Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tunggu Sebentar



Tunggu Sebentar

2Setelah setengah dupa habis terbakar,      

Gadis kecil berbaju kuning cerah terlihat memegang dua kantong obat yang diberikan tabib Dewi padanya. Gadis berbaju kuning dan gadis kecil berbaju merah muda yang cantik dan imut pun kemudian keluar dari kamar tingkat tinggi nomor sembilan. Ketika menutup pintu kamar itu, tawa masih saja terdengar dari dalam kamar itu.     

Pao Baobao tidak akan pernah memberi tahu siapa pun kalau tabib Dewi baru saja meracik obat sambil tertawa tak henti-hentinya sampai sekarang, setelah mendengar namanya.     

Saat hendak sampai di awan tangga, Liuli Guoguo kemudian menepuk pundak Pao Baobao dan mencoba menghiburnya dengan berkata, "Xiao Bao, jangan pedulikan. Kakak Yan Wu itu terlalu receh selera humornya."      

Liuli Guoguo merasa aneh sekali. Sebab, menurutnya nama Pao Baobao itu sangat lucu sekali. Tapi, entah kenapa kakak Yan Wu bisa sampai tertawa seperti itu, bahkan tertawa sampai selama ini. Sayang sekali, dia benar-benar tidak memahami dunia kakak Yan Wu ini.     

"Iya, aku tidak keberatan kok. Sejak aku masih kecil, aku sudah terbiasa diejek dan ditertawakan karena namaku," kata Pao Baobao sambil buru-buru melambaikan tangan, lalu melanjutkan, "Xiao Guo, terima kasih. Kamu dan Raja Huayou sudah bersedia menghabiskan benda yang begitu berharga hanya untuk mengobati penyakitku. Xiao Guo! Hidup dan nyawaku adalah milikmu!"     

Mutiara Fu Tang adalah kristal setan jiwa yang bagus sekali dalam tiga setan jiwa terberat, jadi jelas nilainya sudah tidak perlu dikatakan lagi. Begitu memikirkan hal ini, Pao Baobao merasa hidupnya yang rendah ini benar-benar telah menyia-nyiakan benda berharga itu. Sebab, bisa-bisanya dia menyebabkan Liuli Guoguo menghabiskan barang yang begitu berharga demi dirinya.     

"Bicara apa sih kamu ini?! Ini sudah seharusnya, kamu kan sahabat baikku!" kata Liuli Guoguo dengan senang dan murah hatinya, sambil merangkul lengan Pao Baobao.     

Tepat pada saat ini, pintu pohon awan tangga baru saja terbuka. Mereka berdua lalu masuk ke awan tangga.      

Baru saja setelah Liui Guoguo berbicara seperti itu, telunjuk putih kecilnya kemudian menunjuk ke dua kantong yang ada di tangan Pao Baobao. "Xiao Bao, kantong obat yang berwarna biru diminum malam hari. Sedangkan kantong obat yang berwarna kuning diminum pagi hari. Ingat ini baik-baik ya!" ucapnya.     

"Em em!" jawab Pao Baobao sambil mengangguk dengan bahagia.     

"Tunggu sebentar!"     

Pao Baobao baru saja menjawab, tapi Liuli Guoguo tiba-tiba mendengar suara seorang wanita. Hal tersebut membuatnya bereaksi dengan cepat, dan langsung menarik tali penutup di awan tangga. Sehingga pintu awan tangga kembali terbuka dan tidak jadi tertutup.     

"Gadis kecil, terima kasih telah menghentikan awan tangga dan mau menungguku," kata seorang wanita berbaju biru cerah yang tidak jauh dari sana. Dia segera berlari dan masuk ke awan tangga sambil mengucapkan terima kasih kepada Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo melambaikan tangannya, lalu tersenyum manis dan berkata, "Tidak apa-apa kok." Jadi, awan tangga yang semula hanya ada Liuli Guoguo dan Pao Baobao, kini telah berisi tiga orang sekarang.      

Liuli Guoguo terus mengobrol dengan Pao Baobao. Mengobrol dengan sangat senang dan riang. Siapa juga yang tahu jika wanita berbaju biru cerah yang baru saja masuk awan tangga dan sekarang berdiri di samping Liuli Guoguo. Diam-diam dia melirik Liuli Guoguo dari sudut matanya.     

Awan tangga melaju dengan sangat cepat. Tidak lama kemudian, mereka sudah tiba di lantai area kamar tamu VIP dalam waktu singkat.      

Liuli Guoguo merangkul lengan Pao Baobao dan berjalan menuruni awan tangga dengan gembira. Namun, tiba-tiba wanita berbaju biru cerah itu memanggil mereka, sehingga mereka berhenti setelah keluar dari awan tangga. Lagi-lagi dua kata 'Tunggu sebentar' yang terdengar di telinga mereka.     

"Gadis kecil, tolong tunggu sebentar," panggil wanita berbaju biru cerah itu.      

Liuli Guoguo dan Pao Baobao pun segera menoleh, namun mereka juga agak merasa bingung.     

Wanita berbaju biru cerah lalu melangkah maju. Setelah ragu-ragu sejenak, dia masih saja mengambil langkah selanjutnya dengan mengumpulkan keberanian di dalam hatinya. "Gadis kecil, bolehkah aku bertanya… Apa kamu ini adik dari Xuanyuan Pofan, ya?" tanyanya.     

Kemarin, saat melihat Xuanyuan Pofan. Wanita berbaju biru cerah itu juga melihat gadis kecil berbaju merah muda yang masuk bersama Xuanyuan Pofan ke dalam awan tangga.     

Liuli Guoguo tidak bisa berkata apa-apa. Sebab, muncul lagi seseorang yang mengira kalau dia adalah adik kakak Po. Lagi pula, saat ini tidak ada Kakak Po di sana, jadi dia tidak mau repot-repot menjelaskan lagi hubungannya dengan Kakak Po ke wanita itu.      

Mata besarnya yang bagai anggur itu kemudian berkedip dengan manis. Liuli Guoguo bahkan tidak menyangkal dan tidak juga mengakui, dia hanya langsung bertanya, "Ada apa?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.