Istri Kecilku Sudah Dewasa

Membantunya Memberikan Kado



Membantunya Memberikan Kado

1Bagi wanita berbaju biru cerah itu, karena Liuli Guoguo tidak menyangkal dan hanya diam, itu berarti artinya mengiyakan. Jadi,hal tersebut membuatnya sangat gembira. Setelah itu dia langsung mengeluarkan kotak brokat kecil berwarna biru yang panjang, dari gelang ruang sihir di tangannya.     

"Hai gadis kecil, aku adalah Yi Zhiqing, anak dari Raja Xiang Yang yang bernama Yiqian Hu dari kerajaan Nan Yan. Aku juga merupakan peserta pertandingan Fengyun Sirius cabang tingkat besar, dan juga seorang ahli penangkap jiwa level hijau."     

"Aku juga adalah pengagum Xuanyuan Pofan. Ini adalah kado dari Yi Zhiqing sebagai niat baikku padanya. Aku harap kamu bisa membantuku memberikan kado ini padanya," ucap wanita berbaju biru cerah. Aku benar-benar malu dan tidak enak kalau memberikan langsung padanya. Aku merasa malu dan kesulitan, batinnya.     

Mendengar hal itu, mata Liuli Guoguo kemudian langsung beralih ke kotak brokat warna biru di tangan wanita berbaju biru cerah itu, dan dia agak sedikit bingung. "Kakak Po tinggal di kamar di samping kamarku. Itu tidak jauh dari sini, kenapa tidak kakak berikan saja sendiri?" tanyanya.     

Meski kakak berbaju biru cerah di depannya telah memberitahukan nama dan identitasnya. Bahkan dia juga terlihat tulus, tapi Liuli Guoguo masih menganggap ini agak aneh. Sebenarnya dia tidak tahu bagaimana menjelaskan ini, dan dia hanya merasa semakin tidak mengerti saja.     

Kakak Po? ucap wanita itu dalam hati. Lalu, dia membatin, Ternyata gadis kecil ini benar-benar adik perempuan Xuanyuan Pofan. Tidak heran dia sangat imut, cantik, dan lembut. Xuanyuan Pofan saja begitu tampan, jadi tidak heran kalau adik perempuannya juga sangat imut dan menggemaskan seperti ini.      

Jika aku bisa bersamanya, maka anak-anak kami kelak malah akan terlihat... emmm. Aduh, apa sih yang aku bayangkan ini?! batin Yi Zhiqing yang tiba-tiba wajahnya memerah.     

Liuli Guoguo yang sedang merangkul lengan Pao Baobao kemudian mengedipkan mata besar bagai anggurnya. Sebab, dia sedikit tidak mengerti dengan kakak berbaju biru cerah di depannya. Kenapa wajah kakak itu tiba-tiba memerah? batinnya.     

"Em, karena, karena aku malu dan tidak enak jika harus memberikan kado ini langsung padanya," kata Yi Zhiqing sambil menundukkan kepalanya karena malu. Matanya sekarang sedang penuh dengan perasaan cinta yang mendalam.     

"Malu dan tidak enak?" tanya Liuli Guoguo sedikit bingung.     

"Aduh, pokoknya aku minta tolong padamu ya!" ucap Yi Zhiqing yang sangat malu. Sehingga, tanpa basa-basi lagi dia langsung menaruh kotak brokat itu ke tangan kecil Liuli Guoguo yang seputih salju. Kemudian, setelah berkata seperti itu, dia pun berbalik dan berlari masuk lagi ke dalam awan tangga.     

Liuli Guoguo dan Pao Baobao bingung sendiri.      

Liuli Guoguo kemudian melirik kotak yang ditaruh di tangannya, lalu saling memandang dengan Pao Baobao. Tiba-tiba setelah itu, dia mendengar suara berat di belakangnya.     

"Liuli Guoguo."      

Lesung pipi kecil di wajah Liuli Guoguo langsung muncul begitu melihat kalau ternyata kakak Po lah yang memanggilnya. Dia kemudian menarik pergelangan tangannya dari lengan Pao Baobao, lalu berlari ke arah pria berjubah hitam di belakangnya sambil berkata, "Kakak Po!"     

Liuli Guoguo melompat dengan gembira, dan akhirnya jatuh ke dalam pelukan kakak Po.      

Sedangkan Yi Zhiqing yang baru saja berjalan ke arah awan tangga, dia lalu menyaksikan adegan ini. Setelah itu dia merapatkan bibirnya dan tersenyum. Ternyata dia yang terlihat sangat dingin dan kejam, sangat berbeda ketika berada di depan adiknya. Ketika di depan adiknya, dia begitu penuh kasih sayang, benar-benar bagus dan baik sekali, batinnya.     

Tapi. detik berikutnya, Yi Zhiqing melihat pemandangan yang tidak bisa dipercaya olehnya. Tidak jauh darinya, pria tampan berjubah hitam itu berjongkok, lalu mengelus dengan lembut wajah kecil gadis berbaju merah muda. Lalu, dia membungkuk dan mengecup bibir kecil gadis itu. Kemudian dia menggendong gadis itu dan berjalan masuk ke kamarnya sendiri.     

Dia mencium ... Mencium bibir, bibirnya? Adiknya ini bukan anak kecil lagi. Tapi dia masih mencium bibir adiknya? Ini, ini terlalu... Sudahlah, memang kenapa?! Kakak sayang ke adiknya, jadi itu cukup wajar dan normal kalau mereka tampak lebih mesra dan dekat sekali, batin Yi Zhiqing.      

Namun, detik berikutnya, Yi Zhiqing seketika malah membeku dan tercengang lagi. Karena dia melihat pria tampan berjubah hitam yang sedang menggendong gadis kecil dan akan masuk ke kamar. Tapi sekarang malah menggigit telinga kecil gadis berbaju merah muda tersebut. Bahkan sampai masuk ke dalam kamar dan pintunya belum ditutup saja, dia masih menggigit telinga gadis itu.     

Sebuah pikiran buruk langsung masuk ke dalam hati Yi Zhiqing. Sehingga menyebabkan kedua kakinya langsung lemas dan rapuh seperti kapas.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.