudian, satu tangannya dilambaikan ke adik ketujuhnya, seolah mengisyaratkan agar dia duduk di sampingnya.
Du Xuexin tercengang, wajahnya memerah, dan dia langsung duduk di samping Du Heng. Namun dengan cara ini, dia pun akhirnya bisa duduk bersama dengan Kakak Xuanyuan Pofan yang sangat dirindukannya. Walaupun harus dipisahkan oleh kakak keempatnya yang ada di tengah mereka.
Jauh di depan mereka, kebetulan sekali Xuanyuan Mingxin melihat pemandangan ini. Apa?! Wanita berbaju hijau muda itu beraninya menggoda adik keenamku! Sialan! batinnya.
"Xuanyuan Mingxin, kamu kena..." belum selesai kata kenapa diucapkan, kemudian Liuli Tian sudah melihat ke arah apa yang dilihat oleh Xuanyuan Mingxin. Dia juga terkejut, namun sikapnya jauh lebih tenang dibandingkan dengan Xuanyuan Mingxin.
Walaupun melihat wanita berbaju hijau itu cukup dekat dengan adik iparnya. Namun, begitu ingat sifat dan karakter Xuanyuan Pofan yang begitu mencintai dan selalu peduli dengan adiknya. Maka, Liuli Tian pun bisa lebih menenangkan dirinya.
"Xuanyuan Mingxin sayang, jangan khawatir. Pasti ada kesalahpahaman di sini," kata Liuli Tian sambil mengelus punggung Xuanyuan Mingxin dan berusaha untuk menenangkannya.
"Benar-benar membuatku marah saja! Liuli Guoguo yang begitu imut! Begitu lucu! Begitu baik! Bagaimana bisa adik keenam memperlakukannya seperti ini?!" kata Xuanyuan Mingxin dengan marahnya.
Xuanyuan Mingxin sebenarnya segera ingin pergi ke sana untuk bertanya dengan jelas mengenai hal ini. Namun, ketika baru saja berdiri, tapi pembawa acara pertandingan Fengyun Sirius tingkat besar yang bernama Bai Wuye sudah berjalan naik ke atas panggung.
"Xuanyuan Mingxin, sudah jangan gegabah," ucap Liuli Tian sambil segera menarik Xuanyuan Mingxin duduk kembali di bangkunya.
Xuanyuan Mingxin bertolak pinggang dengan kesal. Lalu, dia pun duduk kembali dengan emosi sambil melihat wanita berbaju hijau itu, yang terlihat begitu dekat dengan adiknya. Dia juga berusah menajamkan pendengarannya untuk bisa tahu apa yang sedang mereka bicarakan.
Walaupun adik keenamnya ini sekarang terlihat begitu dingin dan mengabaikan wanita berbaju hijau itu. Namun Xuanyuan Pofan tidak menolak gerakan intim yang diberikan wanita itu, bahkan saat ini sedang merangkul pundaknya. Xuanyuan Mingxin semakin marah ketika melihat kejadian ini. Hal tersebut membuat emosinya untuk marah pun memenuhi hatinya.
Setelah pembawa acara yang banyak entah sedang berbicara apa. Lalu selanjutnya Raja kerajaan Lan Hai dan selir tersayangnya. Kemudian putri Chao Yang, yang juga ikut naik dan memberi sambutan, serta penghormatan kepada para peserta yang mengikuti pertandingan Fengyun Sirius tingkat besar.
Sedangkan Xuanyuan Mingxin masih saja menatap tajam ke arah adik keenamnya, serta wanita berbaju hijau di samping adik keenamnya yang dianggapnya sebagai rubah penggoda. Namun, semakin dilihat, semakin merasa marah saja dia.