Xiao Guo-ku Sayang, Aku Sangat Merindukanmu!
Xiao Guo-ku Sayang, Aku Sangat Merindukanmu!
Sedangkan Pao Baobao hanya bisa menepuk keningnya sendiri ketika melihat Liuli Guoguo yang tampak ketakutan dan panik, namun masih saja makan dengan rakusnya.
Wajah dingin pengawal ketujuh yang duduk tidak jauh dari mereka, tepatnya di depan meja bulat. Yang saat ini juga sedang merapikan cincin ruang sihir pun langsung melembut begitu melihat Liuli Guoguo yang sangat rakus, namun imut. Dia bahkan melengkungkan bibirnya dan tersenyum.
"Pengawal ketujuh, kamu juga harus membantuku!" kata Liuli Guoguo yang langsung berlari ke samping pengawal ketujuh. Mata besar bagai anggur itu tampak bersinar ketika melihat ke arah cincin ruang sihir yang ada di ibu jari kecil pengawal ketujuh.
Liuli Guoguo berpikir kalau semua hidangan lezat ini tidak akan baik jika dimasukkan ke dalam cincin ruang sihir kakak Po. Tapi, itu tidak akan jadi masalah jika dimasukkan ke dalam cincin ruang sihir pengawal ketujuh. Nanti, dia tinggal minta pengawal ketujuh untuk memindahkan semua hidangan lezat ini ke ruang sihir makanan milik pengawal kedua belas.
Setelah itu, diam-diam Liuli Guoguo akan minta ke pengawal kedua belas untuk makan semua hidangan lezat itu. Menurutnya, ide ini sungguh bagus dan sempurna sekali.
Pengawal ketujuh mana mungkin tidak tahu ide berlian Nyonya kecilnya ini. Jadi, dia pun langsung menutup cincin ruang sihir di ibu jari kecilnya, lalu tersenyum dan berkata, "Nona Liuli Guoguo, tidak boleh."
Liuli Guoguo langsung kesal, kemudian dia segera melepaskan lengan ramping pengawal ketujuh. "Cih, pengawal ketujuh, kamu sudah berubah!" ucapnya.
Lalu, pengawal ketujuh hanya bisa menghela napas ketika mendengar ini.
"Xiao Guo, lebih baik begini saja. Kamu minta Tu... Bukan bukan, kamu minta pangeran Xuanyuan Pofan untuk tidak masuk ke sini. Lebih baik, kamu ajak pangeran Xuanyuan Pofan untuk pergi jalan-jalan di luar dulu, atau ajak pangeran untuk bermain-main dulu di kamarnya."
"Setelah kalian pergi cukup jauh, aku akan minta pelayan serigala untuk membereskan semua hidangan ini," kata Pao Baobao kepada Liuli Guoguo. Lalu, diam-diam dia melirik ke arah wanita seksi berbaju merah yang masih meneruskan pekerjaannya merapikan cincin ruang sihir.
Namun, Pao Baobao hanya merasa tidak nyaman karena dia lebih memilih membela dan membantu Liuli Guoguo, bahkan harus berbohong kepada Raja Huayou. Tapi, ketika melihat pengawal ketujuh, dia merasa pengawal ketujuh seperti tidak sedang mendengar mereka. Sebab, dia malah memilih untuk fokus merapikan cincin ruang sihir. Hal tersebut pun membuat perasaannya menjadi tenang.
"Em em! Baiklah! Ide ini lumayan bagus juga! Xiao Bao, muach..." ucap Liuli Guoguo yang merasa sangat senang sekali. Dia dengan cepat kemudian segera berlari ke samping Pao Baobao, menepuk pipi bulat sahabatnya itu, lalu mencium pipinya.
Tepat pada saat bibir Liuli Guoguo melepaskan pipi Pao Baobao. Kemudian pipi Pao Baobao yang gemuk itu langsung bergerak ke atas dan ke bawah dengan cepat, serta meninggalkan bekas bibir merah di sana. Begitu melihat ciuman itu, maka orang akan langsung tahu kalau Liuli Guoguo telah menciumnya dengan cukup kuat.
Pao Baobao langsung mendorong pelan Liuli Guoguo dengan jijik, namun ada kehangatan dan rasa manis di dalam hatinya. Tuan, aku tidak berniat untuk membohongi mu, maafkan aku, maafkan aku, batinnya.
Liuli Guoguo menaikkan alisnya, lalu dengan senangnya bersiap untuk memainkan dramanya lagi, dan dia langsung berlari ke pintu utama kamar. Kemudian dia menarik napas dalam-dalam, setelah itu segera membuka pintunya. "Kakak Po..." panggilnya. Hanya saja, begitu dia mengucapkan ini, dan bahkan belum sempat melompat masuk ke dalam pelukan pria yang dinantikannya.
Namun, kakinya tiba-tiba sudah tidak berada di tanah lagi. Karena saat ini, Liuli Guoguo sudah langsung digendong oleh seorang anak muda berbaju kuning cerah. "Wow! Xiao Guo-ku Sayang, aku sangat merindukanmu!" kata pemuda berbaju kuning cerah itu sambil mencubit dan mengelus wajah kecil Liuli Guoguo dengan penuh semangat.
Di belakang anak muda berbaju kuning, tampak berdiri seorang pria berbaju kuning gelap.
Begitu upacara pembukaan selesai, kakak keenamnya dan Xuanyuan Poxi memisahkan diri dari Raja An Yin. Kemudian putri dari kerajaan Bei Yun pun pergi kembali ke menara Ming Ying.
Xuanyuan Poxi yang baru saja turun dari awan tangga lalu melihat seorang pemuda yang menggendong, mencubit dan mengelus Liuli Guoguo. Membuatnya langsung membisu begitu saja, dan dia terdiam cukup lama, bahkan tidak bersuara.
Sialan! situasi apa ini? Seorang pemuda menggendong Liuli Guoguo yang imut! Huwaah! Oh tidak, sebentar lagi pasti akan ada ritme kematian lainnya secara langsung, tanpa perlu adanya pemakaman! Batinnya.
Xuanyuan Poxi tiba-tiba panik sendiri. Dia segera menoleh ke kakak keenam yang ada di belakangnya, dan mundur cukup jauh darinya. Dia seolah menghindari serangan keras dari kakak keenamnya terhadap pemuda berbaju kuning. Alasannya menghindar adalah agar dia tidak ikut terluka.