Istri Kecilku Sudah Dewasa

Si Persik Madu, Kenapa Kamu Begitu Patuh



Si Persik Madu, Kenapa Kamu Begitu Patuh

3"Hah?"     

Setelah Xuanyuan Mingxin mendengar ucapan Liuli Guoguo ini, alisnya terangkat, dan setelah diam cukup lama, dia langsung menarik sudut bibirnya dan buru-buru berkata.      

"Hehehehe, Liuli Guoguo imut, um... Kakak Xuanyuan Mingxin ada urusan lain. Aku pergi dulu ya. Aku akan datang untuk bermain denganmu lagi lain kali. Oh iya, aku tinggal di kamar nomor empat. Kamu harus datang untuk bermain dengan kakak Xuanyuan Mingxin saat kamu punya waktu!"      

Selesai bicara begitu, Xuanyuan Mingxin pun langsung menarik tangan Liuli Tian, lalu keluar dan melarikan diri dengan sangat cepat.      

Xuanyuan Mingxin sudah salah paham sebesar ini kepada adik keenamnya. Jika tidak segera kabur dan hanya berdiri saja di sana, itu namanya cari mati. Jadi, dia pun langsung menepuk-nepuk jantungnya yang berdegup kencang karena panik, begitu berhasil keluar. Untung saja, untung saja huh! batinnya.     

"Hahahahahaha!" Xuanyuan Poxi tertawa terbahak-bahak lagi setelah melihat kakak keempatnya yang melarikan diri dengan paniknya.      

Dua chinchilla di dalam keranjang tampak melirik sinis ke arah Xuanyuan Poxi yang tidak berhenti tertawa itu.      

Sedangkan Liuli Guoguo yang awalnya tidak tertawa, jadi ikut tertawa dan menunjukkan dua lesung pipi manis di pipinya. Saat dia melihat Xuanyuan Poxi yang sedang tertawa secara gila-gilaan itu.     

Ketika baru saja mau menaruh permen yang baru saja Liuli Guoguo buka bungkusnya ke dalam mulutnya. Tiba-tiba, bibir tipis seseorang dengan cepat sekali menggulung permen itu pergi dari tangan kecilnya. Hal tersebut membuatnya terdiam menatap tangan kecil putihnya, yang saat ini kosong dan tidak memegang apa-apa.     

"Sudah makan begitu banyak makanan manis. Sudah bagus aku tidak menghukummu. Kamu sekarang malah mau makan permen lagi, apa kamu benar-benar tidak ingin gigimu lagi ya? Em?" tanya Xuanyuan Pofan sambil menjitak kepala kecil istrinya. Dia lalu merapatkan bibirnya, kemudian menggerus habis permen itu, dan menelannya.     

Setelah Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya, sedetik berikutnya dia sudah jadi kucing kecil yang patuh. Telinganya berdiri seperti kucing, lalu dengan sangat imut dan patuhnya dia berkata, "Oh, iya. Aku tidak akan makan permen lagi." Padahal, sebenarnya dia sedang menangis di dalam hati.     

Xuanyuan Pofan memandang Liuli Guoguo yang tidak berani melakukan perlawanan apapun karena kemalangannya sendiri. Dia merasa kalau istri kecilnya benar-benar lebih manis dan imut daripada kelinci putih kecil. Jadi, mau tidak mau dia membungkuk, lalu menggigit telinga kecil Liuli Guoguo.      

Hal tersebut membuat tawa Xuanyuan Poxi berhenti, dan hatinya seketika juga menjerit ketika melihat ini.      

Setelah mendapat kehangatan kakak Po dengan aroma manis buah delima yang langsung tercium di hidung Liuli Guoguo. Hal itu membuatnya semakin tidak bisa menahan diri untuk makan permen yang telah diberikan Xuanyuan Mingxin diam-diam tadi.      

Tapi, sayangnya Liuli Guoguo takut, karena saat ini masih ada kakak Po yang menjaga terus di sisinya dengan ketat. Dia hanya bisa menggembungkan pipinya, sambil menahan rasa ingin makan yang terus meronta di mulutnya. Em! Tidak apa! Tahan sebentar saja! Begitu kakak Po keluar, nanti aku akan makan permennya! Hehehehe! batinnya.     

Liuli Guoguo duduk dengan tegak di bangku kayu dan membiarkan kakak Po-nya menggigit telinga kecilnya. Setelah kakak Po senang dan selesai menggigit telinganya, kemudian dia menundukkan kepalanya ke meja.      

Liuli Guoguo lalu mengambil beberapa kacang mete dan kacang almond di dalam kotak makan, yang khusus dipakai untuk makanan dua chinchillanya. Setelah itu, dia memberikan kacang almond dan mete itu ke mulut kecil dua chinchillanya yang imut dan gemuk.     

Telinga kecil Liuli Guoguo yang satu tampak putih lembut. Sedangkan telinga yang satunya lagi tampak merah karena baru saja digigit oleh Kakak Po-nya. Namun, hal itu malah tampak lebih imut dan lucu sekali.     

"Si persik madu, kenapa kamu begitu mendengarkan apapun yang dikatakan kakak keenam?" tanya Xuanyuan Poxi. Kakakku menggigitmu, tapi kamu malah tidak melawan sama sekali! batinnya.     

Liuli Guoguo menyuapi dua chinchilla-nya yang imut dengan serius. Namun, kakak Xuanyuan Poxi kurus yang saat ini duduk di seberangnya malah tiba-tiba berkata seperti itu. Seketika dia terkejut, lalu segera menjawab dengan nakalnya, "Kakak Xuanyuan Poxi kurus, aku dari dulu memang selalu mendengarkan dengan baik, kan?!"     

"Tidak! Maksudku itu, kenapa kamu begitu di depan kakak keenamku... Uh... Kenapa kamu jadi begitu patuh?" tanya Xuanyuan Poxi. Namun, dia tidak tahu bagaimana cara menunjukkan ekspresi aneh di dalam hatinya. Sebab, dia sangat iri sekali dengan kakak keenamnya itu.      

Huwaaahhh! Aku juga ingin segera punya istri imut seperti ini! Jadi, aku bisa memeluknya setiap hari! Bisa setiap hari melakukan apapun dengannya! batin Xuanyuan Poxi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.